Lintah Laut Discodoris sp.

kecil hanya bisa melihat sedikit selain membedakan terang dan gelap Sorowako 2008. Daerah penyebaran genus Discodoris secara umum terdapat di daerah tropis dan subtropis, Samudera Hindia dan Pasifik khususnya di zona intertidal atau daerah pasang surut Rudman 1999. Organisme ini hidup dan menempel rapat pada batu-batuan yang berlumpur ataupun berpasir serta menghasilkan lendir mukus untuk mencegah dari kekeringan pada tubuhnya. Pada bagian bawah tubuhnya dapat bergerak dan menempel pada subtrat sehingga gerakannya lambat. Discodoris sp. adalah spesies yang banyak ditemukan di Kepulauan Philipina, Papua New Geunia, Indonesia, Okinawa, Afrika Selatan, dan Australia. Biasanya terdapat di perairan dangkal berpasir serta terumbu karang hingga di dasar laut dalam lebih dari satu kilometer dalamnya, nudibranch berkembang biak baik di perairan hangat maupun dingin dan bahkan di sekeliling cerobong- cerobong vulkanis yang menyembur di laut dalam Holland 2009. Lintah laut termasuk jenis hewan hermaprodit, artinya hewan yang mempunyai alat kelamin ganda yaitu jantan dan betina terdapat dalam satu individu. Ketika organisme ini siap untuk kawin akan bermigrasi ke daerah pantai yang berbatu dan ditumbuhi subur oleh tanaman alga dan rumput laut dan menyemprotkan telur dan sperma sekaligus di sekitar bebatuan tersebut. Telur- telur tesebut akan dibiarkan melayang di sekitar bebatuan dengan maksud agar terhindar dari predator dan telur dibiarkan menetas sendiri Rudman 1999 diacu dalam Witjaksono 2005. Discodoris sp. merupakan hewan herbivora, makanan utamanya adalah plankton, alga alga merah, alga coklat dan alga hijau, rumput laut, sponge. Juvenil akan tumbuh menjadi populasi yang pesat bila mendapatkan makanan yang melimpah disekitar daerah bebatuan yang subur dengan tumbuhan alga dan rumput laut. Nudibranch atau dikenal sebagai lintah laut, merupakan golongan invertebrata laut bertubuh lunak. Nudibranch termasuk dalam golongan moluska tidak memiliki cangkang dan sedikit memiliki mekanisme pertahanan fisik, berpotensi sebagai mangsa bagi hewan predator karnivora. Untuk mengatasi lemahnya pertahanan fisik tersebut, nudibranch melakukan adaptasi terhadap lingkungan melalui perubahan anatomi dan fisiologi. Beberapa opistobranch aktif pada malam hari, mengerutkan tubuhnya ketika diserang, dan mampu berkamuflase secara efektif dengan berbagai warna yang menyerupai habitatnya Grcovik et al. 2005.

2.2 Komponen Bioaktif

Senyawa bioaktif dapat diperoleh dengan cara isolasi, identifikasi, struktur ilusidasi dan mempelajari karakteristik produk kimia yang dihasilkan dari organisme hidup. Sejak jaman Mesopotamia kuno, ketika sejarah menunjukkan kultivasi dari poppy Papaver somniferum untuk diekstraksi sebagai opium, senyawa alam mulai menunjukkan perannya yang penting bagi kehidupan manusia khususnya dalam bidang kedokteran Wojnar 2008. Senyawa metabolit sekunder dikembangkan dalam dunia kedokteran mulai dari sebagai ilmu racun, meliputi antitumor, sitotoksin, antiinflamantori sampai proses metabolismenya di dalam sel Martin et al. 2000. Metabolit sekunder diproduksi oleh organisme hidup yang didefinisikan sebagai senyawa produk alami yang tidak termasuk dalam pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi yang normal pada organisme dan tidak begitu penting dalam hidup. Senyawa yang dihasilkan dari metabolit sekunder tergolong dalam bikokimia yang tidak mengalami perubahan sampai fungsinya diperlukan. Senyawa metabolit sekunder digunakan sebagai alat interaksi antar organisme, dan sering juga digunakan sebagai pertahanan, sistem imun, antifungi, antibakteri dan sitotoksik alami Wojnar 2008. Beberapa senyawa metabolit khususnya struktur dan aktivitas biologisnya telah berhasil diisolasi dari hewan-hewan laut. Senyawa metabolit tersebut mempunyai potensi sebagai obat. Senyawa bioaktif yang menarik diteliti umumnya diisolasi dari spons laut, ubur-ubur, bintang laut, timun laut, terumbu karang, moluska, echinodermata, dan krustasean. Senyawa bioaktif yang telah diisolasi dari hewan laut yaitu steroid, terpenoid, isoprenoid, nonisoprenoid, quinon, dan nitrogen heterosiklik Bhakuni dan Rawat 2005. Nudibranch merupakan golongan moluska tidak bercangkang yang selalu berwarna cerah dan indah sebagai pertahanan terhadap serangan predator. Nudibranch merupakan binatang yang indah yang umumnya mengandung sejumlah besar senyawa produk alam untuk membantu pertahanan terhadap serangan predator. Gambar 2 merupakan senyawa yang telah berhasil diisolasi, yaitu tetrapyrole dari Nembrotha kubaryana, nakafuran-8 dan nakafuran-9 dari Hypselodoris infucata, spongiane-16-one dari Chromodoris petechialis. Senyawa ini sebelumnya ditemukan dalam organisme laut lainnya yang mendukung hubungan antara makanan dan senyawa metabolit yang dihasilkan dalam nudibranch Karuso dan Schewer 2002. Gambar 2 Beberapa senyawa yang diisolasi dari nudibranch: 1 Nembrotha kubaryana, 2 Chromodoris petechialis, 3 dan 4 Hypselodoris infucata Golongan invertebrata laut diketahui sebagai sumber dari senyawa bioaktif yang memiliki potensi bagi dunia kedokteran, meskipun tidak sebagian besar obat dikembangkan dari laut. Beberapa senyawa yang telah diujicobakan secara klinis, yaitu obat antikanker. Penelitian tentang produk alam dari laut dalam 3 dekade terakhir telah menghasilkan banyak senyawa kimia dan biologis yang sangat 4 nakafuran-9 1 tertrapyrole 2 spongiane-16-one 3 nakafuran-8