93
7.2.2 Matriks SWOT
Berdasarkan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan internal pemasaran agrowisata Ecotainment,
maka diformulasikan alternatif strategi dengan menggunakan SWOT Tabel 12. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran agrowisata
Ecotainment adalah: 1
Strategi S-O Strengths-Oppotunities Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
pemasaran agrowisata Ecotainment untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi S-O yang dapat diterapkan oleh PT Godongijo Asri terhadap pemasaran
agrowisata Ecotainment yaitu melakukan inovasi terhadap konsep agrowisata agar lebih unik dan menyenangkan namun tetap bernilai pendidikan. Strategi tersebut
dirasa relevan karena dengan adanya kekuatan perusahaan berupa konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam
beberapa paket program S2 serta personel yang kompeten S3 didukung dengan peluang berupa perkembangan internet untuk pemasaran O3. Konsep agrowisata
Ecotainment yang telah ada saat ini dapat ditambah ataupun dimodifikasi dengan kegiatan-kegiatan baru yang lebih menyenangkan dan tetap bernilai pendidikan.
Inovasi akan menambah kemenarikan konsep agrowisata sehingga pelanggan akan semakin tertarik untuk melakukan reservasi agrowisata Ecotainment. Ide
untuk inovasi tersebut dapat diperoleh dengan memanfaatkan internet untuk mencari konsep kegiatan agrowisata baru yang menarik untuk dilakukan. Adapun
bentuk inovasi yang dapat dilakukan misalnya dengan adanya praktik merangkai bunga dengan menggunakan bunga-bunga asli Indonesia seperti anggrek, mawar,
bunga matahari, krisan, dan bunga anthurium. Inovasi tersebut semakin dipermudah dengan tersedianya bahan baku berupa bunga-bunga yang diperoleh
dari unit bisnis tanaman hias PT Godongijo Asri. 2
Strategi W-O Weaknesses-Opportunities Strategi W-O adalah strategi yang ditujukan untuk mengatasi kelemahan
internal lingkungan pemasaran agrowisata Ecotainment dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi W-O yang dapat diterapkan oleh PT Godongijo Asri
terhadap pemasaran agrowisata Ecotainment adalah:
94
a Mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media
massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment. Strategi tersebut dirasa relevan untuk mengatasi kelemahan internal
berupa kegiatan promosi yang kurang optimal W1, kurangnya ketersediaan fasilitas permainan W3, lokasi yang kurang strategi W4, serta lahan yang
sempit W5 dengan memanfaatkan peluang berupa maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa O1 dan pengadopsian trend
back to nature dan trend wisata pendidikan O4. Kemenarikan peliputan tentang agrowisata Ecotainment melalui stasiun televisi maupun media massa di tengah
trend back to nature dan trend wisata pendidikan, diharapkan dapat membuat pemirsa tertarik untuk melakukan reservasi meskipun agrowisata Ecotainment
masih memiliki kelemahan-kelemahan. Upaya kerjasama maupun undangan peliputan dapat dilakukan dengan
melakukan komunikasi yang intensif, baik melalui telepon, fax, maupun e-mail untuk memasukkan penawaran kepada stasiun televisi dan media massa agar
dapat meliput agrowisata Ecotainment. Kerjasama tersebut dirasa menguntungkan kedua belah pihak. Pihak stasiun televisi dan media massa akan memperoleh
bahan liputan dan pihak perusahaan dapat memperkenalkan agrowisata Ecotainment kepada masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas serta dengan
biaya yang rendah. b
Mengikuti event Expo yang diadakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata
Ecotainment. Strategi tersebut dirasa relevan untuk mengatasi kelemahan internal berupa kegiatan promosi yang kurang optimal W1 dengan memanfaatkan
peluang berupa event expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Dinpora Kota Depok O5. Keikutsertaan
perusahaan pada expo dapat dilakukan dengan menjaga komunikasi dengan staff bidang pariwisata peyuluh Dinpora Kota Depok. Adanya komunikasi yang baik
memungkinkan perusahaan dapat secara jelas mengetahu jadwal-jadwal expo yang akan dilaksanakan.
Pada event expo, perusahaan dapat menyebarkan media promosi agrowisata Ecotainment kepada pengunjung. Kegiatan expo yang dibuat maupun
95
diikuti oleh Dinpora rutin dilaksanakan pada beberapa tempat, seperti Depok Town Square, Balai Kota Depok, dan JCC Jakarta Covention Centre. Adanya
event expo dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan upaya promosi agrowisata Ecotainment pada wilayah pemasaran yang telah ditetapkan.
c Meningkatkan keterampilan personel dalam pengaturan dan penciptaan
suasana semangat pada peserta dengan memanfaatkan jasa training dari penyedia jasa. Strategi tersebut dirasa relevan untuk mengatasi kelemahan internal berupa
kurang optimalnya pengelolaan peserta dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat W2 dengan memanfaatkan peluang berupa adanya kerjasama
dengan penyedia jasa O2. Perusahaan telah menjalin kerjasama dengan beberapa penyedia jasa. Oleh karena itu perusahaan dapat memanfaatkan salah satu
penyedia jasa untuk memberikan training kepada personel sehingga tidak perlu mencari trainer kembali. Salah satu penyedia jasa berupa aneka permainan, yaitu
Kids Chat Production dapat dimanfaatkan sebagai trainer untuk mengajarkan cara-cara pengaturan peserta dan cara-cara menumbuhkan semangat peserta. Cara
menumbuhkan semangat peserta tersebut diantaranya dapat dilakukan dengan mengajarkan tepuk-tepuk tertentu, jargon-jargon tertentu, ataupun mengajarkan
lagu-lagu yang dapat dinyanyikan sewaktu peserta berjalan menuju fasilitas permainan maupun ruangan kegiatan.
3 Strategi S-T Strength-Treaths
Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari dampak ancaman eksternal. Strategi S-T yang dapat
diterapkan dalam pemasaran agrowisata Ecotainment yaitu mengoptimalkan aktivitas promosi dengan meningkatkan intensitas pengiriman brosur-brosur ke
sekolah-sekolah target pasar terutama menjelang liburan sekolah. Pemasaran agrowisata Ecotainment memiliki kekuatan berupa keefektifan
dalam penentuan segmentasi dan target pasar S1, konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket
program S2, kompetensi personel S3, kesopanan dan keramahan personel secara konsisten S4, penciptaan suasana akrab oleh personel S5, serta
pengelolaan bukti-bukti fisik seperti taman, kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan S6. Kemudian terdapat ancaman berupa pesaing baik
96
lokasi-lokasi agrowisata T2, lokasi rekreasi pendidikan nonagrowisata T3, dan masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk bisnis agrowisata
T4. Banyaknya keunggulan agrowisata Ecotainment dan pesaing yang
memperebutkan pasar yang sama, membuat perusahaan harus berusaha menumbuhkan stimulasi atau rangsangan dengan mengintensifkan promosi
melalui pengiriman brosur agar pelanggan lebih tertarik untuk melakukan reservasi agrowisata Ecotainment daripada mengunjungi objek rekreasi lain.
Adanya ancaman berupa penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah T5 dapat diantisipasi dengan pengiriman brosur secara
intensif terutama saat menjelang liburan sekolah. Oleh karena itu, dengan banyaknya sekolah-sekolah yang memanfaatkan agrowisata Ecotainment sebagai
alternatif berwisata saat liburan sekolah dan refreshing setelah murid-murid melaksanakan ujian, maka penurunan yang terjadi saat musim ujian sekolah dapat
didorong untuk meningkat kembali. 4
Strategi W-T Weaknesse-Treaths Strategi W-T adalah strategi yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan
internal yang dimiliki dan menghindari ancaman eksternal yang dihadapi. Strategi W-T yang diterapkan dalam pemasaran agrowisata Ecotainment adalah
mengantisipasi keluhan pelanggan saat peserta sangat banyak dengan merekrut tenaga kerja harian sementara yang dapat dipanggil sewaktu-waktu dengan
terlebih dahulu diberikan training. Strategi tersebut dirasa relevan dalam mengurangi kurang optimalnya pengelolaan peserta hal pengaturan ketika peserta
agrowisata Ecotainment sangat banyak W2 dan untuk menghindari keluhan pelanggan T1. Peserta agrowisata Ecotainment yang sangat banyak membuat
peserta dalam satu kelompok pun akan banyak pula. Jumlah personel agrowisata Ecotainment yang berjumlah 13 orang hanya mampu mengalokasikan dua orang
untuk memandu dan mengatur peserta. Dua orang pemandu untuk jumlah peserta yang sangat banyak dalam satu kelompok membuat peserta sulit untuk
dikoordinir. Akibat kurangnya kemampuan mengatur peserta itu pun dapat menyebabkan timbulnya keluhan pelanggan.
97
Perekrutan terhadap tenaga kerja harian sementara yang terlebih dahulu diberikan training direkomendasikan karena PT Godongijo Asri tengah
menerapkan kebijakan biaya ketat, oleh sebab itu dirasa sulit apabila harus menerima karyawan baru. Strategi tersebut dirasa memberikan manfaat
diantaranya akan menjamin kompetensi pemandu karena telah mengetahui aktivitas agrowisata Ecotainment dan telah diberikan training. Selain itu
perusahaan tidak akan kesulitan saat kekurangan personel karena hanya perlu menghubungi ketika diperlukan. Kemudian keterampilan personel dalam
memandu peserta pun akan terjamin karena menjadi semakin terbiasa dalam mengatur peserta.
98
Tabel 12. Matriks SWOT pada Fungsional Pemasaran Agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri
Kekuatan S
1 Keefektifan dalam penentuan segmentasi
dan target pasar S1 2
Konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam
beberapa paket program S2 3
Kompetensi personel S3 4
Kesopanan dan keramahan personel secara konsisten S4
5 Penciptaan suasana akrab oleh personel S5
6 Pengelolaan bukti-bukti fisik seperti taman,
kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan S6
Kelemahan W 1
Kegiatan promosi kurang optimal W1 2
Pengelolaan peserta kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana
semangat W2 3
Kurangnya ketersediaan fasilitas permainan W3
4 Lokasi yang kurang strategi W4
5 Lahan yang sempit W5
Peluang O 1
Maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa O1
2 Adanya kerja sama dengan penyedia jasa
agrowisata Ecotainment O2 3
Pemanfaatan internet untuk pemasaran O3 4
Pengadopsian trend back to nature dan trend wisata pendidikan O4
5 Pemanfaatan Event expo yang dilaksanakan
oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam
mempromosi agrowisata Ecotainment O5 Strategi S-O
1 Melakukan inovasi terhadap konsep
agrowisata agar lebih unik dan menyenangkan namun tetap bernilai
pendidikan S2, S3,O3 Strategi W-O
1 Mengupayakan penawaran kerjasama dengan
stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan
terhadap agrowisata Ecotainment W1, W3, W4, W5, O1, O4
2 Mengikuti event Expo yang diadakan Dinas
Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi
agrowisata Ecotainment W1, O5 3
Meningkatkan keterampilan personel dalam pengaturan dan penciptaan suasana semangat
pada peserta dengan memanfaatkan jasa training dari penyedia jasa W2, O2
98
99 Ancaman T
1 Keluhan dari pelanggan T1
2 Banyaknya objek rekreasi anak dengan
konsep agrowisata T2 3
Adanya objek rekreasi anak nonagrowisata yang juga menawarkan unsur pendidikan
T3 4
Masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata
T4 5
Penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah T5
Strategi S-T 1
Mengoptimalkan aktivitas promosi dengan meningkatkan intensitas pengiriman
brosur-brosur ke sekolah-sekolah target pasar terutama menjelang liburan sekolah
S1,S2, S3,S4,S5,S6,T2,T3,T4,T5 Strategi W-T
1 Mengantisipasi keluhan pelanggan saat
peserta sangat banyak dengan merekrut tenaga kerja harian sementara yang dapat
dipanggil sewaktu-waktu dengan terlebih dahulu diberikan training W2, T1
99
100
7.3. Tahap Keputusan