5.1.4 Pengalaman Bekerja
Pada penelitian ini, pengalaman bekerja responden dilihat dari lamanya dalam tahun pengrajin mempunyai usaha gerabah. Berdasarkan Tabel 11,
diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengalaman bekerja yang tergolong rendah 16 tahun, yaitu sebanyak 17 responden. Pada kategori ini,
persentase responden laki-laki 53,85 persen lebih besar dibandingkan responden perempuan 50 persen. Hal ini diduga disebabkan kepemilikan modal usaha
dimiliki laki-laki sehingga usaha gerabah yang tergolong baru didirikan sebagian besar merupakan usaha gerabah pada pengrajin laki-laki.
Tabel 11. Sebaran Responden menurut Pengalaman Bekerja dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009
Persentase pengalaman bekerja terbesar kedua adalah responden yang tergolong mempunyai pengalaman bekerja sedang 16-30 tahun, yaitu sebesar
40,63 persen. Berdasarkan jenis kelaminnya, persentase responden laki-laki lebih kecil dibandingkan responden perempuan. Sisanya merupakan responden
yang tergolong mempunyai pengalaman bekerja tinggi ≥ 31 tahun, yaitu sebesar
6,25 persen. Pada kategori ini, tidak terdapat responden perempuan yang tergolong memiliki pengalaman bekerja tinggi karena umumnya kegiatan
produktif menjadi tanggung jawab suami atau Kepala Keluarga KK yang masih hidup sehingga tidak terlibat dalam kegiatan usaha gerabah. Perempuan terlibat
Pengalaman Bekerja
Laki-laki Perempuan Total
Jumlah jiwa
Persentas e persen
Jumlah jiwa
Persentas e persen
Jumlah jiwa
Persentas e persen
Rendah 14 53,85
3 50
17 53,13 Sedang
10 38,46 3
50 13 40,63
Tinggi 2 7,69
2 6,25 Total
26 100 6
100 32 100
dalam kegiatan usaha jika suaminya telah meninggal. Disamping itu, terdapat kecenderungan semakin tinggi pengalaman bekerja pengrajin, semakin sedikit
jumlah pengrajin yang berprofesi sebagai pengrajin. Hal ini disebabkan oleh umur responden yang tergolong tuamenuju lansia sehingga produktivitas bekerja
responden semakin rendah.
5.1.5 Status Pekerjaan
BPS 2007b mendefinisikan status pekerjaan sebagai jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan pada suatu unit usaha atau kegiatan.
Secara umum, status pekerjaan pengrajin gerabah di Desa Anjun dapat digolongkan menjadi tiga kategori, meliputi: pengrajin rumahtangga, pengusaha-
pengrajin, dan pengusaha. Berdasarkan Tabel 12, diketahui bahwa mayoritas responden merupakan
pengusaha pengrajin dan seluruhnya berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 46,15 persen. Persentase terbesar kedua sebaran responden menurut status
pekerjaannya adalah pengusaha dan seluruhnya berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 42,31 persen. Berbeda dengan kategori pengrajin rumahtangga, seluruh
responden perempuan tergolong kategori ini dan hanya terdapat tiga responden laki-laki 11,54 persen. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan tidak
memiliki tenaga kerja luar rumahtangga. Sama halnya dengan studi Machfud, van Velzen, dan Smyth, 1992 dalam Grijns et al. 1992 mengenai kegiatan
industri di pedesaan Jawa Barat yang menunjukkan akses perempuan terhadap tenaga kerja tergolong lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki.
Tabel 12. Sebaran Responden menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin di Desa Anjun, 2009
5.2 Karakteristik Rumahtangga 5.2.1 Jumlah Anggota Rumahtangga