menyukai merk tersebut dan terdapat perasaan emosional yang terkait antara pelanggan dengan merek Sariwangi.
4.7.5 Analisis Committed Buyer
Analisis committed buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan Sariwangi yang setia dengan segala
bentuk komitmennya bahkan merekomendasikan atau mempromosikan merek Sariwangi kepada orang lain. Committed buyer adalah pelanggan
yang menjawab “sering” dan “selalu” pada pertanyaan kuesioner “apakah Anda menyarankan dan mempromosikan
ke orang lain untuk mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi?”. Hasil perhitungan committed buyer
dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Hasil Perhitungan committed buyer merek Sariwangi
Jawaban F
X f.x
Tidak pernah 6
1 6
3 Jarang
132 2 264 66
Kadang-kadang 51
3 153 25,5 Sering
11 4
44 5,5
Selalu 5
TOTAL 200
467 100
Rata-rata 2,34
Committed buyer 5,5
Rentang skala yang digunakan dalam analisis committed buyer adalah sebagai berikut:
1,00 – 1,80 = sangat buruk 1,80 – 2,60 = buruk
2,60 – 3,40 = cukup 3,40 – 4,20 = baik
4,20 – 5,00 = sangat baik Berdasarkan tabel perhitungan committed buyer dan rentang skala yang
digunakan, nilai rata-rata 2,34 berada pada rentang skala buruk 1,80– 2,60. Hanya 5,5 persen dari 200 pelanggan termasuk committed buyer yang
merekomendasikan atau mempromosikan merek Sariwangi kepada orang
lain. Sedikitnya jumlah pelanggan yang termasuk kategori committed buyer menunjukkan ikatan emosional pelanggan pada taraf menyarankan atau
merekomendasikan merek Sariwangi pada orang lain masih sangat rendah.
4.7.6 Piramida Brand Loyalty
Piramida brand loyalty merupakan gambar susunan tingkatan brand loyalty berdasarkan hasil perhitungan analisis switcher, habitual buyer,
satisfied buyer, liking the brand dan committed buyer. Piramida brand loyalty Teh Celup sariwangi dapat dilihat pada Gambar 7.
Commited buyer Liking the brand
Satisfied buyer Habitual buyer
Switcher Gambar 7. Piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi situasi ekstrim
Gambar piramida brand loyalty yang baik akan memperlihatkan bentuk piramida yang terbalik yang semakin keatas semakin melebar Durianto
dkk, 2001.
Bentuk piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi Gambar 7 tidak menunjukkan bentuk piramida yang terbalik. Tingkat loyalitas yang semakin
meningkat hanya sampai dengan kelompok satisfied buyer yang menunjukkan persentase terbesar, sedangkan pada kelompok liking the brand, dan committed
buyer persentasenya
menurun yang
artinya belum
menunjukkan kesukaanketertarikan dan loyalitas yang baik terhadap Teh Celup Sariwangi. Oleh
karena itu, merek Sariwangi harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan loyalitas pelanggannya.
Bentuk piramida pada Gambar 7 terjadi di situasi ekstrim, sedangkn untuk situasi ideal, piramida membentuk seperti cerminan dari bentuk pada Gambar 7.
Bentuk piramida ideal tersebut dapat dilihat pada Gambar 8. Menurut Durianto dkk 2001, rasa suka pembeli biasanya didasari oleh asosiasi
yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang diamati pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun yang disebabkan oleh
perceived quality yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan liking the brand maka tingkat perceived quality harus ditingkatkan pula, sehingga pelanggan
14,5 62,5
67,5
5,5
69
puas dan tidak miliki pengalaman yang mengecewakan sehingga mempengaruhi tingkat satisfied buyer. Pelanggan yang merasakan kepuasan akan menceritakan
pengalaman dan alasan mereka dalam memilih merek tersebut dan pada akhirnya merekomendasikan merek tersebut pada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan liking the brand dan satisfied buyer akan meningkatkan committed buyer.
Commited buyer Liking the brand
Satisfied buyer Habitual buyer
Switcher Gambar 8. Piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi situasi ideal
Tindakan yang dapat dilakukan pihak Sariwangi agar memiliki tingkat loyalitas yang kuat dari pelanggannya adalah dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang
benar-benar menyukai merek Sariwangi liking the brand. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi baik dalam bentuk periklanan, promosi
penjualan, maupun dengan menyelenggarakan program-program yang dapat mempererat hubungan Sariwangi dengan pelanggannya. Selain itu, untuk
meningkatkan liking the brand, perceived quality juga harus ditingkatkan. Peningkatan perceived quality dapat dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan
mutu atribut-atribut Sariwangi sehingga memunculkan pengalaman emosional ketika mengkonsumsi produk Sariwangi.
Menurut Durianto dkk 2001 kesukaan pelanggan terhadap suatu merek akan mendorong untuk membicarakan merek tersebut kepada orang lain, baik itu dalam
taraf sekedar menceritakan mengenai alasan pembelian mereka terhadap merek tersebut atau bahkan sampai pada taraf merekomendasikannya kepada orang lain
untuk mengkonsumsi merek tersebut. Itu berarti tindakan Sariwangi untuk meningkatkan perceived quality bertujuan untuk meningkatkan satisfied buyer dan
liking the brand yang dapat meningkatkan jumlah committed buyer Teh Celup Sariwangi.
14,5 62,5
67,5
5,5
69
4.8 Implikasi Manajerial