P: Apakah menurut abang Komunikasi, Negosiasi, dan Sosialisasi merupakan salah satu kunci utama agar bapak ibu terima ditertibkan?
I: Penting-penting ajanya kalau itu semua karena tiap harinya kita pake itu, sama tetangga, kawan ya kan. Cuman kalau mau dipake nertibkan kaminya, aduuhhh
jangan sampek lah. Kami carik makan ajanya disini, ngertilah maunya pemerintah itu. Udah terlanjur banyak disini pelanggan kami dek.
P: Apa harapannya untuk Komunikasi Satpol PP kedepannya?
I: Harapannya ya supaya pemerintah Satpol PP kita ngerti ajalah kami disini kerja, carik makan lah yang utama. Adek skripsian kan, wawancara harapan
abang juga sampek lah maunya yang abang bilang ini ke telinganya Satpol PP sana siapa tau diketuk Allah hati mereka ya kan, ga ada lagi penertiban terakhir
jadi maklum orang itu sama kami.
6. Informan 6 Samsir P: Sudah berapa lama bapak menjadi Pedagang Kaki Lima di depan
komplek USU ini?
I: Kalau disini udah 6 tahun jugalah kurang lebih.
P: Tinggal di Medan sama siapa pak?
I: Sama istri nak. Berdua aja dirumah, anak udah berkeluarga semua makanya jadi tinggal berdua aja dirumah sama ibu.
P: Selama berjualan disini, ada gak bapak dipungut uang sewaretribusi? Kalau ada, sama siapa aja itu pak?
I: Dulu ya ada, kalau belakangan ini belum ada yang mintak. Itu jatah keplinglah. Lima ribu gitu dia mintaknya kemarin. Itu hitung perhari lima ribu. Biar aman
kata dia jualan disini. Yaudah kasih ajalah.
P: Apakah bapak tahu kalau dengan berjualan disini sudah menjadi penyebab kemacetan di jalan ini, melanggar UU No.7 Tahun 2004,
melanggar Perda no. 31 tahun 1993, visi dan misi kota Medan ini juga, tau nya bapak?
I: Tau. Cuman ya gimana lagi kan. Hari itu ada baliho dibuat di sini. Lengkap sama Undang-undang yang melamarnya, cuman ya kita ga makan nanti kalau
ikuti larangan itu kan.
Universitas Sumatera Utara
P: Pernah gak pak Satpol PP kota Medan mensosialisasikan UU No.7, Perda No.31 itu ke PKL yang disini?
I: Kalau sosialisasi menurut bapak kurang nak, masih belum cocok juga dibilang sosialisasi karena kalau sosialisasi ini kan mereka berbicara langsung dengan
kita menjelaskan sejelas-jelasnya nah kalau ini hanya lewat baliho, kan belum cocok disebut sosialisasi dia kan? Jadi masih belum bisa dibilang sosialisasi cara
mereka itu kalau menurut bapak.
P: Lantas apa yang menjadi alasan bapak tetap berjualan di lokasi ini?
I: Alasan yang pertama itu tetap untuk perut nak. Hanya ini yang bisa bapak kerjakan buat makan, makanya gak habis pikirlah kalau sempat dilarang penuh
disini gak boleh jualan lagi. Mau kemana lagi kami nyarik tempat jualan nak?
P: Sudah berapa kali bapak ditertibkan Satpol PP selama jualan disini?
I: Wahh udah seringlah. Udah sampek lupa bapak berapa kali. Yang penting bisa jualan lagi aja dia.
P: Lantas pada saat penertiban, apakah satpol PP berkomunikasi terlebih dahulu dengan orang abang?
I: Bapak udah berjualan disini selama enam tahun lah kurang lebih nak. Kalau komunikasinya ya adalah, lewat surat disampaikan ke saya terus baliho juga
pernah dipasang disini. Isinya ya peraturan sama Undang-undang yang melarang jualan disini kan, cuman bapak udah lupa itu nomor brapa peraturannya. Nah
sekarang udah hancur balihonya, kenak hujan kan, panas juga terakhir busuk kayunya, jatuh terus hilang entah kemana. Dulu ada memang diatas ini baliho.
Bapak ngertilah kenapa dilarang jualan disini, cuman kan saya sama istri kan perlu makan juga makanya yaudahlah ga apa-apa. Paling kalau disuruh jangan
jualan, ya kita manut aja lah dek. Bapak juga udah ga muda lagi jadi ga ada tenaga kalau ngelawan.
P: Bagaimana cara mereka berkomunikasi?