BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Jenis kelamin berhubungan dengan akses dan kontrol terhadap sumberdaya. Pengrajin laki-laki memiliki akses dan kontrol terhadap sumberdaya yang
lebih tinggi dibandingkan pengrajin perempuan. 2.
Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dan tidak berhubungan dengan akses dan kontrol terhadap sumberdaya pada pengrajin laki-laki maupun
perempuan, yaitu: a.
Umur, pengalaman bekerja, dan jumlah anggota rumahtangga tidak berhubungan nyata dengan dengan akses dan kontrol terhadap sumberdaya
karena didasarkan pada kebutuhan pengrajin dalam menjalankan usahanya tergantung komoditi yang dihasilkan.
b. Pendidikan formal berhubungan nyata dengan akses dan kontrol terhadap
sumberdaya karena terdapat perbedaan kondisi dan situasi pengrajin pada setiap tingkat pendidikan formal dalam menggunakan dan memanfaatkan
sumberdaya pada usaha gerabah. c.
Pendidikan nonformal berhubungan nyata dengan akses dan kontrol karena pelatihan yang diikuti pengrajin akan meningkatkan akses dan
kontrol pengrajin terhadap kredit usaha, pemasaran komoditi maupun sumberdaya lainnya yang menunjang usaha gerabah.
d. Status pekerjaan berhubungan nyata dengan akses dan kontrol terhadap
sumberdaya karena terdapat perbedaan kebutuhan terhadap sumberdaya pada masing-masing status pekerjaan pengrajin.
e. Pendapatan rumahtangga berhubungan nyata dengan akses dan kontrol
terhadap sumberdaya karena tingkat pendapatan akan berpengaruh pada mudah tidaknya memenuhi kebutuhan dalam usahanya.
f. Dukungan UPT Litbang Keramik berhubungan nyata dengan akses dan
kontrol terhadap sumberdaya karena semakin tinggi dukungan UPT Litbang Keramik, semakin besar pula sumberdaya yang diperoleh dalam
menjalankan usahanya. 3.
Secara umum, relasi gender dalam rumahtangga pengrajin di Desa Anjun memperlihatkan adanya ketidaksetaraan gender gender inequality. Hal ini
disebabkan oleh: a.
Akses dan kontrol terhadap sumberdaya pada usaha gerabah dikuasai oleh salah satu anggota rumahtangga, yaitu suami laki-laki.
b. Curahan waktu kerja perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki dan
terdapat pemusatan peranan perempuan pada kegiatan reproduktif sedangkan kegiatan produktif usaha gerabah dan sosial dikuasai oleh
laki-laki. c.
Pola pengambilan keputusan dalam rumahtangga dominan dilakukan oleh salah satu anggota rumahtangga atau secara bersama tetapi masih terdapat
dominasi anggota rumahtangga tertentu baik laki-laki maupun perempuan.
8.2 Saran