pembesaran, masyarakat yang hobi memancing dapat menyehatkan ikan-ikan hasil pancingannya. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat
memanfaatkan jasa pemancingan Tirta Salak dalam melakukan pemasaran di bidang perikanan secara gratis.
4.4. Aspek-Aspek Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan pengembangan usaha oleh pemancingan Tirta Salak di Kecamatan Ciomas dikaji melalui aspek-aspek yang terdapat dalam
analisis kelayakan usaha. Aspek-aspek analisis kelayakan usaha yang dibahas adalah meliputi aspek pasar, aspek keuangan, aspek teknis dan aspek
manajemen. Peubah-peubah yang dibahas disesuaikan dengan kondisi usaha pemancingan Tirta Salak. Keempat aspek analisis tersebut akan menjelaskan
layak atau tidaknya pengembangan usaha tersebut didirikan.
4.4.1. Analisis Aspek Pasar Pemasaran
Aspek pasar merupakan aspek yang menempati urutan pertama dalam studi kelayakan. Aspek pasar merupakan aspek yang perlu
dianalisis, dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan dapat dijual atau tidak, karena bila dilakukan tanpa
memperkirakan atau meneliti permintaan produk, maka dikemudian hari usaha akan terancam dan akan timbulnya banyak sekali kesulitan
akibat kekurangan atau kelebihan permintaan. Kekurangan permintaan produk akan mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya
operasional yang lebih besar dibandingkan dengan penerimaannya. Pembahasan pada aspek ini meliputi kondisi peluang pengembangan
usaha di pasar, kebijakan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi yang direncanakan oleh pemancingan
Tirta Salak.
a. Peluang Pasar
Kecamatan Ciomas merupakan wilayah yang memiliki potensi yang besar dalam sektor budidaya perikanan, khususnya
ikan konsumsi. Ikan konsumsi yang cocok untuk dibudidayakan di
Kecamatan Ciomas adalah ikan gurami, ikan mas, ikan bawal, ikan mujair, dan ikan lele.
Produk ikan mas terdiri dari ikan mas air tenang, ikan mas air deras, ikan mas sawah, ikan mas jaring apung dan ikan mas
karamba. Ikan mas air deras dan karamba merupakan produk ikan mas yang memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
produk ikan mas lainnya. Hal ini disebabkan ikan mas air deras dan karamba memiliki jumlah produksi yang lebih sedikit
dibandingkan ikan mas lainnya. Hal tersebut terjadi, karena proses untuk merubah ikan mas air tenang menjadi ikan mas air deras dan
karamba cukup sulit. Tidak hanya itu, ikan mas air deras dan karamba memiliki tekstur daging yang keras dan kenyal. Hal
tersebut yang membuat cita rasa dari daging ikan air deras dan karamba lebih enak dibandingkan dengan ikan mas lainnya.
Sama halnya dengan ikan mas, ikan bawal terdiri atas 3 jenis produk. Produk tersebut adalah ikan bawal air tenang, air
deras dan yang baru akan dilakukan adalah ikan bawal karamba. Ikan bawal cukup merupakan produk perikanan yang cukup
diminati oleh masyarakat di Kecamatan Ciomas. Ikan bawal merupakan produk perikanan yang pamornya hampir sama dengan
ikan mas. Ikan bawal air deras dan karamba lebih banyak diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan ikan bawal air tenang. Hal
ini disebabkan ikan bawal air tenang dan karamba memiliki tekstur daging yang lebih keras dan kenyal dibandingkan dengan ikan
bawal air tenang. Melalui hasil wawancara, setiap pemancingan lebih
memilih untuk memakai bahan baku ikan adalah ikan hasil dari kolam air deras dan karamba. Alasannya, ikan mas atau bawal
hasil dari kolam air deras dan karamba lebih agresif dan memiliki bentuk badan yang lebih panjang, serta pergerakannya lebih lincah.
hal tersebut membuat para konsumen pemancingan lebih merasa tertantang untuk menaklukannya. Sedangkan dari hasil wawancara
dengan pihak pengecer dan rumah tangga, pengecer dan rumah tangga lebih memiliki produk perikanan dari kolam air deras dan
karamba. Hal ini disebabkan karena ikan mas atau bawal dari produksi kolam air deras dan karamba lebih banyak diminati oleh
masyarakat dan memiliki rasa lebih enak. Sementara itu, harga jual untuk ikan mas air deras
mencapai harga Rp 19.500,00 kg dari pembudidaya dan produk dari ikan mas karamba mencapai harga Rp 17.500,00kg.
