pengrajin terhadap sumberdaya sehingga terdapat hubungan yang nyata pula antara pendidikan formal dengan kontrol terhadap sumberdaya.
Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pendidikan Formal, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun,
2009
6.1.3 Hubungan Pendidikan Nonformal dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya
Pengrajin laki-laki yang tidak pernah mengikuti pendidikan nonformal, dominan memiliki akses sedang terhadap sumberdaya yaitu sebesar 64,29 persen
lihat Tabel 20. Pengrajin laki-laki yang pendidikan nonformalnya tergolong sedang, dominan memiliki akses tinggi terhadap sumberdaya yaitu sebesar
81,82 persen. Seluruh pengrajin laki-laki yang pendidikan nonformalnya tinggi memiliki akses yang tinggi terhadap sumberdaya. Pengrajin perempuan hampir
seluruhnya tidak pernah mengikuti pendidikan nonformal dan juga memiliki akses rendah terhadap sumberdaya. Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi
rank spearman, terdapat hubungan nyata antara pendidikan nonformal karena memiliki P value sebesar 0,000 dengan
α = 0,05. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,683 yang menunjukkan semakin tinggi pendidikan nonformal
maka semakin tinggi juga akses terhadap sumberdaya dan sebaliknya. Pelatihan Responden
Kontrol Sumberdaya
Pendidikan Formal Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Laki-laki Rendah 3
50 2
18,18 Sedang
3 50
5 55,56
5 45,46
Tinggi 4
44,44 4
36,36 Total 6
100 9
100 11
100 Perempuan Rendah
6 100
Sedang Tinggi
Total 6 100
yang diikuti pengrajin gerabah akan meningkatkan akses pengrajin terhadap kredit usaha, pemasaran komoditi maupun informasi yang menunjang usaha gerabah.
Informasi usaha yang didapatkan pengrajin yang mengikuti pelatihan lebih baik dibandingkan pengrajin yang tidak mengikuti pelatihan.
Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pendidikan Nonformal, Akses terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009
Tabel 21 menunjukkan bahwa pengrajin laki-laki yang tidak pernah mendapatkan pendapatan nonformal, dominan memiliki kontrol terhadap
sumberdaya yang sedang yaitu sebesar 64,29 persen. Pengrajin laki-laki yang pendidikan nonformalnya tergolong sedang dan tinggi, dominan memiliki kontrol
yang tinggi. Berbeda dengan pengrajin perempuan, terdapat 100 pengrajin perempuan yang pendidikan nonformalnya tergolong rendah memiliki kontrol
yang rendah pula terhadap sumberdaya. Hampir seluruh pengrajin perempuan memiliki kontrol yang rendah terhadap sumberdaya. Berdasarkan hasil analisis
data dengan menggunakan korelasi rank spearman, terdapat hubungan nyata antara pendidikan nonformal dengan kontrol terhadap sumberdaya karena
memiliki P value sebesar 0,000 dengan α = 0,05. Nilai koefisien korelasi
menunjukkan 0,681 yang berarti semakin tinggi pendidikan nonformal maka Responden
Akses Sumberdaya
Pendidikan Nonformal Tidak Pernah
Sedang Tinggi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Laki-laki Rendah 4
28,57 Sedang
9 64,29
2 18,18
Tinggi 1
7,14 9
81,82 1
100 Total 14
100 11
100 1
100 Perempuan Rendah
5 100
1 100
Sedang Tinggi
Total 5 100
1 100
semakin tinggi kontrol terhadap sumberdaya dan sebaliknya. Kontrol terhadap sumberdaya dipengaruhi akses pengrajin terhadap sumberdaya sehingga terdapat
hubungan yang nyata antara pendidikan nonformal dengan kontrol terhadap
sumberdaya.
Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pendidikan Nonformal, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun,
2009
6.1.4 Hubungan Pengalaman Bekerja dengan Akses dan Kontrol
terhadap Sumberdaya
Pada Tabel 22, diketahui bahwa pada pengrajin laki-laki yang pengalaman bekerjanya tergolong rendah, dominan memiliki akses sedang terhadap
sumberdaya pada usaha gerabah yaitu sebesar 42,86 persen. pengrajin laki-laki yang pengalaman bekerjanya tergolong sedang, dominan memiliki akses tinggi
terhadap sumberdaya yaitu sebesar 60 persen. Disamping itu, terdapat 100 persen pengrajin laki-laki yang pengalaman bekerjanya tergolong tinggi dan memiliki
akses sedang terhadap sumberdaya. Pada pengrajin perempuan yang pengalaman bekerjanya tergolong rendah dan sedang, seluruhnya memiliki akses yang rendah.
Selain itu, tidak terdapat pengrajin perempuan yang pengalaman bekerjanya tergolong tinggi. Sebaran persentase pengrajin yang didasarkan pada pengalaman
Responden Kontrol
Sumberdaya Pendidikan Nonformal
Tidak Pernah Sedang
Tinggi Jumlah Persentase Jumlah
Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah
5 35,71
Sedang 9
64,29 4
36,36 Tinggi
7 63,64
1 100
Total 14 100
11 100
1 100
Perempuan Rendah 5
100 1
100 Sedang
Tinggi Total 5
100 1
100
bekerja dan akses terhadap sumberdaya tidak menunjukkan suatu kecenderunganhubungan tertentu. Hal ini didukung dengan analisis data dengan
korelasi rank spearman yang menunjukkan tidak terdapat hubungan nyata antara pengalaman bekerja dengan akses terhadap sumberdaya karena memiliki P value
sebesar 0,566 dengan α = 0,05. Lama pengrajin bekerja tidak berhubungan dengan
akses sumberdaya, tetapi disesuaikan dengan jenis usaha yang dimiliki oleh pengrajin tersebut.
Tabel 22. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pengalaman Bekerja, Akses terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009
Tabel 23 menunjukkan bahwa pengrajin yang pengalaman bekerjanya rendah, dominan memiliki kontrol yang sedang yaitu sebesar 42,86 persen.
Pengrajin yang pengalaman bekerjanya sedang, dominan memiliki kontrol sedang yaitu sebesar 60 persen. Pada pengrajin laki-laki yang pengalaman bekerjanya
tinggi, seluruhnya memiliki kontrol yang rendah terhadap sumberdaya pada usaha gerabah. Pengrajin perempuan hanya memiliki pengalaman bekerja rendah
dan sedang dengan kontrol terhadap sumberdaya yang tergolong rendah. Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi rank spearman, tidak terdapat
hubungan nyata antara pengalaman bekerja dengan kontrol terhadap sumberdaya Responden
Akses Sumberdaya
Pengalaman Bekerja Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Laki-laki Rendah 3
21,43 1
10 Sedang
6 42,86
3 30
2 100
Tinggi 5
35,71 6
60 Total 14
100 10
100 2
100 Perempuan Rendah
3 100
3 100
Sedang Tinggi
Total 3 100
3 100
karena memiliki P value sebesar 0,705 dengan α = 0,05. Kontrol terhadap
sumberdaya dipengaruhi akses pengrajin terhadap sumberdaya sehingga tidak terdapat hubungan nyata antara pengalaman bekerja dengan kontrol terhadap
sumberdaya.
Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pengalaman Bekerja, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009
6.1.5 Hubungan Status Pekerjaan dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya