Analisis Gender Tinjauan Pustaka .1 Definisi, Fungsi, dan Pentingnya Industrialisasi Pedesaan

2.1.4 Analisis Gender

Analisis gender adalah analisis sosial meliputi aspek ekonomi, budaya, dan sebagainya yang melihat perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi kondisi situasi dan kedudukan posisi di dalam keluarga dan komunitas atau masyarakat. Fokus utama analisis situasi gender meliputi tiga bagian utama, yaitu: 1 pembagian kerja atau peran, 2 akses dan kontrol terhadap sumberdaya serta manfaat program pembangunan, dan 3 partisipasi dalam kelembagaan dan pengambilan keputusan di dalam keluarga Prasodjo et al., 1993. Pada tingkat keluargarumahtangga, analisis gender dilihat dari a pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki dalam kegiatan produktif, reproduktif dan pengelolaan kelembagaan masyarakat serta curahan waktu dalam kegiatan tersebut, b akses dan kontrol perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya keluarga lahan, anak, harta, pendidikan. Pada tingkat masyarakat, analisis gender menyoroti akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya yang mencakup informasi, kredit, teknologi, pendidikanpenyuluhanpelatihan, sumberdaya alam, peluang bekerja dan berusaha; sementara di tingkat negarapemerintah dapat dipelajari melalui kebijaksanaan pembangunannya Donnel, 1988; Feldstein dan Poats, 1989; Fao, 1990; Anonymous, 1991 dalam Mugniesyah et al., 2002 Menurut Handayani dan Sugiarti 2002, teknik analisis gender dapat mengidentifikasi berbagai kesenjangan maupun isu gender yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungannya. Sebagai suatu alat, analisis gender tidak hanya melihat peran, aktivitas, akan tetapi mencakup hubungan dalam hal ”siapa mengerjakan apa”, siapa yang membuat keputusan, siapa yang membuat keuntungan, dan siapa yang menggunakan sumberdaya pembangunan. Salah satu kategori utama alat analisis gender adalah kerangka Harvard. Alat ini digunakan untuk melihat suatu profil gender dari suatu kelompok sosial dan peran gender dalam proyek pembangunan yang menjelaskan pentingnya tiga komponen dan interaksi satu sama lain, yaitu: profil aktivitas, profil akses dan profil kontrol Overholt, 1985 dalam Handayani dan Sugiarti, 2002. Alat ini berguna untuk menganalisis situasi keluargarumahtangga dan komunitas masyarakat. Pada kerangka analisis Harvard, terdapat tiga komponen utama yaitu: 1 pembagian kerja dapat dilihat dari profil kegiatan laki-laki dan perempuan, 2 profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat, dan 3 faktor-faktor yang mempengaruhi profil kegiatan, akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat, partisipasi dalam lembaga dan pengambilan keputusan Prasodjo et al., 2003.

2.1.5 Relasi Gender dalam Rumahtangga Industri Kecil di Pedesaan