3.5. Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat,
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Analisis deskriptif menggambarkan data yang telah diperoleh secara terperinci. Data yang dianalisis menggunakan analisi deskriptif yaitu
karakteristik responden Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor. Metode analisis deskriptif juga digunakan untuk menganalisis brand awareness,
brand association, perceived quality dan brand loyalty.
3.5.2 Skala Likert dan Rata-rata
Skala likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk sangat setuju, setuju, biasa
saja, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala likert adalah skala pengukuran ordinal, oleh sebab itu hasilnya hanya dapat dibuat rangking
tanpa dapat diketahui berapa besar selisih antara satu tanggapan ke tanggapan yang lain.
Skala likert memiliki rentang skala dari 1 sampai 5. Pemetaan bobot penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pemetaan bobot penilaian pada skala likert
Data yang diperoleh lalu dicari nilai rata-ratanya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan responden dengan
menggunakan rumus Durianto dkk, 2001:
Skalabobot Keterangan
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak setuju
3 Biasa saja
4 Setuju
5 Sangat setuju
Rata-rata x =
∑ .
……………………………………………3 Keterangan:
xi = nilai pengukuran ke-i fi = frekuensi kelas ke-i
n = banyaknya pengamatan Hasil dari rata-rata tersebut dipetakan ke rentang skala dengan
mempertimbangkan informasi interval berikut: Interval =
− ℎ
…………………..4 =
= 0,8 Setelah besarnya skala diketahui, kemudian dibuat rentang skala agar
dapat diketahui dimana letak rataan penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Skala likert dan rata-rata
digunakan untuk menganalisis perceived quality dan brand loyalty. Rentang skala tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rentang Skala pada Nilai Rata-rata
Rentang skala Keterangan
1,00 – 1,80 Sangat buruk
1,80 – 2,60 Buruk
2,60 – 3,40 Cukup
3,40 – 4,20 Baik
4,20 – 5,00 Sangat baik
3.5.3 Uji Cochran
Uji Cochran digunakan dalam menganalisis brand association. Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi hubungan setiap asosiasi yang ada
dalam suatu merek Simamora, 2002. Asosiasi yang saling berhubungan akan membentuk brand image dari merek tersebut.
Hipotesis yang hendak diuji adalah:
H
: Jawaban “Ya” relatif sama untuk semua atribut
H
: Jawaban “Ya” berbeda antara atribut yang satu dengan atribut yang lain.
Langkah-langkah pada uji Cochran Durianto, dkk, 2004 adalah : 1. Hitung nilai Q dengan rumus:
Q = C C-1 ∑
²
- C-1N² …………………………5 CN-
∑
²
Keterangan: C = Banyaknya asosiasi
Ri =Jumlah baris jawaban “ya” Cj = Jumlah kolom jawaban “ya”
N = Total besar 2. Tolak Ho bila Q
.
, V = C-1 Tahap pertama dalam uji Cochran adalah untuk mengetahui
signifikansi setiap asosiasi yang terdapat dalam suatu merek dimulai dengan pengujian semua asosiasi. Atas dasar hasil analisis dilakukan
perbandingan antara nilai Q dengan
,
.
Jika diperoleh nilai Q
,
,
maka
H
diterima yang berarti semua asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image dari suatu merek. Jika
diperoleh nila Q
,
, maka dapat disimpulkan belum cukup bukti menerima
H
. Hal tersebut berarti tidak semua asosiasi adalah sama dan pengujian dilanjutkan ke tahap kedua.
Tahap kedua adalah mengetahui asosiasi-asosiasi mana yang tidak sama dan dapat dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi pembentuk brand
image suatu merek. Dengan demikian nilai N sekarang akan berkurang sebesar nilai total kolom yang dikeluarkan. Nilai Q dihitung kembali
dengan mempertimbangkan kondisi terbaru tersebut. Saat ini asosiasi yang diuji signifikansi hubungannya menjadi berkurang satu pula
sehingga derajat bebas dari
,
berkurang satu juga. Jika Q
,
, tahap pengujian dilanjutkan ke tahap ketiga dengan teknik yang sama sebelumnya. Apabila Q
,
, maka pengujian
dihentikan yang berarti brand image suatu merek terbentuk dari asosiasi- asosiasi sisanya yang belum diuji dan asosiasi terakhir yang diuji.
3.5.4 Skala Semantic Differential