perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaitannya dengan
pendidikan, hal ini tidak lepas dari keberadaan guru. Keberadaan guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM sangat menentukan. Guru bertugas
membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar. Berkaitan dengan pelajaran Bahasa Indonesia guru tidak saja bertugas meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan berbicara, tetapi juga menambahkan budaya berbicara di kalangan pelajar.
Guru hanyalah salah satu komponenn yang terdapat dalam KBM. Komponen-komponen lain adalah : kurikulum, siswa, materi, sumber belajar,
alokasi waktu, indikator, jenis penilaian dan media. Tidak satupun komponen itu dapat diabaikan. Namun demikian, guru merupakan faktor strategi yang
menentukan keberhasilan tujuan pembelajaran. Guru juga harus memahami berbagai hal yang berkaitan dengan siswa,
termasuk minat, sikap, perkembangan emosional dan lingkungan budaya mereka, sehingga guru dalam pembelajaran dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif.
Dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia
khususnya, bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan Bahasa Indonesia dalam segala fungsinya sebagai
alat komunikasi, sebagai bahasa nasional, sebagai bahasa negara. Pembelajaran bahasa Indonesia, selama ini belum mendapatkan hasil yang
diharapkan. Banyak siswa yang belum sepenuhnya mempunyai kemampuan komunikatif yang baik. Mereka masih ragu, takut, malu ketika harus berbicara di
depan umum dalam menyampaikan gagasan, ide. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti, ternyata penyebabnya penyajian disampaikan dengan
metode ceramah, monoton tanpa variasi. Dalam proses pembelajaran lebih didominasi guru dan kurang menggali potensi siswa. Selain itu guru belum
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
sepenuhnya memanfaatkan dan menggunakan media atau alat peraga bahasa Indonesia. Yang pada akhirnya pembelajaran kurang menarik dan siswa menjadi
pasif. Dengan kondisi pembelajaran tersebut, guru hendaknya dapat memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai. Sehingga dapat meningkatkan
keterampilan siswa. Berdasarkan evaluasi peneliti guru bidang studi Bahasa Indonesia
terhadap KBM di kelas V SD Negeri 3 Wirun, bahwa 17 anak dari 27 siswa dalam keterampilan berbicara masih kurang. Kenyataan itu secara garis besar
dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu: 1 kurangnya perbendaharaan bahasa; 2 kurangnya keterampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
lisan. Kedua hal tersebut di atas, dapat dirinci sebagai berikut:
a. Kurangnya perbendaharaan bahasa. Hal ini antara lain:
1 Pengungkapan kalimat yang terlalu singkat.
2 Nilai rata-rata kelas 60, nilai di bawah KKM 65
b. Kurang keberaniannya siswa dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan
1 Kemampuan penalaran dalam pengorganisasian kalimat siswa masih
kurang. Tampak pada kekurangmampuan siswa dalam mengungkapkan kalimat.
2 Kalimat-kalimat yang disusun siswa sering tidak jelas, subjek dan
predikatnya. Sebagai ilustrasi berdasarkan evaluasi hasil belajar Bahasa Indonesia dari
27 siswa khususnya berbicara hasilnya kurang mamuaskan. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas V SD Negeri 3 Wirun, dapat
diidentifikasikan faktor-faktor ketidakmampuan siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun dalam keterampilan berbicara adalah sebagai berikut:
a. Kekurangtepatan metode dan media yang dipilih guru dalam KBM.
b. Rendahnya motivasi siswa dalam hal keterampilan berbicara.
Hal itu tampak pada respon siswa pada saat guru memberi tugas, mereka menunjukkan sikap yang kurang semangat, terkesan berbicara sebagai beban.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
Apabila hal ini berlangsung terus menerus maka dampaknya nilai bahasa Indonesia rendah, khususnya pada aspek keterampilan berbicara.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas V SD Negeri Wirun Tahun Pelajaran 20092010” penting dilakukan sebagai upaya peningkatan hasil belajar
siswa khususnya dalam hal aspek berbicara. Penelitian ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengoptimalkan ketercapaian hasil belajar siswa, khususnya
dalam pembelajaran berbicara. Pembelajaran yang menyenangkan menuntut penggunaan media
pembelajaran yang tepat untuk menambahkan minat dan keterampilan siswa. Ketepatan penggunaan media sangat menunjang keberhasilan pembelajaran.
Sehingga pemilihan dan penggunaan media dapat meningkatkan keterampilan berbicara. Misalnya gambar. Gambar merupakan alat visual yang efektif karena
dapat memvisualkan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang akan disampaikan dapat lebih di mengerti dengan mudah kareba hasil yang ditunjukkan lebih
mendekati kenyataan. Penggunaan media gambar seri merangsang ide dan gagasan siswa, kemudian dapat menceritakan dengan alur yang runtut. Dengan
kata lain upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui
penggunaan media gambar seri sebagai alat media pembelajaran. B.
Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan
berbicara pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun ?
C. Tujuan Penelitian