dan karakteristik yang dimilik oleh populasi tersebut.”
5
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling dan peneliti memilih
menjadikan kelas IB yang berjumlah 30 siswa sebagai sampel yang akan diteliti dengan pertimbangan tertentu.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian lapangan Field research, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung
ke objek penelitian. Untuk memperoleh data-data lapangan ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Library research, mengadakan penelitian kepustakaan dengan cara
mengkaji buku-buku, atau sumber bacaan yang berkaitan dengan
penelitian
2. Obeservasi, sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi
umum MI Unggulan Al Amanah Bedahan Depok.
3. Dokumentasi, yaitu suatu usaha aktif bagi suatu badan atau lembaga
dengan menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen bermanfaat bagi badan atau lembaga yang mengadakan. Dokumentasi ini dilakukan
untuk memperoleh data tentang profil sekolah, visi dan misi didirikannya MI Unggulan Al Amanah Bedahan Depok, data pengajar dan karyawan
serta data prestasi dan hasil belajar siswa.
4. Rubrik penilaian keterampilan berbicara, dalam hal ini peneliti
menyediakan rubrik yang di dalamnya mencangkup indikator pada keterampilan berbicara, dan mengamati serta menilai proses pembelajaran
siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian untuk mengetahui tingkat
keterampilan berbicara siswa.
5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: ALFABETA, Cet ke- 17, h. 244
E. Instumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah “Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”
6
Berkaitan dengan data yang dicari, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berbicara, dimana tes keterampilan
berbicara tersebut berupa sebuah wacana atau cerita, kemudian siswa disuruh untuk menceritakan kembali cerita tersebut.
1. Tes Keterampilan Berbicara
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa
No Aspek yang dinilai
Indikator Skor Maksimal
1 Kebahasaan
Tekanan 16
Ucapan 12
Kosakata 16
Strukrur Kalimat 12
Ekspresi 12
2 Non Kebahasaan
Keberanian 16
Kelancaran 16
Total 100
Kisi-kisi penilaian di atas di buat oleh peneliti untuk mengumpulkan data terkait keterampilan berbicara siswa, dengan menentukan aspek yang akan di
nilai, indikator dan juga skor maksimal yang diberikan untuk setiap indikator tersebut. Aspek yang muncul paca kisi-kisi penilaian di atas adalah aspek
kebahasaan dan non kebahasaan, pada aspek kebahasaan indikator yang
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, h. 203