Uji Reliabilitas Metode Pengumpulan Data 1 Uji Validitas

2. Siapkan tabel tabulasi jawaban. 3. Hitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut: = ∑ ∑ ∑ { ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } ………………………6 Keterangan: r = Koefisien validitas yang dicari N = Jumlah Responden X = Skor masing-masing pertanyaan X Y = Skor masing-masing pertanyaan Y r hitung dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kesalahan tertentu. Jika diperoleh nilai r hitung r tabel , maka instrumen tersebut dinyatakan valid

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena alat ukur tersebut sudah baik Arikunto dalam Rangkuti, 2004. Alat ukur yang baik tidak akan bersifat tendesius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur yang reliabel akan menghasilkan data yang juga dapat dipercaya. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kalipun diambil, hasilnya tetap akan sama. Pada penelitian ini, uji reliabilitas digunakan dengan menggunakan metode Alfa Cronbach dan metode Spearman-Brown. Teknik Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7 dan seterusnya Umar, 2008. Teknik ini digunakan pada pengujian elemen perceived quality. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: = {1- ∑ }............................................. 7 Keterangan: = Reliabilitas instrumen k = Mean kuadrat antara subyek ∑ = Mean kuadrat kesalahan = Varians total Rumus untuk varians total dan varians item adalah: = ∑ − ∑ ............................................. 8 = − ..................................................... 9 Keterangan: = Jumlah kuadrat seluruh skor item = Jumlah kuadrat subyek Sedangkan untuk elemen brand association digunakan metode Spearman-Brown. Dalam metode ini, skor yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian butirnya. Teknik pembelahan yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik ganjil-genap. Dengan teknik belah ganjil-genap, dikelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir genap sebagai belahan kedua. Langkah selanjutnya adalah mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua sehingga diperoleh nilai korelasi antara dua belahan istrumen r . Rumus selengkapnya Durianto dkk, 2001 adalah: r = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ............................................. 10 Keterangan: ∑ = total skor ya belahan ganjil ∑ = total skor ya belahan genap ∑ = total skor hasil kali belahan ganjil dan genap r = korelasi antara dua belahan instrumen Selanjutnya nilai tersebut dimasukkan dalan rumus Spearman Brown berikut: r = ................................................................ 11 Keteranga: r = reliabilitas instrument r = korelasi antara dua belahan instrumen Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan r product moment. Jika |r | r product moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan reliable dan penelitian dapat dilanjutkan dengan menggunakan instrumen yang sama.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk 4.1.1 Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk PT Unilever Indonesia Tbk perusahaan didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada tanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia, kemudian pada tanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ke tujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. PT Unilever Indonesia Tbk memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever dalam likuidasi, kepemilikan Perseroan sebesar 100 sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. PT Unilever Indonesia Tbk memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk- produknya berjumlah sekitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk- produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya. Ringkasan sejarah PT Unilever Indonesia Tbk dapat dilihat pada Tabel 6.

4.1.2 Visi dan Misi PT Unilever Indonesia Tbk

Keberhasilan suatu perusahaan menjadi berkembang dan maju tidak terlepas dari pandangan dan panduan yang dianut perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Begitu pula halnya dengan PT Unilever Indonesia Tbk yang memiliki visi “Menciptakan masa depan yang lebih baik setiap