3.5.1.4 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel yang pertama dilakukan pada awal sebelum dilaksanakan penelitian untuk identifikasi air baku. Selanjutnnya yang kedua
sampel diambil secara berkala sampai bioreaktor telah mencapai kondisi stabil. Penentuan kondisi stabil dilakukan dengan mengukur konsentrasi zat organik
KMnO
4
pada saat pembiakan seeding mikroorganisma terhadap waktu pada masing-masing titik sampling. Pengambilan sampel yang ketiga yaitu pada saat
pelaksanaan percobaan inti yaitu setiap hari pukul 08.00 – 09.00 disesuaikan dengan WTH pada masing-masing titik sampling yaitu titik masuk air baku dan
titik keluar hasil pengolahan.
3.5.1.5 Analisa Laboratorium
Sampel yang diambil langsung dianalisa laboratorium pada saat itu juga. Parameter-parameter yang diukur pada penelitian ini adalah konsentrasi senyawa
organik angka permanganat, KMnO
4
, amoniak NH
4
-N, dan deterjen MBAS serta nitrat NO
3
-N, nitrit NO
2
-N, TSS di Laboratorium PDAM TKR Cikokol, Kabupaten Tangerang. Pengukuran DO, pH dan temperatur dilakukan di lokasi
penelitian. Prosedur analisa laboratorium secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Zat Organik Angka Permanganat, KMnO
4
Pengukuran kandungan zat organik dilakukan dengan metode titrasi. Kelebihan permanganat yang terpakai untuk oksidasi senyawa organik dalam
sampel direduksi oleh asam oksalat, selanjutnya kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan larutan KMnO
4
kalium permanganat, PK sampai timbul warna merah muda.
2 Deterjen Methylene Blue Active Substances Pengukuran kandungan deterjen dilakukan dengan metode Spektrofotometri.
Reaksi surfactan anionik dengan Metilen-blue membentuk garam biru yang larut dalam kloroform. Metilen blue dan surfactan anionik sendiri larut dalam
air, tetapi tidak larut dalam CHCl
3
, sedang garamnya yang berwarna biru dapat diekstraksi dengan CHCl
3
dan kemudian absorbansinya diukur dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 653 nm.
3 Amonium NH
4 +
Pemeriksaan amonium dilakukan dengan metode 380 Nessler, yaitu dengan menambahkan mineral stabilizer, polyvinyl alkohol dan pereaksi Nessler.
Perubahan warna yang terbentuk dibandingkan dengan larutan standar di alat spektrofotometer memakai panjang gelombang 425 nm.
4 Nitrat NO
3 -
Pemeriksaan nitrat dilakukan dengan spektrofotometer metode 355 yaitu dengan penambahan pereaksi nitraver 5 nitrate. Perubahan warna
dibandingkan dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. 5 Nitrit NO
2 -
Pemeriksaan nitrit dilakukan dengan metode 371 LR dengan penambahan pereaksi nitriver 3 nitrite powder pillow. Perubahan warna dibandingkan
dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 507 nm. 6 Total Suspended Solid Padatan tersuspensi, TSS
Metode yang digunakan dalam penetapan SS ini adalah dengan menggunakan metode gravimetri. Bila zat padat dalam sampel dipisahkan dengan
menggunakan filter kertas dan kemudian zat padat yang tertahan pada filter dikeringkan pada suhu 105
O
C. maka berat residu sesudah pengeringan adalah zat padat tersuspensi.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Air Baku PAM