III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Penelitian
Pemancingan Tirta Salak didirikan agar dapat memenuhi keinginan pemilik usaha yang mempunyai hobi memncing dan mengambil peluang
yang ada. Akan tetapi dari mulai pertengahan usaha, usaha pemancingan Tirta Salak mengalami penurunan penerimaan sejak bulan November sampai
saat. Hal terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pihak manajemen pemancingan Tirta Salak. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penurunan penerimaan adalah 1 langkanya ikan untuk bahan baku pemancingan, 2 mahalnya harga ikan yang disebabkan
kegagalan panen di Cirata, 3 manajemen pemancingan Tirta salak yang kurang dapat mengatasi permasalahan dan 4 terjadinya tindak penggelapan
olah tenaga kerja pemancingan Tirta Salak. Sejak hal tersebut terjadi, pemilik pemancingan Tirta Salak
mendapatkan suatu gagasan dari pihak keluarga untuk melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha itu dimaksudkan, bahwa
pemancingan Tirta Salak harus membuat suatu terobosan usaha. Terobosan usaha itu adalah melakukan pembuatan usaha budidaya kolam air deras dan
karamba, serta melakukan penataan ulang pada manajerial pemancingan Tirta Salak dan juga mengganti karyawan. Pembuatan usaha baru tersebut
dimaksudkan agar pemancingan Tirta Salak dalam menghadapi kelangkaan dan mahalnya harga ikan, serta memperbaiki sistem manajerialnya agar
dapat meningkatkan penerimaannya. Selain itu, rencana pengembangan ini juga dimaksudkan agar dapat membantu program pemerintah dalam rangka
mengatasi jumlah angka pengangguran yang semakin hari semakin meningkat, karena pada lokasi berdirinya pemancingan Tirta Salak terdapat
banyak sekali penduduk yang kurang mampu dan memiliki jumlah warga yang menganggur cukup banyak.
Disamping hal tersebut, rencana pendirian kegiatan usaha budidaya ikan air deras dan karamba oleh pemancingan Tirta Salak tentu akan
mendapatkan atau akan menghadapi masalah-masalah dan tantangan, seperti
persaingan, modal dan bahan baku bahan baku utama dan bahan baku pengganti. Namun dengan demikian, pemilik pemancingan Tirta Salak
masih tetap memiliki rasa optimis akan keberhasilan usaha ini untuk ke depannya.
Berdasarkan dari kondisi tersebut, maka timbul keinginan untuk membuat atau melakukan sebuah studi kelayakan bisnis pada pengembangan
usaha untuk pemancingan Tirta Salak. Harapannya dengan dibuatnya sebuah analisis tentang kelayakan pengembangan usaha yang dilakukan
pada pemancingan Tirta Salak dapat menimbulkan rasa optimis dan rencana- rencana pengembangan, serta strategi yang akan atau harus dilakukan untuk
memajukan pemancingan Tirta Salak di masa mendatang dalam bentuk pedoman rencana usaha. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Umpan balik Keinginan mengembangkan
usahanya untuk meningkatkan penerimaan
pendapatan Mengetahui pekembangan
usaha di masa depan untuk memperkirakan dan
mendapat gambaran usaha Mengatasi kelangkaan ikan
air tawar dan memanfaat peluang
Potensi Usaha Budidaya Air Deras dan Karamba Ikan Air Tawar
Analisis Kelayakan Usaha
Layak Tidak layak
Implementasi Re-evaluasi
Pemancingan Tirta Salak
Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri atas beberapa tahapan, berikut :
1. Melakukan pendekatan dan sosialisasi terhadap semua pihak yang terkait
dengan jalannya pemancingan Tirta Salak. 2.
Mengidentifikasi potensi apa yang dimiliki oleh pemancingan Tirta Salak serta melihat sisi lingkungan usahanya.
3. Menggali semua informasi mulai dari aspek pemasaran, produksi
operasi, keuangan, sumber daya manusia SDM dan sistem informasi yang dimiliki oleh pemancingan Tirta Salak.
4. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dimiliki oleh pemancingan Tirta Salak 5.
Merumuskan permasalahan yang dihadapi oleh pemancingan Tirta Salak.
6. Melakukan analisis kelayakan usaha, sesuai dengan pendekatan kriteria
investasi.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian