Karakteristik Air Baku dan Air Permukaan

5 Lahan yang dibutuhkan kecil 6 Hasil pengolahan memenuhi kriteria mutu air yang dipersyaratkan

2.2 Karakteristik Air Baku dan Air Permukaan

Menurut Martin 2001 karakteristik air baku permukaan secara umum digolongkan menjadi : 1 Air permukaan dengan tingkat kekeruhan tinggi Air permukaan ini telah melalui permukaan tanah yang rentan terhadap erosi atau ditutupi dengan vegetasi yang rendah kerapatannya. Air ini umumnya telah stagnant di waduk atau di danau yang sedikit mengandung gulma atau tanaman air 2 Air permukaan dengan tingkat kekeruhan rendah sampai sedang Air ini adalah seperti pada golongan yang pertama hanya telah mengalami pengendapan yang cukup lama di suatu badan air 3 Air permukaan dengan tingkat kekeruhan temporer Air permukaan ini biasanya dari daerah pegunungan, dimana pada saat tidak turun hujan airnya jernih tetapi pada saat hujan terjadi kekeruhan sesaat. Air ini mengalir melalui permukaan yang tertutup oleh vegetasi yang cukup lebat dan curam sehingga pada waktu tidak hujan menghasilkan air yang jernih, tetapi pada waktu hujan menjadi keruh karena terjadi lonjakan tingkat sedimen akibat erosi. Setelah hujan selesai sekitar 2-3 jam air kembali ke aliran dasar base flow dan jernih kembali. 4 Air permukaan dengan kandungan warna sedang sampai tinggi Air yang demikian umumnya telah melalui daerah dengan tingkat humus tinggi dan akibat terlarutnya zat tanin dari sisa-sisa humus tingkat warnanya menjadi tinggi, selain itu akibat proses mikroorganisma pH air menjadi asam. Air ini umumnya terdapat di daerah rawa dan gambut. 5 Air permukaan dengan kesadahan tinggi Kesadahan paling banyak dijumpai di air laut, dan pada air permukaan tawar umumnya diakibatkan oleh Ca dan Mg dalam kadar yang tinggi yaitu lebih besar dari 200 mgl CaCO 3 , sehingga air yang mengalir pada daerah batuan kapur akan mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi. 6 Air permukaan dengan kekeruhan sangat rendah Air seperti ini dapat dijumpai pada danau-danau yang masih belum tercemar atau air yang masih baru saja keluar dari mata air. 7 Air permukaan dengan polutan rendah sampai tinggi Air seperti ini sering dijumpai di kota-kota besar. Aktivitas manusia melalui kegiatan domestik maupun industri mengakibatkan pencemaran, sehingga kadar polutan seperti organik, amonia, detergen, logam-logam dan pencemar lainnya meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.

2.3 Senyawa Organik dalam Air