Media Biakan Peningkatan Kualitas Air Baku Perusahaan Air Minum dengan Proses Biofiltrasi Menggunakan Media Plastik Tipe Sarang Tawon:

4 Tahan terhadap fluktuasi jumlah air baku maupun konsentrasi polutan Mikroorganisma dalam proses biofiltrasi melekat pada permukaan unggun media, akibatnya konsentrasi biomassa mikroorganisme persatuan luas atau volume media relatif besar sehingga tahan terhadap fluktuasi beban organik maupun fluktuasi beban hidrolik. 5 Pengaruh penurunan suhu terhadap efisiensi pengolahan kecil Jika suhu air baku turun aktifitas mikroorganisme berkurang, tetapi oleh karena didalam proses biofilm substrat maupun enzim dapat terdifusi sampai ke bagian dalam lapisan biofilm dan lapisan biofilm cukup tebal maka pengaruh penurunan suhu suhu rendah tidak begitu besar.

2.12 Media Biakan

Media biakan bakteri atau juga disebut juga dengan media penyangga merupakan salah satu bagian penting dalam proses biofiltrasi. Media biakan dapat berupa kerikil, pasir, plastik dan partikel karbon aktif yang di dalam operasinya dapat terendam sebagian atau seluruhnya atau hanya dilewati air saja. Fungsi media adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangbiak mikroorganisma yang terlibat langsung dalam pengolahan air secara biologi. Mikroorganisma ini akan melapisi permukaan media membentuk lapisan biomassa yang tipis yang disebut biofilm. Struktur reaktor biofilter dengan susunan media biakan di dalamnya menyerupai saringan filter yang terdiri dari tumpukan media yang disusun secara teratur maupun acak di dalam reaktor Said, 1995. Seperti yang dikatakan Sumeker dan Halim 1991 bahwa efektivitas media biakan tergantung pada jenis bahan, bentuk, ukuran, luas permukaan media, volume rongga dalam media dan kekasaran permukaan. Media biakan yang baik harus mempunyai beberapa syarat antara lain: 1 Luas permukaan besar 2 Tidak bersifat racun terhadap mikroorganisma 3 Sifat fisika dan kimia stabil 4 Celah untuk difusi udara dapat dilewati oleh lapisan biofilm yang terlepas. Luas permukaan media biakan per satuan unit volume sangat berpengaruh terhadap efektifitas kerja reaktor biofilter, karena semakin luas permukaan per unit volume yang ditumbuhi biomassa kemampuan penguraian senyawa polutan yang ada di dalam air juga semakin besar. Selain itu semakin besar persentase ruang kosong media menyangga, maka semakin besar kontak biomassa yang menempel pada media pendukung dengan substrat yang ada dalam air Montgomery, 1985 Menurut Said 2000 media biofilter dari bahan organik banyak yang dibuat dengan cara dicetak dari bahan tahan karat dan ringan misalnya plastik atau PVC, keramik dan material lainnya, dengan luas permukaan spesifik dan volule rongga porositas yang besar, sehingga dapat melekatkan mikroorganisme dalam jumlah yang lebih banyak dengan resiko kebuntuan yang sangat kecil. Dengan demikian memungkinkan untuk pengolahan air limbah dengan beban konsentrasi yang tinggi serta efisiensi pengolahan yang cukup besar. Salah Satu contoh media biofilter yang banyak digunakan yakni media dalam bentuk sarang tawon honeycomb tube dari bahan plastik. Beberapa contoh perbandingan luas permukaan spesifik dari berbagai media biofilter dapat dilitat pada Tabel 3. Tabel 3 Perbandingan luas permukaan spesifik media biofilter No. Jenis Media Luas permukaan spesifik m 2 m 3 1 Trickling Filter dengan batu pecah 100-200 2 Modul Sarang Tawon honeycomb modul 150-240 3 Tipe Jaring 50 4 RBC 80 -150 Sumber: Said 2000 Said 2000 juga mengatakan bahwa keuntungan penggunaan media biofilter dari bahan plastik tipe sarang tawon ini ini antara lain: 1 Mempunyai luas permukaan besar , yaitu antara 85–225 m 2 m 3 2 Persentase rongga kosong lebih besar dari media lainnya ±95 3 Plastik merupakan bahan yang mudah dibentuk tipis, berstruktur, dirangkai disatukan secara teratur dan ringan sehingga dapat diletakkan di dalam reaktor biofilter sampai dengan ketinggian 6–10 m Ukuran dan bentuk media berpengaruh terhadap turbulensi aliran, selain itu juga memegang peranan penting pada pembentukan biofilm, transportasi dan akumulasi massa biologi atau massa padatan yang tersuspensi dan distribusi atau peruraian massa polutan sepanjang reaktor. Susunan media yang teratur cocok untuk limbah yang mempunyai kandungan padatan tersuspensi tinggi, sedangkan media yang acak random digunakan untuk pengolahan air dengan konsentrasi padatan tersuspensi yang rendah. Luas permukaan media mempengaruhi jumlah mikroorganisme yang tumbuh sebagai biofilm pada permukaan media di dalam reaktor. Satuan luas permukaan menjadi sangat penting, bila suatu biomassa punya kecenderungan membentuk lapisan biofilm yang sangat besar dibanding yang tersuspensi di antara rongga media. Struktur permukaan berupa kekasaran permukaan dan cekungan memegang peranan penting pada saat awal operasi Bitton 1994. III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian