35
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Agrowisata memiliki urgensi bagi masyarakat maupun negara. Bagi masyarakat urgensi agrowisata terletak pada nilai rekreasi dan nilai ilmu
pengetahuan yang dimilikinya. Nilai rekreasi yang dimiliki agrowisata membuat masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk menjernihkan pikiran
dan untuk menghilangkan kepenatan. Selanjutnya agrowisata pun memiliki nilai pendidikan dan pengetahuan sehingga masyarakat dapat mempelajari seluk beluk
kehidupan suatu makhluk hidup. Kemudian urgensi agrowisata bagi negara terletak pada kontribusinya terhadap devisa Indonesia. Agrowisata merupakan
bagian dari sektor pariwisata dan sektor pariwisata telah menjadi salah satu penghasil devisa yang cukup potensial.
Di Kota Depok terdapat salah satu perusahaan yang mengusahakan bidang usaha pertaniannya menjadi agrowisata adalah PT Godongijo Asri. Bisnis
agrowisata yang dimiliki PT Godongijo Asri tersebut dinamakan Ecotainment Ecology and Entertainment. Pada unit agrowisata Ecotainment yang
dimilikinya, PT Godongijo Asri dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan dalam upaya untuk menjalankan visi, misi, dan tujuannya. Adapun masalah
tersebut adalah upaya promosi yang belum optimal, penurunan pelanggan secara signifikan pada bulan tertentu terutama saat musim ujian sekolah, serta adanya
persaingan usaha rekreasi. Oleh karena itu PT Godongijo Asri perlu memiliki strategi pemasaran yang dapat memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan
peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman. Tahapan formulasi strategi pemasaran meliputi tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan
tahap keputusan. Pada tahap input, fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment akan
diidentifikasi peluang dan ancamannya yang berasal dari lingkungan eksternal pemasaran. Adapun lingkungan eksternal pemasaran terdiri atas lingkungan
eksternal mikro dan lingkungan eksternal makro. Lingkungan eksternal mikro terdiri atas perantara pemasaran, pelanggan, dan pesaing persaingan antar usaha
sejenis, masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar- menawar pemasok, serta kekuatan tawar-menawar pembeli. Kemudian
36
lingkungan eksternal makro terdiri atas kekuatan ekonomi; kekuatan demografi; kekuatan sosial, budaya dan lingkungan; kekuatan politik dan hukum; serta
kekuatan teknologi. Selain itu pada tahap input diidentifikasi pula kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal pemasaran yang meliputi analisis konsumen,
penjualan produk dan jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, serta analisis peluang.
Selanjutnya tahap pencocokkan dilakukan untuk menyusun alternatif strategi berdasarkan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang telah
diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Tahap terakhir adalah pengambilan prioritas alternatif strategi pemasaran bagi perusahaan. Adapun kerangka pemikiran
operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
37
Gambar 4.
Bagan Kerangka Pemikiran Operasional
Promosi belum optimal
Penurunan pelanggan secara signifikan pada bulan
tertentu terutama saat musim ujian sekolah
Persaingan usaha rekreasi
Formulasi Strategi Pemasaran
Analisis Eksternal Lingkungan Pemasaran Perusahaan
Lingkungan Mikro: 1
Perantara pemasaran 2
Pelanggan 3
Persaingan a
Persaingan antar perusahaan sejenis b
Ancaman produk pengganti c
Masuknya pendatang baru d
Kekuatan tawar-menawar pemasok e
Kekuatan tawar-menawar pembeli Lingkungan Makro:
1 Faktor ekonomi
2 Faktor demografi
3 Faktor sosial, budaya dan lingkungan
4 Faktor politik dan hukum
5 Faktor teknologi
Analisis Internal Lingkungan Pemasaran Perusahaan
1 Analisis konsumen
2 Penjualan produk dan jasa
3 Perencanaan produk dan jasa
4 Penetapan harga
5 Distribusi
6 Riset pemasaran
7 Analisis peluang
Identifikasi peluang dan ancaman Matriks EFE
Identifikasi kekuatan dan kelemahan
Matriks IFE
Penentuan posisi perusahaan
Matriks IE Alternatif strategi
pemasaran Matriks SWOT
Prioritas strategi QSPM Rekomendasi Prioritas Strategi Pemasaran
Agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian