4.2.2 Informasi Umum Keragaan Usaha
Secara umum, status kepemilikan usaha pada industri gerabah adalah milik laki-laki suami karena sebagian besar rumahtangga pengrajin
di Desa Anjun dikepalai oleh laki-laki, kecuali pengrajin perempuan yang berstatus janda atau memiliki keterampilan membuat produk gerabah. Usaha ini
dilakukan rata-rata selama enam hari tiap minggunya, yaitu hari Senin hingga Sabtu pada pukul 08.00-16.00 WIB.
Umumnya lokasi usaha bertempat di pabrik atau rumah pengrajin karena tergantung pada ukuran dan komoditi gerabah. Produk gerabah
yang berukuran sedang atau besar diproduksi pada sebuah pabrik sedangkan produk gerabah yang berukuran kecil diproduksi di dalamsekitar rumah
pengrajin. Terdapat perbedaan tenaga kerja yang digunakan pada kedua tempat usaha tersebut. Produk gerabah yang berukuran sedang atau besar tinggi produk
yang dibuat hingga 50 cm diproduksi oleh tenaga kerja laki-laki sedangkan produk yang berukuran kecil tinggi produk yang dibuat antara 10 hingga 30 cm
diproduksi oleh tenaga kerja perempuan. Contoh produk gerabah yang berukuran sedang atau besar adalah vas payung, guci, pot besar dan jambangan sedangkan
produk yang berukuran kecil adalah pendil, coet, vas pensil serta produk cinderamata.
Biaya produksi yang digunakan pada industri gerabah sebagian besar berupa biaya variabel tidak tetap dan sesuai dengan jenis komoditi gerabah
yang dihasilkan. Biaya variabel pada usaha ini dialokasikan pada biaya bahan baku, catpewarna, telepon, biaya transportasi, upah buruh serta kayu bakar.
Adapun jenis komoditi pada industri gerabah di Desa Anjun dapat digolongkan
menjadi tiga kategori yaitu produk atahan, biskuit, maupun produk jadi. Produk atahan dan biskuitan tidak dibutuhkan alokasi biaya catpewarna karena dijual
sebelum tahap finishingpenyelesaian sedangkan pada produk jadi memerlukan biaya catpewarna.
Penggunaan tenaga kerja dipengaruhi oleh kebutuhan pengusahapengusaha pengrajin berdasarkan kapasitas produksi dan tipe komoditi
gerabah. Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi kapasitas produksi usaha maka semakin besar jumlah tenaga kerja yang digunakan. Rata-rata upah buruh
harian pada industri gerabah adalah sebesar Rp 200.000 per minggu. Berbeda dengan buruh yang bekerja pada bagian desainpengecatan, jumlah upah lebih
besar dibandingkan upah buruh kasar yaitu mencapai Rp 300.000 per bulan. Pada buruh borongan, upah ditentukan berdasarkan jumlah produk dan upah pembuatan
satu jenis produk.
4.2.3 Informasi Teknis 4.2.3.1 Persiapan Alat dan Bahan Baku