Laju Pembebanan Pengertian Mikroorganisma

Efisiensi Proses Penyisihan Perhitungan penyisihan senyawa polutan didasarkan atas perbandingan pengurangan konsentrasi zat pada titik masuk dan keluar terhadap konsentrasi zat di titik masuk. Tingkat efisiensi yang didapat merupakan gabungan antara hasil asimilasi oleh mikroorganisme heterotrof dan proses biologis oleh mikroorganisme. Perhitungan tingkat efisiensi ini dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

2.8 Laju Pembebanan

Metcalf dan Eddy 2003 mengatakan laju pembebanan didefinisikan sebagai jumlah senyawa yang terdapat di dalam air baku yang diuraikan oleh mikroorganisme di dalam bioreaktor per satuan luas permukaan media biofilter per hari. Laju pembebanan ini digunakan untuk mengetahui jumlah total beban zat di dalam air yang akan diolah dalam biofilter. Laju pembebanan zat ini dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

2.9 Pengertian Mikroorganisma

Menurut Lay dan Hastowo 1992, mikroorganisma atau mikroba adalah substansi bersel satu yang membentuk koloni atau kelompok dimana satu sama lain dalam koloni tersebut saling berinteraksi. Dalam pertumbuhannya mikroorganisme memerlukan sumber energi, karbon dan nutrisi. Berdasarkan kebutuhan nutrisinya bakteri dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: 1 Heterotrop yaitu bakteri yang mengambil karbon dari karbon organik saja. 2 Autotrop yaitu bakteri yang menggunakan CO 2 dan HCO 3 - sebagai sumber karbon tunggal. 3 Fakultatif autotrop yaitu bakteri yang menggunakan senyawa organik maupun CO 2 sebagai sumber karbon. Lay dan Hastowo 1992 juga menyatakan bahwa bakteri memerlukan energi untuk melakukan aktivitasnya. Berdasarkan sumber energi bakteri dapat dibedakan menjadi: 1 Phototrop yaitu bakteri yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi. 2 Chenamotrop yaitu bakteri yang menggunakan reaksi kimia reaksi reduksi oksidasi bahan organik. Setiap jenis mikroorganisme dapat hidup baik pada rentang temperatur tertentu. Temperatur yang paling baik utuk aktivitas mikroorganisme disebut temperatur optimal. Berdasarkan hal itu bakteri dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: 1 Bakteri Psikrofil oligotermik yaitu bakteri yang hidup pada temperatur antara 0 o C – 30 o C dengan temperatur optimum 10 o C – 20 o C. 2 Bakteri Mesofil mesotermik yaitu bakteri yang hidup pada temperatur antara 5 o C – 60 o C dengan temperatur optimum 25 o C – 40 o C. 3 Bakteri Termofil politermik yaitu bakteri yang hidup pada suhu antara 40 o C -80 o C dengan temperatur optimum 55 o C – 65 o C. Metcalf dan Eddy 2003 menyatakan bahwa jenis-jenis mikroorganisme yang sering dijumpai pada proses pengolahan biologis adalah bakteri, jamur, protozoa, alga, crustacea dan virus. Sel bakteri adalah sel yang paling berperan dan banyak dipakai secara luas di dalam proses pengolahan air baku sehingga struktur sel mikroorganisme lainnya dapat dianggap sama dengan bakteri. Menurut Miwa 1991, beberapa jenis dari mikroorganisme seperti bakteri, jamur, lumut, protozoa dan invertebrata adalah habitat dalam biofilm tertentu, walaupun demikian bakteri, jamur dan lumut biasanya merupakan mayoritas. Bakteri dan jamur mengambil zat-zat gizi dan zat-zat lainnya, sedangkan protozoa dan invertebrata diharapkan hidup dari mereka. Kematian biomassa dari mikroorganisme akan diuraikan oleh bakteri dan di dalam biofilm tersebut ada sejenis rantai makanan.

2.10 Pengolahan Biologis