Lingkungan Pemasaran Perusahaan Penelitian Terdahulu

10 menguntungkan, dimana perusahaan mengidentifikasi dan menciptakan produk yang dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen.

2.2 Lingkungan Pemasaran Perusahaan

Lingkungan pemasaran perusahaan merupakan gambaran kondisi pemasaran suatu perusahaan. Menurut David 2006 lingkungan pemasaran perusahaan terdiri dari lingkungan internal dan eksternal pemasaran. Lingkungan internal pemasaran merupakan faktor-faktor yang ada dalam perusahaan, sedangkan lingkungan eksternal pemasaran merupakan faktor –faktor yang berada diluar kendali perusahaan dan tidak berpengaruh secara langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan. Teori David 2006 ini dilakukan dalam penelitian Fauziah 2009 yang menggunakan lima kekuatan Porter untuk menganalisis lingkungan kompetitif perusahaan yang ditelitinya yaitu 1 adanya persaingan diantara perusahaan sejenis, 2 kemungkinan masuknya pesaing baru, 3 potensi pengembangan produk substitusi, 4 kekuatan tawar-menawar penjual, dan 5 kekuatan tawar-menawar pembeli. Penggunaan teori Kotler dan Robinson juga diterapkan untuk mengidentifikasikan lingkungan internal dan eksternal . Ketiga teori ini saling melengkapi. Untuk analisis internal pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fungsional, dimana dari sisi internal yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan yaitu dilihat dari segi pemasaran yang mencangkup bauran pemasaran dan STP segmentasi, target, dan posisi pasar. Sedangkan lingkungan eksternal sendiri terdiri dari lingkungan jauh dan industri kompetitif. Lingkungan jauh dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kondisi sosial, dan kondisi teknologi dan lingkungan kompetitif menggunakan teori bersaing Potter.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian dalam lingkup strategi pemasaran dilakukan Fauziah 2009, dengan judul Formulasi Bersaing Usaha Tanaman Hias Pada PT Istana Alam Dewi Tara, Sawangan Depok. Permasalahan penelitian dikaji dengan menggunakan metode analisis destruktif, analisis lingkungan eksternal dan internal, matriks EFE dan IFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM. 11 Quantitative Strategy Planning Matrix QSPM merupakan alat yang memungkinkan para penyusun strategi untuk mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor keberhasilan eksternal dan internal yang telah diidentifikasi sebelummnya pada matriks IFE dan EFE. Hasil penelitian menunjukan bahwa identifikasi lingkungan eksternal menghasilkan enam faktor peluang dan lima faktor ancaman. Melalui identifikasi SWOT maka diperoleh alternatif strategi yaitu 1 melakukan diferensiasi produk, 2 meningkatkan intensifikasi lahan, 3 diversivikasi usaha, 4 meningkatkan kualitas bibit lokal, 5 melakukan pengembangan pasar, dan 6 merestrukturisasi organisasi perusahaan 7 riset pasar. Prioritas strategi yang dihasilkan QSPM yaitu melakukan difersifikasi lahan. Perumusan stategi yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperluas pangsa pasar. Wahyudi 2009, dalam penelitiannya mengenai Strategi Bauran Pemasaran Dengan Penerapan Metode Proses Hierarki Analitik di Agrowisata Littel Farmers Lembang, Bandung memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Fauziah yaitu menggunakan alat analisis Analytical Hierarchy Process AHP. Metode AHP menggunakan matriks berbanding, yaitu membandingkan antara satu kepentingan dengan kepentingan lainnya. AHP juga memungkinkan untuk menggunakan intuisi sebagai input utama, namun intuisi yang dapat digunakan adalah intuisi yang datang dari pengambil keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah yang dihadapi. Berdasarkan penelitian prioritas strategi yang dihasilkan AHP yaitu lokasi yang strategis dengan pertimbangan lokasi yang strategis menjadi peluang penting dalam menarik konsumen. Penelitian dengan menggunakan alat analisis AHP juga dilakukan oleh Maulani 2009, dengan judul Strategi Bauran Pemasaran Tauco Cap Biruang Cianjur, Jawa barat. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan AHP sehingga dihasilkan prioritas strategi yaitu mempertahankan kualitas produk sebagai ciri khas dari produk yang ditawarkan perusahaan. Safitri 2006, dalam penelitiannya juga menganalisis bauran pemasaran dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Godong Ijo Asri, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. Bauran pemasaran 12 dianalisis berdasarkan persepsi konsumen yang diidentifikasi melalui pengujian koefisien korelasi seingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian tanaman hias. Penilaian persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran yang diterapkan hanya berdasarkan satu komoditi saja tanaman hias adenium. Hasil yang diperoleh dari keempat variabel bauran pemasaran produk, harga, tempat dan promosi yang memiliki pengaruh besar adalah variabel bauran distribusi tempat karena lokasi strategis dan kemudahan memperoleh produk menjadi hal penting untuk menarik konsumen. . 13 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran