Tujuan Penelitian Temuan Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 Apabila hal ini berlangsung terus menerus maka dampaknya nilai bahasa Indonesia rendah, khususnya pada aspek keterampilan berbicara. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas V SD Negeri Wirun Tahun Pelajaran 20092010” penting dilakukan sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa khususnya dalam hal aspek berbicara. Penelitian ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengoptimalkan ketercapaian hasil belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran berbicara. Pembelajaran yang menyenangkan menuntut penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk menambahkan minat dan keterampilan siswa. Ketepatan penggunaan media sangat menunjang keberhasilan pembelajaran. Sehingga pemilihan dan penggunaan media dapat meningkatkan keterampilan berbicara. Misalnya gambar. Gambar merupakan alat visual yang efektif karena dapat memvisualkan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang akan disampaikan dapat lebih di mengerti dengan mudah kareba hasil yang ditunjukkan lebih mendekati kenyataan. Penggunaan media gambar seri merangsang ide dan gagasan siswa, kemudian dapat menceritakan dengan alur yang runtut. Dengan kata lain upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui penggunaan media gambar seri sebagai alat media pembelajaran. B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 4

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bersifat praktis maupun teoritis. 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan kajian untuk meningkatnya keterampilan berbicara siswa. b. Sebagai solusi alternatif guru untuk menatasi berbagai kesulitan dalam mengajar terkait dengan media pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa adalah dapat meningkatnya keterampilan berbicara. b. Bagi guru adalah dapat meningkatnya kinerja guru dalam pembelajaran c. Bagi sekolah adalah dapat dijadikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur- unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan Oemar Hamalik dalam St. Y. Slamet, 2007: 101. Menurut M. Djauhar Siddiq 2008: 1-9 Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal sekolah, pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang di persiapkan untuk itu. Menurut Robert W. Gagne dalam Nabisi Lapono 2008: 1-14. Pembelajaran diartikan sebagai upaya pengaturan peristiwa yang ada di luar diri seseorang peserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk memudahkan proses belajar. Berdasarkan teori pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kombinasi tersusun yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada peserta didik.

b. Pengertian Bahasa

Menurut Santoso dkk dalam M. Faisal, dkk 2009: 1-3 Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Dengan ujaran inilah manusia mengungkapkan hal yang nyata atau tidak, yang berwujud maupun yang kasat mata, situasi dan kondisi yang lampau, kini, maupun yang akan datang. Menurut Keraf dalam M. Faisal, dkk 2009 : 1-4 bahasa meliputi dua bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam arus bunyi, bunyi itu merupakan getaran yang bersifat fisik yang 5 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 merangsang alat pendengar kita, serta arti atau maksa adalah isi yang yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu. Menurut Owen 1996, Semiawan 1989 dalam Inggridwati Kurnia, dkk. 2007: 3-12 sebagai media atau alat komunikasi, bahasa dibedakan atas bahasa lisan, bahasa tertulis, dan bahasa isyarat. Bahasa sebagai sistem yang kompleks dapat dipahami dengan baik apabila dipilah-pilah ke dalam komponen-komponen yang fungsional. Ada tiga komponen utama bahasa yaitu: 1 bentuk atau form yang mencakup sintaksis, morfologi, dan fonologi, 2 isi atau content yang meliputi makna atau semantik, 3 penggunaan atau use yang mencakup pragmatik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap untuk mengungkapkan sesuatu baik yang lampau, kini maupun yang akan datang.

c. Pengertian Pembelajaran Bahasa

Dalam KBK dan Kurikulum 1994 dalam Hairuddin, dkk 2007:1-5. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa juga untuk meningkatkan kemampuan memperluas wawasan. Prinsip pembelajaran Depdiknas 2003 dalam Hairuddin dkk 2007: 1-5 yaitu sebagai berikut: a berpusat pada peserta didik, b mengembangkan peserta didik, c menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, d mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, e menyediakan pengalaman belajar yang beragam, f belajar melalui berbuat.

d. Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia

Karakteristik bahasa Indonesia adalah ciri khas atau sifat pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sebuah ilmu. Adapun karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia adalah bersifat kontektual, bersifat komunikatif, bersifat sistematis, menantang pembelajaran untuk memecahkan masalah-masalah nyata, membawa pambelajar ke arah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 pembelajaran yang aktif, dan penyusunan bahan pembelajaran dilakukan oleh guru sesuai dengan minat dan kebutuhan pembelajar. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya tergolong ke dalam 3 jenis tujuan, yaitu tujuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tujuan afektif berkaitan dengan penanaman rasa bangga dan menghargai bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. Tujuan kognitif berkaitan dengan proses pemahaman bentuk, makna, dan fungsi bahasa Indonesia. Tujuan psikomotorik berkaitan dengan kemampuan menggunakan Indonesia untuk berbagai kepentingan. Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia dapat digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu fungsi instrumentatif dan fungsi intrinsik. Fungsi instrumentatif adalah fungsi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. Fungsi intrinsik adalah fungsi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai proses pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dapat bersifat praktis dan strategis. Adapun yang menjadi manfaat pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan komunikasi, pembentuk perilaku positif, sarana pengembang ilmu pengetahuan, sarana memperoleh ilmu pengetahuan, sarana pengembang nilai norma kedewasaan, sarana ekspresi imajinatif; sarana penghubung dan pemersatu masyarakat Indonesia dan sarana transfer kultural http:www.google.co.idstrategipembelajaran BahasaIndonesia , 8 Maret 2010.

2. Hakikat Keterampilan Berbicara

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan dari kata dasar terampil yang artinya tangkas, cekatan, mahir S. Wojowasito, 1972: 309. Sedangkan secara morfologis istilah keterampilan diambil dari skill maka memuat arti kemampuan mengerjakan sesuatu dengan baik dan dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan. Keterampilan pada dasarnya potensi manusia yang dapat dikembangkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk memaksimalkan semua fungsi perkembangan manusia sehingga menjadikan manusia yang utuh http:wikipedia.orgwikiBahasaIndonesia diakses 8 Maret 2010. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan.

b. Pengertian Berbicara

Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud bisa berupa gagasan, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain. Pengertian secara khusus dikemukakan Djago Tarigan 1990: 149 menyatakan bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Kaitan antara bahasa lisan dan pesan sangat erat. Pesan yang diterima pendengar tidaklah dalam wujud asli, tetapi dalam bentuk lain, yaitu bunyi bahasa. Bunyi bahasa yang didengar oleh pendengar tersebut kemudian diubah menjadi bentuk semula yaitu pesan St. Y. Slamet, 2007 :33. Menurut Hairuddin, dkk 2007: 3-5 berbicara adalah proses penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa lisan. Pesan yang diterima oleh penyimak bukanlah wujud aslinya melainkan berupa bunyi bahasa yang kemudian dialihkan menjadi bentuk semula yaitu ide atau gagasan yang sama seperti dimaksudkan pembicara. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara merupakan proses penyampaian pesan atau maksud yang berupa gagasan, pikiran isi hati seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan.

c. Pengertian Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek atau ruang lingkup yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan mendengarkan di sekolah dasar meliputi kemampuan memahami bunyi bahasa, perintah, dongeng, drama, petunjuk, denah, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 pengumumam, berita dan konsep materi pelajaran. Keterampilan berbicara meliputi kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara lisan mengenai perkenalan, tegur sapa, pengenalan benda, fungsi anggota tubuh, kegiatan bertanya, percakapan, bercerita, deklamasi, memberi tanggapan, pendapatsaran dan diskusi. Keterampilan membaca meliputi keterampilan memahami teks bacaan melalui membaca nyaring, membaca lancar, membaca puisi, membaca dalam hati, membaca intensif dan sekilas. Keterampilan menulis meliputi kemampuan menulis permulaan, dikte, mendeskripsikan benda, mengarang, menulis surat, undangan dan ringkasan paragraf. Dalam pelaksanaannya keempat aspek saling berkaitan sehingga dalam mempelajarinya antara aspek yang satu dengan yang lain saling mempengaruhi dan mendukung. Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia 2002 menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial. Sedangkan, Wilkin dalam Maulida 2001 menyatakan bahwa tujuan pengajaran bahasa Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi Wilkin dalam Oktarina 2002 menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang berbeda http:wikipedia.orgwikiBahasa Indonesia diakses 8 Maret 2010. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat, pikiran, perasaan seseorang secara lisan untuk menampilkan perbedaan tingkah laku. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10

