Pupuk Garam Perizinan Kepemilikan Struktur Organisasi

b. Pupuk

Pupuk berfungsi untuk menumbuhkan pakan alami berupa plankton-plankton dan munculnya zat-zat hara yang berfungsi menyuburkan perairan. Pupuk yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu TSP, urea dan kandang. Pupuk TSP dan Urea yang dibutuhkan untuk satu kali periode produksi 1 kg, dengan harga Rp Rp 8.000,00kg. Sedangkan untuk pupuk kandang, dibutuhkan 50 kg, dengan harga Rp 2.000,00kg.

c. Garam

Garam berfungsi untuk menetralisir air. Garam yang digunakan oleh pemancingan Tirta Salak adalah garam khusus yang biasa disebut garam laut. Garam yang dibutuhkan untuk satu kali periode produksi adalah sebanyak 10 kg, dengan harga Rp 6.000,00kg.

d. Plankton Catalyst

Plankton catalyst berfungsi untuk merangsang pertumbuhan plankton-plankton pada kolam. Plankton catalyst yang dibutuhkan untuk satu kali periode periode produksi 6 bungkus, dengan harga Rp 85.000,00bungkus.

4.4.3.4. Lokasi Budidaya

Lokasi budidaya pemancingan Tirta Salak berada pada satu lokasi dengan tempat pemancingan. Lokasi budidaya yang baik sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan yang meliputi persyaratan sosial, ekonomis, dan teknis www.goecities.com , 2008 b . Persyaratan sosial adalah sebagai berikut : a. Kelestarian lingkungan sekitar lokasi dapat dijaga. Maksudnya, lokasi budidaya yang digunakan tidak merusak lingkungan yang sudah ada. b. SDA sekitar lokasi dapat digunakan. Maksudnya, penyediaan sarana dan prasarana tidak perlu mencari ke daerah lain. c. Penduduk sekitar lokasi dapat digunakan sebagai tenaga kerja. Maksudnya, orang-orang yang bekerja dalam usaha berasal dari lingkungan sekitar sehingga dapat mengurangi pengangguran. d. Ada dampak positif bagi masyarakat sekitar. e. Keamanan terjamin atau tidak terganggu oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Lokasi budidaya pemancingan Tirta Salak termasuk memenuhi semua persyaratan yang telah dikemukakan. Sumber daya yang digunakan oleh pemancingan Tirta Salak, baik dalam hal sarana dan prasarana budidaya maupun tenaga kerja, berasal dari lingkungan sekitar lokasi usaha. Selain itu, pemancingan Tirta Salak, baik dalam melestarikan dan tidak merusak lingkungan, karena awalnya lokasi pemancingan Tirta Salak merupakan tempat pembuangan sampah, sehingga mengakibatkan lingkungan menjadi kotor dan kumuh. Pelaksanaan kegiatan tidak merusak lingkungan sekitar, melainkan membantu dalam pengaturan air. Contohnya, di lokasi pemancingan Tirta Salak awal seringkali terjadi banjir yang disebabkan meluapnya air sungai kali karena tersumbat oleh sampah. Dengan adanya lokasi pemancingan Tirta Salak dan juga tempat budidaya, maka air sungai akan terkontrol dan dapat untuk mengairi sawah di sekitar kolam. Kegiatan ini berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Contohnya, ketika pemancingan Tirta Salak akan melakukan proses persiapan kolam dan pemanenan, pemancingan Tirta Salak akan merekrut para pemuda sekitar untuk membantu dengan imbalan upah secara borongan. Selain itu, pemancingan Tirta Salak, baik dalam segi keamanan karena adanya rasa gotong royong dan kerjasama antara pihak pemancingan Tirta Salak dengan masyarakat sekitar, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan tindakan kriminal. Persyaratan ekonomis adalah : a. Lokasi dekat dengan derah pemasaran. b. Lokasi tidak jauh dari pusat kota, agar sarana produksi mudah diperoleh dan harganya tidak terlalu mahal. c. Terdapat prasarana jalan yang baik dan sarana angkutan yang memadai, sehingga kegiatan pengangkutan sarana produksi dan pemasaran hasil akan lebih cepat. d. Sarana produksi dan peralatan mudah didapat, sehingga bila dibutuhkan segera dapat diperoleh. e. Fasilitas, seperti telepon, lancar agar mudah dalam mencari informasi dan sarana produksi. Lokasi budidaya pemancingan Tirta Salak tidak jauh dari dari daerah pemasarannya, karena daerah pemasaran pemancingan Tirta Salak berada di satu wilayah, yaitu Kecamatan Ciomas. Jarak lokasi pemancingan Tirta Salak ke Kotamadya Bogor dapat ditempuh dalam waktu 15 menit. Alat transportasi yang dapat digunakan adalah kendaraan roda empat dan roda dua. Setiap harinya kendaraan umum roda empat melintas di Kecamatan Ciomas selama 24 jam, dengan biaya Rp 2.000,00, tergantung jaraknya. Fasilitas lainnya, seperti jalan, telepon, dan listrik berada pada kondisi yang baik untuk digunakan. Secara umum, wilayah Kecamatan Ciomas termasuk mudah dijangkau. Persyaratan teknis adalah : a. Mutu air harus baik dan tidak tercemar limbah industri. b. Lokasi budidaya berada pada daerah aliran air sehingga terjadi sirkulasi air yang baik. c. Lokasi budidaya berada di daerah yang bebas angin kencang. Kecamatan Ciomas merupakan daerah yang berada dekat dengan Gunung Salak. Karena berada di dekat Gunung Salak, tersedianya air di Kecamatan Ciomas masih melimpah. Tidak hanya itu, lokasi pemancingan Tirta Salak di apit oleh 2 sungai kecil yang memiliki aliran air yang deras, sehingga untuk pasokan air sangat baik dalam melakukan budidaya kolam air deras dan karamba. Selain itu, lokasi pemancingan Tirta Salak berada di daerah bebas angin kencang dengan curah hujan mencapai 4.671 mm per tahun dan rataan suhu 24,9 o – 25,8 o C. 4.4.3.5. Layout Produksi Pemancingan Tirta Salak memiliki layout produksi yang ideal dalam melakukan budidaya kolam air deras dan karamba. Layout produksi yang baik berguna dalam efisiensi produksi, karena dengan memiliki layout produksi yang baik maka kinerja proses produksi akan berjalan dengan optimal. Layout diperlukan dalam perusahaan, karena : a. Adanya perubahan desain produk b. Adanya produk baru. c. Adanya perubahan volume permintaan. d. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan. e. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman. f. Penghematan biaya. g. Adanya kecelakaan dalam proses produksi. h. Pemindahan lokasi pasarkonsentrasi terhadap pasar. Tidak hanya itu, dalam penyusunan layout harus memenuhi kriteria-kriteria penyusunan layout. Kriteria tersebut, adalah : a. Jarak angkut yang minimum. b. Penggunaan ruang yang efektif. c. Keselamatan barang-barang yang diangkut. d. Fleksibel. e. Kemungkinan ekspansi masa depan. f. Biaya diusahakan serendah mungkin. g. Aliran material yang baik. Dengan memenuhi kriteria tersebut, maka penyusunan layout pun akan berjalan dengan dengan baik www.geocities.com , 2008 a . Layout produksi yang dibuat oleh pemancingan Tirta Salak dalam pengembangan usaha di bidang budidaya kolam air deras meliputi yang dimuat pada Gambar 3. Gambar 3. Layout produksi pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak. Keterangan : 1. Pintu 2. Kolam pemancingan besar 3. Kantor dan kantin 4. Kolam pemancingan kecil 5. Kolam penampungan pemancingan 6. Mushola 7. Pintu 8. Kolam air deras ikan mas 9. Kolam air deras ikan bawal 10. Pondok jaga 11. Karamba ikan mas dan bawal 12. Kolam penampungan 13. Kolam pengobatan 14. Sungai 15. Jembatan

