Hubungan Status Pekerjaan dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya

karena memiliki P value sebesar 0,705 dengan α = 0,05. Kontrol terhadap sumberdaya dipengaruhi akses pengrajin terhadap sumberdaya sehingga tidak terdapat hubungan nyata antara pengalaman bekerja dengan kontrol terhadap sumberdaya. Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pengalaman Bekerja, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009

6.1.5 Hubungan Status Pekerjaan dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya

Berdasarkan Tabel 24, diketahui bahwa pengrajin laki-laki yang status pekerjaannya sebagai pengrajin rumahtangga dominan memiliki akses rendah terhadap sumberdaya yaitu sebesar 66,67 persen. Pengrajin laki-laki yang status pekerjaannya pengusaha-pengrajin, dominan memiliki akses sedang terhadap sumberdaya yaitu sebesar 50 persen. Bahkan, pengrajin laki-laki yang status pekerjaannya sebagai pengusaha, dominan memiliki akses yang tinggi terhadap sumberdaya yaitu sebesar 63,64 persen. Seluruh pengrajin perempuan tergolong pengrajin rumahtangga dengan akses rendah terhadap sumberdaya pada usaha gerabah. Berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan nyata antara status pekerjaan dengan akses terhadap sumberdaya karena memiliki P value sebesar Responden Kontrol Sumberdaya Pengalaman Bekerja Rendah Sedang Tinggi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 3 21,43 1 10 Sedang 6 42,86 6 60 2 100 Tinggi 5 35,71 3 30 Total 14 100 10 100 2 100 Perempuan Rendah 3 100 3 100 Sedang Tinggi Total 3 100 3 100 0,000 dengan α = 0,05. Hal ini disebabkan oleh adanya kebutuhan akan sumberdaya yang berbeda pada masing-masing status pekerjaan pengrajin. Tabel 24. Jumlah dan Persentase Responden menurut Status Pekerjaan, Akses terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 Tabel 25 menunjukkan bahwa pengrajin laki-laki yang status pekerjaannya sebagai pengrajin rumahtangga, dominan memiliki kontrol yang rendah yaitu sebesar 66,67 persen. Pengrajin laki-laki yang status pekerjaannya sebagai pengusaha-pengrajin dan pengusaha, dominan memiliki kontrol yang sedang yaitu sebesar 50 persen dan 54,55 persen. Seluruh pengrajin perempuan merupakan pengrajin rumahtangga dengan kontrol rendah terhadap sumberdaya pada usaha gerabah. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji chi-square, diketahui bahwa terdapat hubungan nyata antara status pekerjaan dengan kontrol terhadap sumberdaya karena memiliki P value sebesar 0,001 dengan α = 0,05. Kontrol terhadap sumberdaya dipengaruhi akses pengrajin terhadap sumberdaya sehingga terdapat hubungan nyata antara status pekerjaan dengan kontrol terhadap sumberdaya. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 25 mengenai sebaran responden berdasarkan status pekerjaan, kontrol terhadap sumberdaya, dan jenis kelamin. Responden Akses Sumberdaya Status Pekerjaan Pengrajin Rumahtangga Pengusaha- Pengrajin Pengusaha Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 2 66,67 2 16,67 Sedang 1 33,33 6 50 4 36,36 Tinggi 4 33,33 7 63,64 Total 3 100 12 100 11 100 Perempuan Rendah 6 100 Sedang Tinggi Total 6 100 0 0 Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden menurut Status Pekerjaan, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 6.2 Karakteristik Rumahtangga dan Hubungannya dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya 6.2.1 Hubungan Jumlah Anggota Rumahtangga dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya Pada Tabel 26, diketahui bahwa pada rumahtangga pengrajin laki-laki yang jumlah anggota rumahtangganya