3. Hakikat Media Gambar Seri

a. Pengertian Media

Menurut Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk 1984: 6 kata “Media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut M. Djauhar Siddiq, dkk 2008: 1-36 kata “Media” berasal dari kata “Medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Association of Education a nd Communication Technology AECT di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesaninformasi. Gagne menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs 1970 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional Nationa l Education Association NEA media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya Dr. Arief S.Sadiman, M.Sc, dkk, 1984: 6-7. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi http:wikipedia.artikelBahasaIndonesia Edufiesta , diakses 8 Maret 2010. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana untuk menyampaikan suatu pesan dari pengirim ke penerima pesan.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Latuheru 1988: 14, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa http:wikipedia.ArtikelBahasa Indonesia.Edufiesta , diakses 8 Maret 2010. Menurut Gagne dan Briggs dikutip Arsyad, 2002 dalam Hairuddin 2007: 73 media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain terdiri atas: buku, tape recorder, film, foto, grafik, kaset, video, kamera, televisi, komputer, dan lain-lain. Depdiknas 2003 dalam Hairuddin 2007: 7-3 media pembelajaran adalah media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang sudah dirumuskan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang secara fisik digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Enoch dalam Hairuddin, dkk 2007: 7-4 penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologis siswa. Penggunaan media juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan materidata dengan menarik, memindahkan menafsirkan data, dan mendapatkan informasi. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai penyalur pesan. Kemp dan Dayton 1985 dalam Hairuddin 2007: 7-4 meng- identifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4. Pemakaian waktu dan tenaga lebih efisien. 5. Kualitas hasil belajar siswa meningkat. 6. Proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. 7. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar. 8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Kaufman 1972 dalam Hairuddin 2007: 7-6 berpendapat bahwa media pembelajaran, khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi adalah dapat menarik atau mengarahkan perhatian siswa agar berkonsentrasi pada isi pembelajaran yang terkandung dalam media visual tersebut. Fungsi afektif yaitu dapat digunakan untuk menciptakan rasa senang atau kenikmatan siswa terhadap isi pembelajaran. Fungsi kognitif adalah dapat mempermudah siswa dalam memahami pesan atau informasi yang disampaikan dalam pembelajaran. Fungsi kompensatoris adalah dapat mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima isi pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah berfungsi untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, motivasi dan rangsangan sehingga proses pembelajaran lebih efisien.

