Sumber Modal Identifikasi Manfaat dan Penerimaan Analisis Pendapatan Usahatani

Lanjutan Tabel 7. NO KOMPONEN VARIABEL JUMLAH unit NILAI Rp 10 Isi ulang tabung oksigen 1 100.000 11 Tagihan listrik 1 150.000 12 Tagihan Telepon 1 150.000 13 Tagihan air 1 142.000 TOTAL BIAYA VARIABEL 1+2+3……..13 34.645.000

d. Sumber Modal

Sumber modal untuk usaha ini berasal dari modal sendiri. Modal tersebut merupakan modal yang dikeluarkan dari kas pribadi pemilik. Untuk melakukan pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak, pemilik tidak melakukan peminjaman modal kepada pihak kreditur, karena pemilik telah menyediakan persiapan modal pada akhir tahun 2007 untuk melakukan suatu pengembangan usaha.

e. Identifikasi Manfaat dan Penerimaan

Dalam suatu analisis cash flow, manfaat yang diterima oleh pemancingan Tirta Salak dalam melakukan pengembangan usaha budidaya kolam air deras dan karamba berasal dari penjualan produk, yaitu ikan mas kolam air deras, ikan mas karamba, ikan bawal kolam air deras, dan ikan bawal karamba. Tidak hanya itu, penerimaan juga diperoleh dari nilai sisa komponen-komponen investasi. Namun, dalam perhitungan jangka pendek atau per periode, nilai sisa ini tidak di masukan Dharmasanti, 2005. Penerimaan diperoleh dari hasil kali antara jumlah output dengan harga jual per satuan. Pada pengembangan usaha ini, harga jual yang berlaku dan disepakati oleh pemancingan Tirta Salak untuk ikan mas kolam air deras Rp 13.500,00kg, ikan mas karamba Rp 12.500,00kg, ikan bawal kolam air deras Rp 11.500,00kg, dan ikan bawal karamba Rp 10.500,00kg. Perhitungan penerimaan secara terinci dapat dilihat pada Lampiran 4. Sementara itu, nilai sisa akan diperoleh pemancingan Tirta Salak pada akhir umur usaha ini, yaitu pada tahun ke 5.

f. Analisis Pendapatan Usahatani

Analisis usahatani terdiri dari dua analisis, yaitu analisis pendapatan keuntungan satu periode dan imbangan penerimaan dan biaya RC. Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk mengevaluasi kegiatan suatu usaha pertanian dalam kurun waktusatu periode Tim Lentera, 2002. Analisis pendapatan digunakan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usahatani yang dilakukan dalam kurun waktu satu periode usaha Tim Lentera, 2002. Pendapatan diperoleh dari selisih antara penerimaan total Total Revenue dengan biaya total Total Cost. Biaya total adalah penjumlahan dari biaya tetap total dan biaya variabel total per periode. Pada pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak, keuntungan yang diperoleh dalam kurun waktu satu periode Rp 9.026.500,00, nilai tersebut diperoleh dari selisih antara total penerimaan selama 1 bulan dikurangi total biaya biaya tetap 1 bulan ditambah biaya variabel 1 bulan, yaitu Rp 55.281.500,00 yang terdiri dari Rp 11.600.000,00 – Rp 34.655.000,00. Jadi dalam kurun waktu satu tahun, yaitu 11 kali periode produksi pada tahun pertama, keuntungan yang diperoleh oleh pemancingan Tirta Salak dari pengembangan usahanya adalah sebesar Rp 99.291.500,00. Analisis imbangan penerimaan dan biaya RC diperoleh dari perbandingan antara penerimaan total dan biaya total. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi suatu usaha Tim Lentera, 2002. Pada pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak, diperoleh RC sebesar 1,17. Arinya adalah setiap 1,00 biaya yang di keluarkan akan mendapatkan penerimaan Rp 1,17. Hasil analisis pendapatan usahatani di atas menunjukan bahwa secara teori dalam jangka pendek pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak dikategorikan layak diimplementasikan. Hal ini dikarenakan kriteria TR TC dan RC 1 sebagai syarat suatu usaha yang menguntungkan atau layak dapat dipenuhi. Dalam analisis pendapatan usahatani, pemancingan Tirta Salak menggunakan data per tahun, yaitu pada tahun pertama pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak hanya menggunakan data biaya variabel selama 11 bulan dalam 1 tahun. Data biaya variabel tersebut antara lain adalah data biaya pengadaan bahan baku, pakan dan isi ulang tabung oksigen. Untuk lebih rinci mengenai analisis usaha dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7.

g. Kriteria Kelayakan Investasi