tergolong sedikit dan sedang, dominan memiliki akses yang tinggi terhadap sumberdaya yaitu sebesar 50 persen dan 47,06 persen. Akan tetapi, pada rumahtangga pengrajin laki-laki yang jumlah anggota rumahtangganya tergolong banyak, dominan memiliki akses yang sedang yaitu sebesar 66,67 persen. Hal ini tidak menunjukkan kecenderungan semakin tinggi jumlah anggota rumahtangga pengrajin laki-laki maka semakin tinggi akses terhadap sumberdaya. Seluruh rumahtangga pengrajin perempuan tergolong jumlah anggota rumahtangganya sedikit dan sedang dengan memiliki akses rendah terhadap sumberdaya. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan korelasi rank spearman, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara jumlah anggota rumahtangga dengan akses terhadap sumberdaya karena Responden Kontrol Sumberdaya Status Pekerjaan Pengrajin Rumahtangga Pengusaha- Pengrajin Pengusaha Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 2 66,67 3 25 Sedang 1 33,33 6 50 6 54,55 Tinggi 3 25 5 45,45 Total 3 100 12 100 11 100 Perempuan Rendah 6 100 Sedang Tinggi Total 6 100 0 0 memiliki P value sebesar 0,786 dengan α = 0,05. Jumlah anggota rumahtangga tidak memiliki hubungan langsung dengan akses terhadap sumberdaya tetapi berhubungan dengan alokasi pendapatan rumahtangga untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga pengrajin. Tabel 26. Jumlah dan Persentase Rumahtangga Responden menurut Jumlah Anggota Rumahtangga, Akses terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 Tabel 27 menunjukkan bahwa pada rumahtangga pengrajin laki-laki yang jumlah anggota rumahtangganya tergolong sedikit, sedang, dan banyak dominan memiliki kontrol yang sedang, secara berturut-turut yaitu sebesar 50 persen, 47,06 persen, dan 66,67 persen. Sama halnya dengan akses terhadap sumberdaya, rumahtangga pengrajin perempuan memiliki kontrol yang rendah pula. Persentase tersebut tidak menunjukkan adanya kecenderungan tertentu antara jumlah rumahtangga pengrajin dengan kontrol terhadap sumberdaya. Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi rank spearman, diketahui bahwa bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara jumlah anggota rumahtangga dengan kontrol terhadap sumberdaya karena memiliki P value sebesar 0,906 dengan α = 0,05. Kontrol terhadap sumberdaya dipengaruhi akses pengrajin Responden Akses Sumberdaya Jumlah Anggota Rumahtangga Sedikit Sedang Banyak Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 1 16,67 2 11,76 1 33,33 Sedang 2 33,33 7 41,18 2 66,67 Tinggi 3 50 8 47,06 Total 6 100 17 100 3 100 Perempuan Rendah 2 100 4 100 Sedang Tinggi Total 2 100 4 100 terhadap sumberdaya sehingga tidak terdapat hubungan nyata antara jumlah anggota rumahtangga dengan kontrol terhadap sumberdaya. Tabel 27. Jumlah dan Persentase Rumahtangga Responden menurut Jumlah Anggota Rumahtangga, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 6.2.2 Hubungan Pendapatan Rumahtangga dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya Berdasarkan Tabel 28, diketahui bahwa rumahtangga pengrajin laki-laki yang pendapatan rumahtangganya tergolong rendah dominan memiliki akses sedang terhadap sumberdaya yaitu sebesar 50 persen. Persentase rumahtangga pengrajin laki-laki yang pendapatan rumahtangganya tergolong sedang, tersebar merata 50 persen pada akses yang rendah dan sedang. Persentase rumahtangga pengrajin laki-laki yang pendapatan rumahtangganya tergolong tinggi, dominan memiliki akses tinggi terhadap sumberdaya yaitu sebesar 64,29 persen. Hal ini menunjukkan semakin tinggi pendapatan rumahtangga maka semakin tinggi akses terhadap sumberdaya. Akan tetapi, pendapatan pada rumahtangga pengrajin perempuan tergolong rendah dan sedang saja dengan memiliki akses rendah terhadap sumberdaya. Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi rank spearman, terdapat hubungan nyata karena memiliki P value sebesar 0,001 Responden Kontrol Sumberdaya Jumlah Anggota Rumahtangga Sedikit Sedang Banyak Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 1 16,67 3 17,65 1 33,33 Sedang 3 50 8 47,06 2 66,67 Tinggi 2 33,33 6 35,29 Total 6 100 17 100 3 100 Perempuan Rendah 2 100 4 100 Sedang Tinggi Total 2 100 4 100 dengan α = 0,05. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,578 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan rumahtangga maka semakin tinggi akses terhadap sumberdaya dan sebaliknya. Pengrajin yang pendapatan rumahtangganya tergolong tinggi, dapat membeli bahan baku yang lebih banyak, kapasitas produksi yang tinggi, teknologi yang lebih maju, memperoleh kredit usaha serta memiliki biaya untuk sarana pemasaran komoditi yang lebih luas. Berbeda dengan pengrajin yang pendapatan rumahtangganya lebih rendah, tentunya memiliki batas tertentu untuk memperoleh sumberdaya pada usaha gerabah. Tabel 28. Jumlah dan Persentase Rumahtangga Responden menurut Pendapatan Rumahtangga, Akses terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 Tabel 29 menunjukkan bahwa rumahtangga pengrajin laki-laki yang pendapatan rumahtangganya tergolong rendah, dominan memiliki akses sedang yaitu sebesar 50 persen. Persentase rumahtangga pengrajin laki-laki yang pendapatan rumahtangganya tergolong sedang, tersebar merata 50 persen pada kontrol yang rendah dan sedang. Pada pengrajin laki-laki yang pendapatan rumahtangganya tergolong tinggi, tersebar merata 50 persen pada kategori sedang dan tinggi. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan semakin tinggi pendapatan rumahtangga, semakin tinggi kontrol terhadap sumberdaya. Responden Akses Sumberdaya Pendapatan Rumahtangga Rendah Sedang Tinggi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 1 16,67 3 50 Sedang 3 50 3 50 5 35,71 Tinggi 2 33,33 9 64,29 Total 6 100 6 100 14 100 Perempuan Rendah 5 100 1 100 Sedang Tinggi Total 5 100 1 100 Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi rank spearman, diketahui bahwa terdapat hubungan nyata antara pendapatan rumahtangga dengan kontrol terhadap sumberdaya karena memiliki P value sebesar 0,001 dengan α = 0,05. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,633 menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan rumahtangga maka semakin tinggi kontrol terhadap sumberdaya dan sebaliknya. Kontrol terhadap sumberdaya dipengaruhi akses pengrajin terhadap sumberdaya sehingga terdapat hubungan nyata antara pendapatan rumahtangga dengan kontrol terhadap sumberdaya. Tabel 29. Jumlah dan Persentase Rumahtangga Responden menurut Pendapatan Rumahtangga, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 6.3 Hubungan Dukungan UPT Litbang Keramik dengan Akses dan Kontrol terhadap Sumberdaya Berdasarkan Tabel 30, diketahui bahwa pengrajin laki-laki yang memiliki tidak pernah mendapat dukungan dari UPT Litbang Keramik, dominan memiliki akses sedang terhadap sumberdaya yaitu sebesar 66,67 persen. Persentase pengrajin laki-laki yang dukungannya tergolong sedang, dominan memiliki akses yang tinggi yaitu sebesar 50 persen. Pada pengrajin laki-laki yang memiliki dukungan UPT Litbang Keramik tinggi, dominan memiliki akses yang tinggi Responden Kontrol Sumberdaya Pendapatan Rumahtangga Rendah Sedang Tinggi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 2 33,33 3 50 Sedang 3 50 3 50 7 50 Tinggi 1 16,67 7 50 Total 6 100 6 100 14 100 Perempuan Rendah 5 100 1 100 Sedang Tinggi Total 5 100 1 100 yaitu sebesar 77,78 persen. Hal ini menunjukkan semakin tinggi dukungan UPT Litbang Keramik terhadap pengrajin, semakin tinggi juga akses terhadap sumberdaya. Umumnya, pengrajin perempuan tidak mendapat dukungan UPT Litbang Keramik dan memiliki akses yang rendah. Tabel 30. Jumlah dan Persentase Responden menurut Dukungan UPT Litbang Keramik, Akses terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi rank spearman, diketahui bahwa terdapat hubungan nyata antara dukungan UPT Litbang Keramik dengan akses terhadap sumberdaya karena memiliki P value sebesar 0,000 dengan α = 0,05. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,707 yang menunjukkan semakin tinggi dukungan UPT Litbang Keramik rumahtangga maka semakin tinggi akses terhadap sumberdaya dan sebaliknya. Pihak UPT Litbang Keramik umumnya memberikan pelatihan atau bantuan kredit usaha, memberikan cara pemasaran komoditi yang baik, dan adanya introduksi teknologi baru yang diberikan saat pelatihan berlangsung. Berbeda dengan pengrajin yang tidak pernah mendapat dukungan UPT Litbang Keramik, umumnya memiliki kualitas produk yang kurang baik, peralatan sederhana, tidak memiliki bantuan kredit usaha sehingga berorientasi pada kuantitas produk yang dihasilkan saja tiap bulannya. Responden Akses Sumberdaya Dukungan UPT Litbang Keramik Tidak Pernah Sedang Tinggi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 3 33,33 1 12,5 Sedang 6 66,67 3 37,5 2 22,22 Tinggi 4 50 7 77,78 Total 9 100 8 100 9 100 Perempuan Rendah 5 100 1 100 Sedang Tinggi Total 5 100 1 100 Tabel 31 menunjukkan bahwa pengrajin laki-laki yang tidak pernah mendapat dukungan dari UPT Litbang Keramik dominan memiliki kontrol yang sedang yaitu sebesar 55,56 persen. Persentase pengrajin laki-laki yang mendapat dukungan sedang, dominan memiliki kontrol yang sedang yaitu sebesar 50 persen. Pada pengrajin laki-laki yang mendapat dukungan tinggi, dominan memiliki kontrol tinggi terhadap sumberdaya, yaitu sebesar 55,56 persen. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan semakin tinggi dukungan UPT Litbang Keramik, semakin tinggi pula kontrol terhadap sumberdaya. Mayoritas pengrajin perempuan tidak pernah mendapatkan dukungan UPT Litbang Keramik sehingga memiliki kontrol yang rendah pula terhadap sumberdaya. Tabel 31. Jumlah dan Persentase Responden menurut Dukungan UPT Litbang Keramik, Kontrol terhadap Sumberdaya dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009 Berdasarkan hasil analisis data dengan korelasi rank spearman, diketahui bahwa terdapat hubungan nyata antara dukungan UPT Litbang Keramik dengan kontrol terhadap sumberdaya karena memiliki P value sebesar 0,000 dengan α = 0,05. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,668 yang menunjukkan semakin tinggi dukungan UPT Litbang Keramik terhadap pengrajin maka semakin tinggi kontrol Responden Kontrol Sumberdaya Dukungan UPT Litbang Keramik Tidak Pernah Sedang Tinggi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Laki-laki Rendah 4 44,44 1 12,5 Sedang 5 55,56 4 50 4 44,44 Tinggi 3 37,5 5 55,56 Total 9 100 8 100 9 100 Perempuan Rendah 5 100 1 100 Sedang Tinggi Total 5 100 1 100 terhadap sumberdaya dan sebaliknya. Kontrol terhadap sumberdaya dipengaruhi akses pengrajin terhadap sumberdaya sehingga terdapat hubungan nyata antara dukungan UPT Litbang Keramik dengan kontrol terhadap sumberdaya.

BAB VII RELASI GENDER DALAM RUMAHTANGGA