Pengertian Keterampilan Hakikat Keterampilan Berbicara

efektif. ” 10 Maka dari itu pembicara harus memahami makna dari segala sesuatu yang ingin disampaikan dan pembicara juga harus mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengar. Tarigan juga menjabarkan tujuan berbicara menjadi tiga hal utama, yaitu: 1. Memberitahukan dan melaporkan to Inform, 2. Menjamu dan menghibur to Entertain, dan 3. Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan to Persuade ”. 11 Gorys berpendapat senada, tujuan umum dari komposisi bahasa lisan berbicara antara lain: “Mendorong, meyakinkan, bertindakberbuat, membe ritahukan dan menyenangkan.” 12 Mulyana juga mengelompokan tujuan berbicara ke dalam empat tujuan, yaitu “Tujuan sosial, ekspresif, ritual dan instrumental.” 13 Tujuan sosial yang dimaksud mulyana yakni manusia sebagai makhluk sosial menjadikan kegiatan berbicara sebagai sarana untuk membangun konsep diri, eksistensi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan dan menghindari tekanan serta ketegangan. Tujuan ekspresif adalah bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan pembicara kepada orang lain. Tujuan ritual adalah bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan ritual kepada penganutnya. dan tujuan instrumental adalah berbicara digunakan sebagai alat untuk memperoleh sesuatu. Berbeda dengan pendapat di atas, Djago menggolongkan tujuan berbicara menjadi 5 golongan, yaitu: “ 1. Memberitahukan dan melaporkan to Inform, 2. Menjamu dan menghibur to Entertain, 3. Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan to Persuade, 4. Menstimulus pendengar, dan 10 Henry G. Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara, Bandung: Angkasa, 2008, h. 16-17 11 Ibid, h. 16-17 12 Gorys Keraf, Komposisi, Jakarta: Nusa Indah, Cet ke- 10, 1994 h. 320-322 13 Mulyana dalam Asep Supriyana. dkk, Berbicara, Jakarta: Universitas Terbuka, Cet. ke-2, 2007, h.17 5. Menggerakan pendengar” 14 Tujuan berbicara pada umumnya ada empat, yakni:” 1. Mass Information, yakni untuk memberi informasi kepada halayak. berbicara dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang dengan pengetahuanny. 2. Mass Education, yakni untuk memberi pendidikan. Biasanya fungsi ini dilakukan oleh guru kepada muridnya untuk meningkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang mempunyai keinginan untuk memberi pendidikan. 3. Mass Persuasion, yakni untuk mempengaruhi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang mencari dukungan. Seperti yang dilakukan oleh orang yang sedang bisnis. 4. Mass Entertaiment, yaitu untuk menghibur. Biasanya dilakukan oleh yang mempunyai profesi yang menghibur.” 15

C. Jenis-jenis Berbicara

Sebelum menguraikan tentang jenis-jenis berbicara, maka peneliti akan menyajikan tentang hambatan yang mempengaruhi keterampilan berbicara siswa baik hambatan dari dalam maupun hambatan dari luar. Isah cahyani mengungkapkan, yaitu:” 1. Hambatan Internal : a. ketidaksempurnaan alat ucap, b. penguasaan komponen kebahasaan yang kurang, c. kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental siswa, d. kondisi lingkungan 2. Hambatan Eksternal : a. suara atau bunyi, b. kondisi ruangan, c. media, d. pengetahuan pendengar.” 16 14 Djago Tarigan, Pengembangan Keterampilan Berbicara, Jakarta: DEPDIKBUD, 1997, h. 37- 49 15 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h.52 16 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, Bandung: UPI Press, 2007, h. 63