Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis

1.4 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan latar belakang permasalahan yang telah dikemukaan maka tujuan penelitian ini adalah: 1 Mengkaji karakteristik reaktor biofilter dengan media plastik tipe sarang tawon terhadap penyisihan konsentrasi senyawa organik, amoniak, deterjen dan TSS dalam air baku perusahaan air minum. 2 Membuat rekomendasi disain reaktor biofilter untuk pengolahan air baku perusahaan air minum dengan proses biofiltrasi menggunakan media plastik tipe sarang tawon.

1.5 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu: 1 Mendapatkan rekomendasi disain reaktor biofilter dengan proses biofiltrasi menggunakan media plastik tipe sarang tawon untuk mengolah air baku PAM dan diharapkan dapat diaplikasikan sebagai teknologi alternatif yang murah dan ramah lingkungan serta air hasil pengolahan aman terhadap kesehatan. 2 Mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan. 3 Mengeliminir pembentukan senyawa trihalometan yang diidentifikasikan sebagai zat penyebab kanker carcinogen. 4 Masyarakat mendapatkan pelayanan air bersih dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar kualitas air bersih.

1.6 Hipotesis

Zat organik, amoniak, dan deterjen dari buangan domestik maupun industri sudah mencemari air baku perusahaan air minum. Zat pencemar tersebut tidak mudah terurai dengan sistem instalasi yang ada sehingga sebagian besar masih terkandung dalam air bersih yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk dan pemakai lainnya. Meningkatnya konsentrasi zat pencemar pada air baku perusahaan air minum tersebut mengakibatkan kebutuhan klor untuk proses desinfeksi dan tawas untuk proses koagulasi semakin banyak, disamping itu muncul hasil samping dari proses klorinasi, yaitu terbentuknya senyawa trihalometan THM dan diikuti kenaikan konsentrasi senyawa halogen organik lainnya yang bersifat memicu penyakit kanker carcinogen. Rekomendasi disain reaktor biofilter dengan waktu tinggal hidrolis dan suplai udara yang terpilih mampu menurunkan konsentrasi zat organik, amoniak dan deterjen serta parameter lain seperti nitrat, nitrit, TSS dan kekeruhan, sehingga kualitas air baku meningkat dan air hasil olahan PAM dengan instalasi pengolahan konvensionalnya mampu melayani air bersih dengan kualitas yang memenuhi persyaratan sebagai air bersih maupun air minum Permenkes RI No. 416 tahun 1990. Efek peningkatan kualitas air baku PAM selain mampu menghasilkan air bersih yang memenuhi baku mutu air bersih juga mereduksi pemakaian bahan kimia pada proses koagulasi dan desinfeksi. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Air Minum