Metode Penentuan Responden Definisi Operasional

31

4.3. Metode Penentuan Responden

Produk yang diteliti adalah komoditas perikanan, tepatnya Udang Windu Penaeus monodon. Komoditas ini dapat dikatakan umggulan di Desa Panimbang, Serang, Banten sehingga memudahkan akan kebutuhan data dan informasi yang akan diperoleh dari lokasi tempat penelitian yang telah disurvei sebelumnya. Metode penentuan populasi berdasarkan petambak yang berada dalam satu komoditas dengan kepemilikan lahan yang seragam. Anggota komoditas tersebut menggunakan empat petak dalam dua hektar lahan yang dimiliki. Pemilihan responden petambak udang windu dilakukan dengan cara keputusan Judgement sample. Jumlah seluruh responden yang diambil sebanyak 20 petambak dan tambak yang digunakan merupakan tambak tradisional sebagian petambak menggunakan polikultur pada empat petak tambak, lima orang pedagang pengumpul, serta tujuh orang pedagang pengecer. Penentuan responden pada saluran pemasaran dilakukan dengan penelusuran saluran pemasaran mulai dari tingkat petambak sampai ke tingkat konsumen akhir.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Proses analisis data kualitatif menggambarkan secara deskriptif saluran tataniaga , fungsi-fungsi pemasaran serta struktur dan perilaku pasar. Sedangkan analisis data kuantitatif dipergunakan untuk menganalisis besaran margin tataniaga, farmer share dan rasio keuntungan dan biaya. Alat analisis data kuantitatif yang digunakan adalah berupa kalkulator, program komputer dan tabulasi data.

4.4.1 Analisis Saluran Pemasaran

Analisis saluran pemasaran komoditas udang windu Penaeus monodon diamati melalui beberapa lembaga pemasaran yang turut berkontribusi pada penyaluran atau transformasi hasil panen dari produsen ke konsumen akahir. Saluran pemasaran yang diteliti meliputi produsen, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, konsumen lembaga, dan konsumen rumah tangga. Banyaknya lembaga yang berkontribusi pada aktifitas pemasaran akan berpengaruh terhadap penerimaan pendapatan yang diterima oleh masing – masing lembaga tersebut. 32

4.4.2 Analisis Fungsi-fungsi Pemasaran

Fungsi-fungsi pemasaran dapat dilihat dari masing-masing fungsi yang dilakukan oleh lembaga pemasaran dalam menyalurkan udang windu dari produsen ke konsumen akhir. Fungsi-fungsi pemasaran tersebut dilakukan oleh lembaga pemasaran meliputi fungsi fisik, fungsi pertukaran, dan fungsi fasilitas. Analisis fungsi-fungsi pemasaran diperlukan karena untuk mengetahui fungsi- fungsi yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran yang terlibat, penghitungan kebutuhan biaya dan fasilitas yang dibutuhkan. Dari analisis fungsi pemasaran dapat dihitung besarnya biaya marjin pemasaran.

4.4.3 Analisis Struktur Pasar

Analisis struktur pasar diperlukan untuk mengetahui apakah struktur pasar yang ada cenderung mendekati pasar persaingan sempurna atau pasar persaingan tidak sempurna dengan melihat komponen-komponen yang mengarahkan pasar ke suatu struktur pasar tertentu. Apabila semakin banyak penjual dan pembeli dan semakin kecilnya jumlah yang diperjualbelikan oleh setiap lembaga pemasaran, maka struktur pasar tersebut masuk dalam pasar persaingan sempurna. Sedangkan adanya kesepakatan antar sesama pelaku pemasaran dapat menimbulkan struktur pasar yang cenderung tidak bersaing sempurna.

4.4.4 Analisis Perilaku Pasar

Perilaku pasar udang windu yang terjadi di Desa Panimbang, Serang. Banten dapat dianalisis dengan mengamati sistem penjualan dan pembelian, sistem penetuan harga dan pembayaran serta kerjasama diantara lembaga tataniaga yang terbentuk.

4.4.5 Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran diperlukan untuk melihat efisiensi pemasaran udang windu. Marjin pemasaran dihitun bedasarkan pengurangan harga penjualan dengan harga pembelian pada setiap lembaga pemasaran. Besarnya marjin pemasaran pada dasarnya merupakan penjumlahan dari biaya-biaya pemasaran dan keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing lembaga pemasaran. Secara matematik Limbong dan Sitorus 1985 merumuskan marjin tataniaga sebagai berikut : 33 M=Ps-Pb...................................1 M=Ci- ∏i...................................2 Dimana : M = Marjin pemasaran di tingkat ke-i Ps = Harga jual di tingkat ke-i Pb = Harga beli di tingkat ke-i C = Biaya pemasaran tingkat ke-i ∏ = Keuntungan lembaga pemasaran pasar tingkat ke-i Dengan penjumlahan persamaan 1 dan 2 maka diperoleh : Ps-Pb=Ci- ∏i...........................3 Berdasarkan persamaan tersebut, maka keuntungan lemabaga pemasaran pada tingak ke-i adalah : ∏i=Ps-Pb-Ci..........................4 4.4.6 Analisis Farmer`s Share Farmer`s share merupakan perbandingan harga yang diterima oleh petani udang winsu dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Farmer`s share memiliki korelasi yang negative dengan marjin pemasaran, artinya semakin tinnggi marjin pemasaran maka bagian harga yang diterima petani udang winsu semakin rendah. Farmer`s share dirumuskan sebagai berikut : 100 x Pk Pf Fs …………..…5 Dimana : Fs = Farmer`s share dalam persentase Pf = Harga di tingkat petani udang windu Rp Pk = Harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir udang windu Rp 4.4.7 Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya Rasio keuntungan dan biaya Analisis LR rasio adalah persentase keuntungan pemasaran terhadap biayapemasaran secara teknis operasional untuk mengetahui tingkat efisiennya. Untuk mengetahui ppenyebaran rasio keuntungan dan biaya pada masing-masing lembaga pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut : 100 x Ci Li CRasio B ....................6 Keterangan : Li : Keuntungan lembaga pemasaran ke-i Ci : Biaya pemasaran lembaga ke-i 34

4.5 Definisi Operasional

Untuk menjelaskan pengertian mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:  Lembaga pemasaran adalah lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi- fungsi pemasaran melalui proses pendistribusian udang windu dari produsen ke konsumen akhir, seperti : a Petambak adalah sejumlah petani yang memiliki tambak uadng windu, memproduksi dan melakukan penjualan udang windu b Pedagang pengecer adalah pedagang yang menerima produk dari pedagang pengumpul dan pedagang grosir untuk kemudian dijual kepada konsumen akhir. c Pedagang pengumpul adalah pedagang yang melakukan pembelian dari petani dan menyalurkan produk kepada pedagang grosir atau langsung menjualnya kepada pedagang pengecer. d Majin pemasaran adalah perbedaan harga yang terjadi ditingkat produsen petambak dan ditingkat konsumen, baik konsumen rumah tangga maupun konsumen antar lembaga. e Harga jual petani RpKg adalah harga rata-rata produk per kilogram yang diterima petani. f Harga beli ditingkat pedagang RpKg adalah harga rata-rata produk per kilogram yang dibeli dari petani atau dari pedagang perantara sebelumnya. g Harga jual ditingkat pedagang RpKg adalah harga rata-rata produk per kilogram yang dijual pedagang kepada pedagang lainnya atau kepada konsumen akhir. 35 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Letak Geografis, Topografi, Curah Hujan, dan Jenis Tanah