Kandungan asam amino lintah laut

Tabel 6 Komposisi asam lemak lintah laut Discodoris sp. No Jenis Asam Lemak Hasil Daging Jeroan Asam lemak jenuh 27,53 29,82 1 Palmitat C16:0 13,36 16,74 2 Stearat C12:0 8,48 6,87 3 Laurat C12:0 4,58 3,53 4 Miristat C14:0 1,11 2,68 Asam lemak tidak jenuh 34,66 17,95 1 Oleat 8,12 7,63 Esensial fatty acid EFA: 2 Linolenat 20,91 4,22 3 Linoleat 5,63 6,10 Komposisi dari asam lemak tidak jenuh pada lintah laut lebih tinggi dibandingkan dengan asam lemak jenuhnya Tabel 6. Asam lemak tidak jenuh sebanyak 34,66 dan didominasi oleh asam lemak tidak jenuh jamak polyunsaturated fatty acid dan tergolong esensial fatty acid EFA, yaitu linolenat sebesar 20,91. Contoh perhitungan asam lemak linolenat disajikan pada Lampiran 8. Esensial fatty acid EFA merupakan asam lemak dari golongan polyunsaturated fatty acid PUFA berantai panjang. Ada tiga kelompok esensial fatty acid EFA yaitu linoleat, linolenat dan arachidonat, sedangkan oleat walaupun mempunyai rantai karbon panjang tetapi tidak digolongkan dalam esensial fatty acid karena jaringan tubuh manusia dan hewan mampu mensintesisnya Rotella 2002. Esensial fatty acid EFA sangat penting bagi tubuh terutama dalam sistem kardiovaskular, reproduksi, kekebalan dan sistem saraf. Tubuh manusia membutuhkan esensial fatty acid EFA untuk menghasilkan dan memperbaiki membran sel, kemampuan sel untuk memperoleh nutrisi secara umum dan juga mengeluarkan produk buangan yang berbahaya. Fungsi utama dari esensial fatty acid EFA adalah produksi prostaglandin, untuk regulasi metabolisme tubuh seperti kecepatan jantung, tekanan darah, pembekuan darah, kesuburan, dan pembuahan. Asam oleat omega-3 memiliki daya perlindungan yang mampu menurunkan LDL kolesterol darah yang disebut kolesterol jahat dan juga meningkatkan HDL kolesterol darah atau kolesterol baik. Akan tetapi, omega-9 memiliki daya perlindungan lebih baik dibandingkan omega-3 dan omega-6. Asam lemak ini juga memiliki potensi untuk menghadang produksi senyawa eikosanoid yaitu stimulan pertumbuhan tumor Pranoto 2006.

4.1.5 Kandungan mineral lintah laut

Analisis kandungan mineral bertujuan untuk mengetahui kandungan beberapa mineral baik makro mineral maupun mikro mineral. Hasil analisis kandungan mineral pada lintah laut Discodoris sp. dapat dilihat pada Tabel 7. Beberapa makro mineral pada lintah laut yaitu kalsium Ca, kalium K, dan magnesium Mg, sedangkan mikro mineral lintah laut yaitu seng Zn, mangan Mn dan besi F. Tabel 7 Hasil analisis kandungan mineral lintah laut Discodoris sp. No Jenis Mineral Hasil ppm Daging Jeroan Makro mineral 1 K 197,86 206,05 2 Ca 179,98 187,66 1 Mg 110,95 112,40 Mikro mineral 1 Zn 7,52 4,35 2 Fe 6,99 5,17 3 Mn 6,93 7,25 Tabel 7 memperlihatkan bahwa kandungan makro mineral lintah laut didominasi oleh mineral kalium, yaitu 197,86 ppm pada daging dan 206,05 ppm pada bagian jeroan. Kandungan mikro mineral didominasi oleh seng yaitu 7,52 ppm pada bagian daging dan 4,35 ppm pada bagian jeroan. Kandungan logam Pb sebesar 0,73 ppm daging dan 0,59 ppm jeroan, sedangkan kandungan logam berat baik merkuri, kadmium, dan arsen tidak terdeteksi. Logam berat ini masih berada di bawah batas maksium logam cemaran dalam ikan dan produk perikanan termasuk jenis moluska yaitu kadmium 1,0 mgkg, merkuri 1,0 mgkg, timbal 1,5 mgkg, dan arsen 1,0 mgkg SNI 7387-2009.