predikat dan objek secara tepat dan belum ada keterkaitan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya
Kalimat yang diucapkan belum sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia, masih belum bisa menempatkan subjek, predikat dan
objek secara tepat dan serta belum ada keterkaitan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lainnya
1-3 Kurang
baik
5 Ekspresi
Jika siswa sudah mampu berekspresi sesuai dengan kata
atau kalimat yang diucapkan 10-12
Sangat baik
Jika siswa sudah mulai mampu mengekspresikan wajah sesuai
cerita 7-9
Baik
Jika siswa masih ragu dalam mengekspresikan wajah sesuai
cerita 4-6
Kurang
Jika siswa tidak mampu mengekspresikan wajah sesuai
cerita 1-3
Kurang baik
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa
Pada Aspek Non Kebahasaan No
Aspek Penilaian
Indikator Skor
Kriteria
1
Keberanian
Jika siswa mampu presentasi di depan kelas dengan berani tanpa
gugup disertai gerak gerik untuk mendukung pembicaraan serta
tatapan mata yang mengarah pada pendengar
13-16 Sangat
baik
Jika siswa mampu presentasi di depan kelas, namun belum ada
gerak tubuh dan belum berani menatap teman
9-12 Baik
Jika siswa sudah berani maju ke depan kelas untuk persentasi
walau ada rasa takut dan gugup 5-8
Kurang
Jika siswa belum berani berbicara di depan kelas hanya
mampu berbicara di tempat duduk
1-4 Kurang
baik
2 Kelancaran
Kalimat lancar dan tidak terputus-putus
13-16 Sangat
baik Kalimat lancer tetapi kurang
stabil 9-12
Baik Lambat, kalimat lancar tetapi ada
bunyi e, anu dan lainnya 5-8
Kurang Lambat, kalimat putus putus,
jeda panjang dan kalimat pendek-pendek
1-4 Kurang
baik
Rubrik penilaian di atas digunakan peneliti sebagai panduan penilaian yang menggambarkan kriteria penilaian yang diinginkan peneliti dalam menilai
keterampilan berbicara siswa. Peneliti membuat indikator pada setiap aspek penilaian masing-masing sebanyak 4 indikator dan membuat rentang skor pada
masing-masing indikator tersebut juga memberikan interpretasi sangat baik, .baik, kurang dan kurang baik
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud oleh peneliti yaitu dokumen leger atau hasil rapot siswa kelas I MI Unggulan Al Amanah Bedahan, Depok pada semester
genap tahun pelajaran 20152016. Dengan kriteria ketuntasan minimum atau KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 67 untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Skor Kriteria Penilaian
84-100 Amat Baik
59-83 Baik
34-58 Cukup
1-33 Kurang
Kriteria penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di atas adalah kriteria yang ada pada sekolah MI Unggulan Al
Amanah Bedahan, Depok. Dengan ketentuan jika jumlah nilai hasil belajar Bahasa Indonesia siswa berada pada rentang 84-100 maka masuk pada
kriteria amat baik, rentang 59-83 masuk pada kriteria baik, rentang 34-58 masuk pada kriteria cukup, rentang 1-33 masuk pada kurang.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah “Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”
7
Teknik analisis dapat diartikan oleh peneliti suatu cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar
data-data tersebut dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti, akan tetapi juga oleh orang yang lain yang ingin mengetahui penelitian ini.
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-
langkah sebagai berikut: 1.
Editing
Editing dilakukan untuk memeriksa hasil penilaian keterampilan berbicara siswa dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang telah diperoleh dari
sampel. 2.
Uji Korelasional
Uji Korelasional digunakan untuk mengukur hubungan antara keterampilan berbicara siswa x dengan hasil belajar Bahasa Indonesia y.
Peneliti menggunaka analisa statistik dengan rumus korelasi Product Moment.
Karena data ini membahas dua variabel yang berhubungan secara operasional.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: ALFABETA, Cet ke- 17, h. 244
Rumus Korelasi Pearson Product Moment Sebagai Berikut:
Keterangan: rxy
: Angka indeks korelasi “r” product moment N
: Jumlah responden X
: Variabel keterampilan berbicara Y
: Variabel hasil Belajar Bahasa Indonesia XY
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y X
: Jumlah seluruh skor X Y
: Jumlah seluruh skor Y
Hasil angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari perhitungan dapat diberikan interpretasi atau penefsiran tertentu. Interpretasi secara sederhana
terhadap angka indeks korelasi “r” dapat dilihat dari pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.7 Angka indeks korelasi “r” Product Moment
Besarnya “r” Product Moment rxy
Interprestasi
0,00-0,20
0,20-0,40
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah.
Sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi anatara variabel X dengan variabel Y
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang kuat atau tinggi Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi
Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang telah ditemukan.
3. Uji Signifikan
Menguji Signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 60 orang, maka perlu diuji
signifikasinya. Rumus uji-t signifikasi korelasi Product Moment adalah :
t
hitung
=
Keterangan: t
hitung
= Skor signifikan koefisien korelasi r
= Koefisien korelasi Product Moment n
= Banyaknya sampel atau data
Harga t
hitung
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel
terlampir untuk kesalahan 5 uji dua fihak dan dk=n-2. Dengan ketentuan Jika nilai t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima. artinya terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan variabel Y. Jika nilai t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan variabel Y.
Uji Signifikan korelasi Product Moment juga dapat dilakukan secara praktis, yaitu dengan cara mengkonsultasikan pada tabel r Product Moment
terlampir, dengan ketentuan Jika nilai r
hitung
r
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan variabel