d. Jenis Media Pembelajaran

Ada berbagai penggolongan media. Gerlach 1971 dalam Hairuddin 2007: 7-6 mengklasifikasikan jenis media berdasarkan teknologi yang digunakan yaitu: 1. Media tradisional, meliputi: a. Media visual diam yang diproyeksikan, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 Contohnya : proyeksi tak tembus pandang proyeksi overhead, slides dan film strips b. Media visual yang tak diproyeksikan, contohnya: gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, papan info, dan papan buku. c. Audio, contohnya radio, piringan hitam dan tape recorder. d. Multimedia, contohnya tape recorder dan multi-image. e. Visual yang diproyeksikan, contohnya: film, televisi, dan video. f. Media cetak, contohnya: buku teks, model, workbook, majalah dan hand out. g. Permainan, misalnya: teka-teki dan simulasi. h. Realitas, contohnya: model, manipulatif seperti boneka dan peta. 2. Media dengan teknologi mutakhir meliputi dua jenis a. Media berbasis telekomunikasi, contohnya teleconference dan kuliah jarak jauh. b. Media berbagais mikroprosesor, contohnya: computer-assisted intruction, permainan, sistem tutor intelejen, interaktif, hipermedia, compact video disc. Menurut M. Djauhar Siddiq, dkk. 2008: 2-17 media pembelajaran diklasifikasikan dalam beberapa bentuk: 1. Media grafis yaitu media yang menyajikan desain materi dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual. Media ini bersifat sederhana, mudah pembuatannya dan relatif murah. Yang termasuk media grafis antara lain: gambarfoto, sketsa, diagram, baganchart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flannel, papan bulletin. 2. Media audio, yaitu media yang menyajikan desain materi dalam bentuk lambang-lambang auditif. Media audio ini terdiri dari: media radio, media rekaman, laboratorium bahasa. 3. Media proyeksi diam, yaitu media yang menyajikan desain pesan materi layaknya media grafis, tetapi penyajiannya dengan teknik diproyeksikan dengan peralatan yang disebut proyektor. Media perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 proyeksi diam, terdiri dari: film bingkai slide film rangkai film strip, media transparansi overhead ProjectorTransparancy 4. Media proyeksi gerak, yaitu media yang menyajikan desain pesan materi dalam bentuk objek yang bergerak. Media proyeksi gerak digunakan melalui proses perekaman dan menggunakan alat perekam gerak seperti kamera video atau menyajikan gerakan-gerakan yang ditampilkan langsung oleh pemeran yang termasuk media ini, terdiri dari film, televisi, computer animasi, dan permainan simulasi. 5. Media cetak, yaitu media yang menyajikan desain pesanmateri verbal tulis dan gambar dalam bentuk cetak. Yang termasuk media cetak adalah buku, modul, surat kabar, majalah, LKS dan sebagainya. 6. Media nyata, yaitu media dalam bentuk benda aslinya, baik dalam bentuk keseluruhanutuh, maupun dalam bentuk bagiancontoh bagian dari benda tertentu. Yang termasuk media nyata ini, seperti obyek, specimen, mock up, herbarium, insektarium, dan sebagainya. Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah mencakupaspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, sastra dan kebahasaan. Untuk memperlancar pencapaian kompetensi tersebut, diperlukan media yang sesuai. Media tersebut banyak ragamnya, antara lain: gambar, sketsa, gambar grafis, chart, bagan, tabel, grafik, tape recorder, dan overhead proyektor yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia.

e. Karakteristik Media Pembelajaran

Hafri 1985 dalam Hairuddin, dkk. 2007: 7-10 mengemukakan bahwa media yang akan dipilih hendaknya memiliki karakteristik berikut: 1 relevan dengan tujuan, 2 sederhana, 3 esensial, 4 menarik dan menantang. Prinsip-prinsip pemilihan media, terdiri atas beberapa kriteria sebagai berikut. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 1. Media yang dipilih hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan pengajaran. 2. Media yang dipilih hendaknya selalu disesuaikan dengan kemampuan siswa. 3. Media yang digunakan hendaknya tepat guna. 4. Media yang dipilih hendaknya memang tersedia artinya alatbahannya atau tersedia waktu untuk mempersiapkan dan mempergunakannya. 5. Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan siswa. 6. Persiapan dan penggunaan media hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia. 7. Kondisi fisik lingkungan turut mempengaruhi media http:www. google.co.idmediagambarseri diakses 8 Maret 2010.

f. Pengertian Media Gambar Seri

Ita Permatasari 2009 Media gambar seri adalah urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar. Alasan digunakannya media gambar seri adalah agar media gambar tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang kronologis dengan menghadirkan orang, benda dan latar. Kronologi atau urutan kejadian peristiwa dapat memudahkan siswa untuk menuangkan idenya dalam kegiatan bercerita. Dikatakan gambar seri karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan keruntutan peristiwa http:www.google.co.idgambarseri diakses 8 Maret 2010. Moeslikhatun 1999 dalam Eny Kusrini 2009 gambar seri adalah sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kontinuitas antara gambar yang satu dengan lainnya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar seri adalah gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan keruntutan peristiwa yang sedang diceritakan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16

g. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Menurut Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk. 1984: 29. Beberapa kelebihan media gambar antara lain 1 Sifat konkret. 2 Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. 3 Media gambarfoto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. 4 Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 5 Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus. Selain kelebihan, gambarfoto mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1 Gambarfoto hanya menekankan persepsi indera mata. 2 Gambarfoto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. 3 Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

h. Syarat gambar yang baik

1 Autentik, 2 sederhana, 3 ukuran relatif, 4 gambarfoto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan, 5 gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, 6 tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.

