4.6.4 Pengaruh Suplai Udara Terhadap Penyisihan TSS
Materi tersuspensi mempunyai efek kurang baik terhadap kualitas air karena menyebabkan kekeruhan dan menghalangi cahaya masuk, sehingga merugikan
bagi mikroba pengurai yang memerlukan cahaya. Kekeruhan air akibat keberadaan zat tersuspensi ini dapat berasal dari zat organik maupun anorganik.
Zat organik yang tersuspensi dalam air baku, biasanya berasal dari lapukan tanaman, hewan dan mahluk hidup lainnya, sedangkan zat anorganik biasanya
berasal dari lapukan batuan dan logam. Buangan domestik dan industri juga merupakan sumber kekeruhan, zat organik maupun anorganik. Zat organik yang
terdapat di dalam air baku sangat mendukung berkembangbiaknya mikroorganisma. Mikroorganisma ini juga merupakan zat tersuspensi di dalam air,
sehingga pertumbuhannya juga mengakibatkan kekeruhan. Di dalam proses biofiltrasi dengan media plastik tipe sarang tawon ini mikroorganisma
berkembang biak dan membentuk biofilm yang melekat pada media biofilter, sehingga proses ini efektif untuk mengurangi TSS dan kekeruhan. Kinerja reaktor
biofilter dalam menyisihkan TSS ini dapat dilihat pada Gambar 31.
Gambar 31 Penyisihan TSS pada WTH 2 jam dan suplai udara 0-30 litermenit
Kestabilan proses biofiltrasi dalam reaktor biofilter relatif baik, terlihat dari efisiensi penyisihan TSS cukup tinggi pada waktu tinggal hidrolis 2 jam dengan
perlakuan suplai udara 0-30 litermenit, yaitu 58, 64, 74 dan 75. Penurunan konsentrasi padatan terlarut diikuti oleh penurunan kekeruhan, namun
karena zat-zat tersuspensi yang ada dalam air terdiri dari berbagai macam zat yang bentuk dan berat jenisnya berbeda-beda maka kekeruhan tidak selalu sebanding
dengan kadar zat tersuspensi. Penurunan konsentrasi kekeruhan dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 32 Penyisihan kekeruhan pada WTH 2 jam dan suplai udara 0-30 litermenit
Efisiensi penyisihan TSS masih tinggi pada perlakuan suplai udara
0-10 litermenit, berbeda dengan efisiensi penyisihan organik, amonia dan deterjen yang relatif rendah. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa zat tersuspensi
yang ada dalam air juga berasal dari zat anorganik, seperti tanah, lapukan batuan dan logam. Zat tersuspensi ini umumnya berukuran 10
-2
mm dan dapat mengendap sedalam 1 m dalam waktu 2 jam, sementara waktu tinggal di dalam
reaktor adalah 2 jam sehingga dimungkinkan zat tersuspensi anorganik tersebut mengendap dalam media dan menutupi lapisan biomasa yang menempel dalam
media biofilter. Tertutupnya sebagian biofilm oleh suspensi anorganik yang menepel pada media biofilter mengakibatkan luas kontak antara air baku dengan
biofilm menyempit, sehingga terjadi penurunan penyisihan efisiensi organik, amoniak dan deterjen. Menurut Said 2000 fungsi suplai udara pada reaktor
biologis melekat sebagai suplai oksigen untuk mendukung mikroorganisma melakukan penguraian substrat juga dapat digunakan untuk menjaga kestabilan
biofilm dari gangguan material yang menghalangi lapisan biomasa dan merontokkan biofilm yang telah mati.
4.7 Penentuan Suplai Udara Terpilih