Pembagian Kerja RELASI GENDER DALAM RUMAHTANGGA

mengakibatkan suami saja yang dapat mengakses sumberdaya tersebut. Sisanya adalah istri yang dapat mengakses pemasaran produk sebesar 6,25 persen. Kontrol terhadap pemasaran komoditi dominan dilakukan oleh suami, yaitu sebesar 75 persen. Kontrol istri pada rumahtangga pengrajin mencapai 18,75 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya stereotipe bahwa perempuan memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki sehingga penentuan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan gaji karyawan dan penentuan harga jual dilakukan oleh istri. Sisanya adalah rumahtangga yang pengambilan keputusan terhadap pemasaran komoditi dilakukan secara bersama, yaitu sebesar 6,25 persen.

7.2 Pembagian Kerja

Pembagian kerja pada rumahtangga pengrajin di Desa Anjun dapat dilihat berdasarkan curahan waktu dan tenaga kerja pada rumahtangga tersebut. Aktivitas sosial-ekonomi rumahtangga pengrajin dapat digolongkan menjadi tiga kategori: reproduktif, produktif, dan sosial. Pengkategorian ini dapat menunjukkan peranan gender yang dilakukan anggota rumahtangga pengrajin. Berdasarkan Tabel 33, diketahui bahwa curahan waktu kerja perempuan istri atau anak perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki suami atau anak laki-laki dalam melakukan aktivitas pada rumahtangga pengrajin. Total curahan waktu kerja perempuan per bulan yaitu sebesar 51,15 persen sedangkan laki-laki mencapai 48,85 persen. Curahan waktu kerja perempuan dominan pada aktivitas reproduktif. Tingginya curahan waktu perempuan pada kegiatan reproduktif disebabkan oleh nilai budaya yang menganggap bahwa perempuan “cocok” bekerja pada kegiatan tersebut. Pada rumahtangga pengrajin perempuan, umumnya kegiatan memasak dilakukan oleh anak perempuan sehingga tidak harus memikirkan pekerjaan tersebut. Curahan waktu perempuan sebagian besar digunakan untuk menyiapkan makanan menyediakan bahan hingga menyajikan menu makanan dan mengasuh anak. Adapun keterlibatan laki-laki suami dan anak laki-laki yaitu pada kegiatan membersihkan rumah. Hal ini jarang dilakukan karena suami umumnya berada di pabrik untuk membuat atau mengelola usaha gerabah. Aktivitas produktif yang dimaksud merupakan kegiatan yang dilakukan pengrajin gerabah untuk mendapatkan penghasilan berupa uang atau sejenisnya. Kegiatan produktif yang dilakukan meliputi: 1 mempersiapkan alat dan bahan baku, 2 pengolahan tanah, 3 pembentukan barang, 4 pembakaran, serta 5 finishingpenyelesaian. Usaha gerabah umumnya dikelola dan dimiliki oleh laki-laki suami sehingga pada aktivitas ini dilakukan oleh suami meskipun terdapat perempuan yang berprofesi sebagai pengrajin. Sama halnya dengan studi Wijaya 2001 pada industri kerajinan tembaga kuning di Desa Cepogo, laki-laki terlibat pada aktivitas produksi sedangkan perempuan pada aktivitas penjualan komoditi di toko. Curahan waktu kerja perempuan pada kegiatan menunggu di toko tidak dicantumkan pada Tabel 33 karena curahan waktu kerja bersamaan dengan aktivitas reproduktif. Lokasi toko menyatu dengan rumah sehingga perempuan tidak perlu menjaga toko secara terus menerus. Tabel 33. Pembagian Kerja pada 32 Rumahtangga Pengrajin Gerabah di Desa Anjun, 2009 Keterangan : L = Laki-laki; P = Perempuan; H = Harian ; M = Mingguan; B = Bulanan Aktivitas sosial diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat sekitar tempat tinggal anggota rumahtangga pengrajin, meliputi gotong royong Jumsih, pengajian, arisan, menghadiri rapat di desa, dan ronda malam. Curahan waktu pada aktivitas ini dominan dilakukan oleh laki-laki suami, yaitu kegiatan gotong royong, pengajian, rapat desa serta ronda malam sedangkan partisipasi perempuan hanya pada kegiatan pengajian dan arisan. Aktivitas Sosial Ekonomi Tenaga Kerja Waktu Total Jam per Bulan Total Jam L P HMB Jam L P Reproduktif Menyiapkan makanan V H 2 60 60 Mencuci pakaian dan piring V H 1,5 45 45 Menyetrika pakaian V M 2 8 8 Mengasuh anak V H 2 60 60 Membersihkan rumah V H 1 30 30 Belanja kebutuhan rumahtangga V H 0,25 9 9 Produktif Kegiatan usaha gerabah V H 8 192 192 Sosial Gotong royong V M 2 8 8 Pengajian V V M 2 8 8 8 Arisan V M 0,5 2 2 Rapat di Desa V B 2 2 2 Ronda malam V B 2 2 2 Jumlah jam 212 222

7.3 Pola Pengambilan Keputusan