Faktor Ekonomi Faktor Demografi

60 Ecotainment merupakan kalangan menengah ke atas, maka kebanyakan pelanggannya tidak terlalu sensitif terhadap harga. Perusahaan menanggapi kekuatan tawar-menawar pelanggan tersebut dengan terlebih dahulu mencari informasi mengenai sekolah yang meminta penurunan harga. Apabila sekolah tersebut merupakan sekolah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini dan Madrasah maka perusahaan akan menurunkan harga sebagai upaya CSR Corporate Sosial Responsibility. Namun apabila sekolah yang meminta penurunan harga adalah sekolah internasional ataupun sekolah kalangan menengah ke atas, maka perusahaan tidak akan mengurangi harga kegiatan agrowisata Ecotainment atau tetap mengusahakan kegiatan agrowisata Ecotainment meskipun dengan pengurangan kegiatan.

6.1.2. Lingkungan Eksternal Makro

6.1.2.1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment dievaluasi berdasarkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi akan mempengaruhi harga- harga produk yang selanjutnya akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Tingkat inflasi pada tahun 2010 hingga maret 2011 diperlihatkan pada gambar 8. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa pada Januari 2011 inflasi menunjukkan pesentase yang tinggi, yaitu sebesar 7,02 persen. Hal tersebut dikarenakan naiknya beberapa komoditas pangan yang mendorong kenaikan harga barang-barang. Namun pada bulan-bulan berikutnya tingkat inflasi mulai menurun, yaitu pada Februari, Maret, April, Mei, dan Juni 2011 berturut-turut sebesar 6,84 persen, 6,65 persen, 6,16 persen, 5,98 persen, dan 5,54 persen. Bisnis agrowisata Ecotainment tidak terpengaruh secara langsung oleh inflasi. Selain itu, segmen pasar agrowisata merupakan sekolah-sekolah kalangan menengah ke atas, sehingga perusahaan menganggap bahwa segmen pasar tersebut tidak terlalu sensitif terhadap harga. 61 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des 2011 Gambar 8. Laporan Inflasi Berdasarkan Perhitungan Inflasi Tahunan Sumber: Bank Indonesia 15

6.1.2.2. Faktor Demografi

Analisis mengenai faktor demografi yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment dapat dilakukan dengan mengevaluasi tingkat pertumbuhan penduduk pada wilayah pemasaran yaitu Depok, DKI Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi. Pertumbuhan penduduk Depok pada tahun 2000 sampai 2010 mencapai 4,30 persen dan jumlah penduduk sebesar 1.736.565 pada tahun 2010. Kemudian pertumbuhan penduduk DKI Jakarta pada tahun 2000 sampai 2010 mencapai 1,40 persen 16 dengan jumlah penduduk sebesar 8.527.058 17 pada tahun 2010. Selanjutnya pertumbuhan penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2000 sampai 2010 yaitu 4,69 persen dengan jumlah penduduk sebesar 2.629.551 pada tahun 2010. Kemudian pertumbuhan penduduk Tanggerang pada tahun 2000 15 Bank Indonesia. 2011. Laporan Inflasi. http:www.bi.go.idwebidMoneterInflasiData+Inflasi [28 April 2011] 16 Tempo Interaktif. Jika Pertumbuhan Penduduk Tak Terkendali, Jakarta akan Jadi Lautan Manusia.http:gresnews.comchMetropolitanclIbukotaid [22 Februari 2011] 17 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi: Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta. http:www.kependudukancapil.go.idindex.phpstatistik [22 Februari 2011] 62 sampai 2010 adalah 3,82 persen dengan jumlah penduduk sebesar 1.303.569 18 pada tahun 2010. Pertumbuhan penduduk tidak mempengaruhi secara langsung terhadap pemasaran agrowisata Ecotainment. Pertumbuhan penduduk memang tinggi, namun dari sekian banyaknya penduduk, PT Godongijo Asri hanya memfokuskan pemasaran agrowisata Ecotainment pada target pasar tertentu tertentu saja.

6.1.2.3. Faktor Sosial, Budaya dan Lingkungan