P: Apa harapannya untuk Komunikasi Satpol PP kedepannya?
I: Harapannya yaudah sama kek yang bapak bilang tadi bagusnya komunikasinya Satpol PP itu gimana nak.
7. Informan 7 Wira P: Sudah berapa lama menjadi Pedagang Kaki Lima di depan komplek USU
ini?
I: Kalau aku udah 2 tahun lebih bang.
P: Tinggal di Medan sama siapa bang?
I: Sama ibu bang, sama adik juga. Bertiga ajalah sekarang dirumah, abang udah di Jakarta soalnya, kalau bapak udah inalilahi.
P: Selama berjualan disini, ada gak ibu dipungut uang sewaretribusi? Kalau ada, sama siapa aja itu bang?
I: Ada bang. Kalau sama kami kepling yang minta bang. Itupun udah lama ga ada minta-minta lagi. Kalau kemarin hampir tiap hari. Jam-jam lima-an nanti datang
lah dia, lima ribu dimintak dia, sepuluh pun mau dia mintaknya.
P: Apakah abang tahu kalau dengan berjualan disini, abang itu sudah menjadi penyebab kemacetan di jalan ini, melanggar UU No.7 Tahun 2004,
melanggar Perda no. 31 tahun 1993, visi dan misi kota Medan ini juga, tau nya?
I: Tau bang. Hehe.
P: Pernah gak bang Satpol PP kota Medan mensosialisasikan UU No.7, Perda No.31 itu ke PKL yang disini?
I: Aduuhhh... kalau sosialisasi gitu belum pernah lah bang. Setau aku selama aku jualan disini bang, cuman baliho itu ajalah sama surat itu yang dituliskan kita
melanggar peraturan kalau jualan disini. Kalau penyuluhan gitu ga ada bang. P: Lantas apa yang menjadi alasan abang tetap berjualan di lokasi ini?
I: Bantu keuangan keluarga bang. Kerjaan mamak pun cuman buruh kontraknya bang, adek ku satu lagi masih sekolah, cuman ini caraku bisa membantu ya inilah
ku kerjakan.
P: Sudah berapa kali ibu ditertibkan Satpol PP selama jualan disini?
I: Ditertibkan selama disini udah ada 5 kali lah bang. Sekitar segitulah kalau aku ga salah ingat.
Universitas Sumatera Utara
P: Lantas pada saat penertiban, apakah satpol PP berkomunikasi terlebih dahulu dengan orang abang?
I: Ada bang. Nyuruh tutup, jangan jualan disini lagi udah gitu aja komunikasinya.
P: Bagaimana cara mereka berkomunikasi?
I: Kalau komunikasi ya melalui surat gitulah bang, udah pernah juga dikasih bang. Kalau aku ga salah itu suratnya dikasih sama kami bang setahun lalu lah
terakhir. Nanti datang anggotanya naik mobil patrolinya kadang juga naik kereta orang itu, terus ngomong kalau ada surat dari Walikota Medan melarang jualan
disini, mintaknya supaya ga jualan disini lagi. Sebenarnya surat itu mau dia sekali sebulan datang, atau dua kali sebulan juga pernah bang, cuman terakhir
kali suratnya itu ya tahun lalu. Tahun ini ntah kenapa ga ada lagi bang. Baliho juga pernah ada diatas sana, cuman balihonya udah hancur juga. Kurang tau
bang kenapa hancur. Tapi dulu sempat ada juga. Isinya yaitu bang larangan berjualan disini karena melanggar peraturan apalah, udah lupa juga bang
karena udah setahun yang lalu juga itu kira-kira. Jadi ga terlalu ingat lengkapnya. Pokoknya gitulah dia intinya bang, dilarang berjualan disini karena
udah melanggar peraturanlah.
P: Pernahkah Satpol PP kota Medan bernegosiasi dengan para PKL disini pada saat akan ada penertiban?
I: Ini negosiasinya nyarik jalan keluar maksud abang kan? seingat aku belum pernah bang. Ngomong sama kami aja malas orang itu bang, apa lagi nyari jalan
tengah. Sama orang itu kan yang penting kami ga jualan disini lagi. Selebihnya mana lah peduli orang itu bang.
P: Lantas apakah cara mereka yang berkomunikasi yang seperti itu tepat menurut abang?