i. Tujuan pembelajaran peningkatan melalui media gambar seri

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM banyak strategi yang dapat dipilih. Demikian pula dalam pengelolaan kelas dapat menggunakan pendekatan kelompok maupun individu. Pemilihan strategi dalam pengelolaan kelas dipengaruhi beberapa faktor seperti : Materi Pelajaran, Waktu yang Berbeda, Potensi Siswa, Tempat, Media, dan lain-lain. Penggunaan media gambar seri merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan guru dalam pengelolaan kelas. Dengan gambar seri perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 diharapkan peserta didik akan lebih mudah dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan. Hal tersebut tetap memperhatikan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh 1 Ita Permatasai 2009 yang berjudul “Pengembangan Strategi Penggunaan Gambar Seri untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Siswa Kelas VII MTs Negeri Batu Tahun Pelajaran 20082009.” Ita Permatasari menjelaskan penggunaan media gambar pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan ketrampilan bercerita dilihat dari aspek mengungkapkan ide, gagasan lebih lengkap, alur lebih runtut, kepaduan antara gambar yang disampaikan siswa lebih padu. 2 Eny Kusrini 2009 yang berjudul Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Lalung Karanganyar Tahun Pelajaran 20082009. Eny Kusrini menjelaskan penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keaktifan proses dan hasil pembelajaran berbicara. Penelitian yang telah dilakukan memberi gambaran tentang keefektifan media gambar dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

C. Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran berbahasa memiliki empat aspek yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam pelaksanaannya keempat aspek saling berkaitan sehingga dalam mempelajarinya antara aspek satu dengan aspek yang lain saling mempengaruhi dan mendukung. Jika seseorang mengalami kesulitan dalam salah satu aspek, maka akan mempengaruhi aspek yang lain. Kesulitan salah satu aspek tersebut terjadi pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun yaitu aspek keterampilan berbicara. Hal itu disebabkan oleh metode yang digunakan guru cenderung monoton yaitu ceramah dan pemberian tugas. Penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat bahkan cenderung tidak menggunakan media pembelajaran. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 18 Alternatif pemecahannya untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan penggunaan media gambar seri. Hal tersebut dengan pertimbangan gambar seri merupakan media pembelajaran yang mudah dibuat, menarik perhatian siswa, pengetahuan yang tidak mungkin dibawa ke ruang kelas dapat diwakilkan pada sebuah gambar serta peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di kelas dapat diwakilkan pada sebuah gambar. Diharapkan dengan penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN 3 Wirun. Berdasarkan uraian di atas alur kerangka berfikir dalam penelitian divisualisasikan pada gambar 1. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 19 Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Kondisi Awal - Guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran - Siswa kurang aktif - Siswa kurang berminat - Siswa kurang berani berbicara di depan kelas - Keterampilan berbicara siswa rendah Tindakan - Guru menggunakan media gambar seri - Siswa mengemukakan ide, gagasan meningkat dan menceritakan dalam 5 kelimat dengan bahasa Indonesia yang benar. - - Siswa mengemukakan ide, gagasan meningkat dalam 8 kalimat dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar - Dengan gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara - Kondisi Akhir perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 20

D. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 03 LALUNG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 84

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGARANG DENGAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SD NEGERI SAMBUNGMACAN 1 SRAGEN TAHUN 2010.

0 1 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANGKLE 05 BLORA TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010.

0 1 5

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEMESTER 2 SDN BANMATI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VI SD NEGERI SAMBIREJO I TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD N BANMATI 3 TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 4 12

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jatipurwo Wonogi

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 3 KEDUNGREJO PURWODADI.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SD NEGERI KELEYAN 4, SOCAH, BANGKALAN

0 1 14