Sedangkan untuk ikan bawal kolam air deras harga jual masih tergolong murah dibandingkan dengan ikan mas, yaitu
Rp 15.000,00kg dan untuk bawal karamba harga masih tidak ada tergantung negosiasi antar penjual dan pembeli. Dengan harga
jual yang jauh lebih mahal, mengakibatkan ikan mas dan bawal hasil produksi dari kolam air deras dan karamba menjadi kurang
laku. Untuk mengantisipasi hal di atas, pemancingan Tirta Salak dalam menjual produk hasil pengembangan usahanya dengan cara
menawarkan harga murah dibandingkan dengan harga pasar. Harga tersebut adalah Rp 13.500,00kg untuk ikan mas kolam air
deras, Rp 12.500,00kg untuk produk ikan mas karamba, Rp 11.500,00kg untuk ikan bawal kolam air deras dan Rp
10.500,00kg untuk ikan bawal karamba. Dari segi hasil produksi, ikan mas dan bawal air deras dan
karamba cenderung lebih kecil dibandingkan dengan produk ikan mas dan bawal tenang. Hal ini dikarenakan untuk melakukan
usaha budidaya kolam air deras dan karamba membutuhkan modal dan lahan yang cukup besar. Tidak hanya itu, banyaknya
pembudidaya kolam air deras yang gulung tikar ikut mempengaruhi jumlah produksi ikan mas dan bawal kolam air
deras dan karamba. Banyaknya pembudidaya kolam air deras dan karamba yang berhenti gulung tikar disebabkan tidak adanya
modal yang cukup untuk melakukan produksi, sehingga mengakibatkan pembudidaya untuk melakukan penjualan.
Tabel 4. Perkembangan produksi perikanan Kabupaten Bogor tahun 2006 – 2007
PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2006 -2007
NO JENIS USAHA
PRODUKSI r
a – b x 100 a
a 2006
ton b
2007 ton
1 Kolam Air
Tenang
15.098 15.570
3,031
2 Kolam Air
Deras
7.150 7.225
1,03
3 Perikanan Sawah
522 531
1,7
4 Jaring Apung
220 221
0,45
5 Karamba
30,50 31
1,61
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, 2007
Minat konsumen di Kecamatan Ciomas akan produk ikan mas dan bawal air deras dan karamba sangat tinggi. Tetapi dengan
harga jual yang tinggi, konsumen jadi beralih ke produk kolam air tenang. Berdasarkan hasil wawancara dari pembudidaya di
Kecamatan Ciomas, diketahui bahwa pembudidaya beralih ke budidaya kolam air tenang dikarenakan kurangnya modal untuk
memproduksi ikan mas dan bawal dari kolam air deras dan karamba, serta harganya yang tinggi telah mengakibatkan
jarangnya konsumen yang membeli. Melalui wawancara dengan pihak pemancingan Tirta Salak,
diketahui bahwa selama ini banyak tempat pemancingan termasuk Tirta Salak berkeinginan untuk menggunakan ikan mas dan bawal
kolam air deras karamba. Tetapi menurut pihak pemancingan Tirta Salak hal tersebut belum dapat dipenuhi, karena harganya yang
tinggi dan jumlah produksi masih tergolong kecil. Atas alasan tersebut banyak permintaan dari tempat pemancingan yang sudah
memiliki modal yang cukup pun masih tidak terpenuhi. Berdasarkan informasi dari pemancingan Tirta Salak, ada tempat
budidaya kolam air deras dan karamba di Kabupaten Bogor yang sampai saat ini masih belum dapat melakukan penambahan jumlah
produksinya dan memenuhi permintaan pasar. Padahal pembudidaya tersebut hanya menjual produknya ke pemancingan
saja. Berdasarkan dari informasi yang diberikan oleh pihak
pemancingan Tirta Salak. Tiap tempat pemancingan per minggunya membutuhkan ikan mas air deras dan karamba
sebanyak 3 - 5 ton. Untuk ikan bawal air deras tiap tempat pemancingan membutuhkan 1 - 3 tonminggu. Berdasarkan dari
permintaan tersebut, penawaran yang dapat terpenuhi hanyalah 1 - 2 tonminggu untuk ikan mas dan 500 kg - 1 tonminggu untuk
ikan bawal. Permintaan tersebut adalah permintaan dari pemancingan-pemancingan yang berada di Kecamatan Ciomas.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peluang pasar untuk usaha budidaya ikan mas
dan bawal air deras dan karamba cukup tinggi dan masih terbuka lebar, sehingga pemancingan Tirta Salak yang akan melakukan
pengembangan ke arah budidaya ikan mas dan bawal kolam air deras dan karamba masih berpeluang besar, ditambah dengan
banyak relasi tempat-tempat pemancingan yang berada di Kecamatan Ciomas. Hal perlu diperhatikan oleh pemancingan
Tirta Salak untuk melakukan pengembangan usahanya dengan memperhatikan bagaimana caranya meningkatkan penawaran guna
memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
b. Kebijakan Bauran Pemasaran