HASIL WAWANCARA
Wawancara yang dilakukan peneliti bersifat wawancara mendalam dan bertemu secara langsung dengan Informan peneliti face to face interview.
Penelitian ini dimulai pada tanggal 23 Desember 2015 dan berakhir pada tanggal 20 Januari 2016. Informan peneliti dari pihak PKL merasa takut pada awalnya
ketika peneliti mengajak wawancara, namun setelah peneliti dapat meyakinkan informan bahwa wawancara ini hanya bertujuan untuk kepentingan peneliti dalam
menyelesaikan pendidikan Strata 1 S-1 di Universitas Sumatra Utara, Departemen Ilmu Komunikasi dan apa yang mereka opinikan pada saat
wawancara dapat menjadi masukan bagi peneliti untuk memberikan pandangan strategi komunikasi yang baru bagi Satpol PP kota Medan barulah informan
bersedia untuk diwawancarai oleh peneliti. Berikut hasil wawancara peneliti dengan seluruh informan:
P: Peneliti I: Informan
1. Informan 1 Tuti Kirana P: Sudah berapa lama ibu menjadi Pedagang Kaki Lima di depan komplek
USU ini?
I: Kalau disini udah 7 tahunan juga bang kurang lebih.
P: Suami ibu bekerja sebagai apa?
I: Suami kerja jadi Security bang di S. Parman sana.
P: Selama berjualan disini buk, ada gak ibu dipungut uang sewaretribusi? Kalau ada, sama siapa aja itu bu?
I: Ada bang. Sama kepling. Cuman itu dulunya itu. Terakhir kalau ga salah mulai bulan puasa tahun kemarin udah ga ada lagi dimintak dia bang. Semacam uang
retribusilah katanya.
P: Berapa biasanya diminta kepling bu? Dan untuk apa uang itu katanya?
I: Gak tentu bang. Kadang mau lima ribu kadang sepuluh. Ya gitulah bang katanya untuk uang kerbesihan, untuk Satpol PP nya juga bang biar orang itu ga
rusuh kalau mau nertibkan, trus supaya enak jualan disini katanya. Ya kita pun kita kasih ajalah bang, cmanalah memang udah gitu mungkin peraturan dari atas
ya kan. Aku pun kurang ngerti juga yang gitu-gitu. Bayar katanya, yaudah awak bayar.
Universitas Sumatera Utara
P: Apakah ibu tahu kalau dengan berjualan disini, ibu itu sudah menjadi penyebab kemacetan di jalan ini, melanggar UU No.7 Tahun 2004,
melanggar Perda no. 31 tahun 1993, visi dan misi kota Medan ini juga, tau nya ibu?
I: Kalau menjadi penyebab kemacetan iya taunya aku bang. Melanggar peraturan tau juga bang. Cuman awak ga tau bang UU berapa pasnya yang awak langgar.
Cemanalah bang kami pun terpaksa jualan disi karena carik makan juganya.
P: Pernah gak bu Satpol PP kota Medan mensosialisasikan UU No.7, Perda No.31 itu ke PKL yang disini?
I: Belum bang. Orang itu datang nyuruh tutup ajanya kalau lagi gak boleh jualan disitu tapi kalau sosialisasi kek yang abang bilang itu belum adalah keknya bang.
P: Lantas apa yang menjadi alasan ibu tetap berjualan di lokasi ini?
I: Ya apa lagi bang kalau bukan karena urusan perut ini. Kebutuhan anak juga, anak awak dua, karena anak-anak juga bang. Gaji suami manalah cukup untuk
makan 1 bulan bang, belum keperluan yang lain lagi. Awak pun kerja untuk kebutuhan hidup juganya. Yang halal nya kami carik ini bang, itu pun dilarang,
mau ngerjakan yang haram, takut dosa.
P: Sudah berapa kali ibu ditertibkan Satpol PP selama jualan disini?