4.4.4. Analisis Aspek Manajemen

Aspek manajemen pada pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak yang dibahas adalah sebagai berikut :

a. Perizinan

Pemancingan Tirta Salak merupakan suatu usaha kecil dan menengah yang bergerak dibidang jasa perikanan. Untuk perizinan usahanya, pemacingan Tirta Salak hanya memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP dan ijin dari pihak Kecamatan Ciomas dan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP.

b. Kepemilikan

Pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak ke arah budidaya kolam air deras dan karamba ini masih di bawah kepemilikan Bapak Hendra Buana. Pemancingan Tirta Salak merupakan usaha perorangan yang seluruh modal di tanggung oleh pemilik usaha. Walau demikian, pemilik pemancingan Tirta Salak tidak selalu ikut dalam pengelolaan usahanya, tetapi hanya ikut dalam penyetujuan dana untuk pemancingan Tirta Salak.

c. Struktur Organisasi

Pada usaha pemancingan Tirta Salak, struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi lini atau garis. Struktur organisasi ini merupakan ketetapan dari pihak pemancingan Tirta Salak dari awal pendirian usaha, struktur organisasi ini masih dipakai sampai saat ini. Alasan dari pemancingan Tirta Salak menggunakan struktur organisasi lini atau garis adalah struktur organisasi ini dapat memudahkan pemancingan Tirta Salak dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan dan melakukan pengontrolan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat. Struktur organisasi lini atau garis pada kepengurusan resmi pemancingan Tirta Salak terdiri dari seorang pemilik, pengelola, keuangan dan administrasi, bagian pengadaan bahan baku dan bagian pelayanan pemancingan. Dalam hal ketenagakerjaan, pemancingan Tirta Salak meminta peneliti untuk memasukan seluruh tenaga kerja pada pengembangan usaha yang dilakukan oleh pemancingan Tirta Salak. Oleh sebab itu, tenaga kerja yang ada pada penelitian ini adalah tenaga kerja dari mulai bagian khusus pemancingan hingga ke produksi budidaya. Dalam kepengurusan pemancingan Tirta Salak, pemilik pemancingan Tirta Salak turut serta dalam kepengurusan usahanya. Hal ini disebabkan pemilik pemancingan Tirta Salak sudah melakukannya dari awal berdirinya pemancingan Tirta Salak, maka dalam penelitian ini pemilik usaha di masukan ke dalam bagian struktur organisasi. Gambar 4. Struktur organisasi pemancingan Tirta Salak pada awal berdiri. Pada pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak, struktur organisasi pemancingan Tirta Salak mengalami perubahan. Perubahan itu terjadi karena ada penambahan tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja tersebut merupakan hal yang diperlukan dalam pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak ke arah budidaya kolam air deras dan karamba. Tidak hanya itu, pemilik pemancingan Tirta Salak tidak masuk ke dalam bagian struktur organisasi, karena pemilik menyerahkan seluruh sistem kepengurusan pemancingan Tirta Salak kepada pengelola. Alasannya, apabila pengembangan usaha ke arah budidaya kolam air deras dan karamba bejalan, pemilik akan melakukan pembuatan usaha baru di bidang usaha yang lain. gambar struktur organisasi pemancingan Tirta Salak pada saat pengembangan usaha seperti yang disajikan pada Gambar 5. PEMILIK PENGELOLA BAGIAN PELAYANAN PEMANCINGAN BAGIAN PENGADAAN BAHAN BAKU KEUANGAN ADMINISTRASI Gambar 5. Struktur organisasi pemancingan Tirta Salak pada pengembangan Usaha

d. Deskripsi Pekerjaan