3. Mendeskripsikan,
4. Subtitusi,
5. Transformasi,
6. Melengkapi Kalimat,
7. Menjawab Pertanyaan,
8. Bertanya,
9. Melanjutkan Cerita,
10. Cerita Berantai,
11. Menceritakan Kembali,
12. Percakapan,
13. Parafrase,
14. Reka cerita gambar,
15. Memberi petunjuk,
16. Bercerita,
17. Dramatisasi,
18. Bermain peran,
19. Bertelepon,
20. Wawancara, dan
21. Diskusi.”
21
E. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sering didengar oleh semua lapisan masyarakat, setiap orang dimulai sejak lahir tidak lepas dari belajar untuk
dapat menghasilkan suatu perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan serta untuk memperoleh hidup yang lebih baik dari yang
sebelumnya, baik proses belajar itu sendiri maupun tidak disadari. Terdapat keragaman dalam cara menjelaskanmendefinisikan makna
belajar, namun secara eksplisit maupun implisit pada akhirnya terdapat
21
Djago Tarigan dan H.G. Tarigan, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa Bandung , 1986, h.90-128
kesamaan maknanya, ialah bahwa definisi konsep belajar itu selalu menunjukan kepada suatu pengalaman tertentu.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Berikut
ini adalah beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang pengertian belajar:
Belajar adalah “Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya
sendiri dalam
interaksi dengan
lingkungannya sendiri. ”
22
Belajar adalah “Modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami.
”
23
Dari berbagai macam pengertian belajar, tercakup beberapa dimensi
belajar:
1. Aktivitas mental psikis, belajar merupakan kegiatan internal yang tidak
dapat dilihat dari luar. Suatu hasil belajar tidak dapat dihasilkan kecuali jika individu tersebut merubah suatu perilaku seperti yang diharapkan
dari belajar. 2.
Belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, baik dengan individu lain, benda atau dalam menghadapi suatu peristiwa. Individu yang
sedang mengalami proses belajar harus aktif, bukan hanya dalam gerak badan, juga proses mental seperti pemikiran atau perasaan yang ikut
bermain belajar.
22
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, h.2
23
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, h.27