4
Depok. Lahan pontensial yang terluas berada di daerah Sawangan dengan luas 40 ha dan lahan yang sudah diusahakan sekitar 15 ha, sedangkan peluang lahan yang
masih dapat dimanfaatkan untuk usaha tanaman hias yaitu seluas 25 ha. Potensi pengembangan komoditas tanaman hias di Kota Depok berdasarkan luas lahan
dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 .Potensi Pengembangan Komoditas Tanaman Hias di Kota Depok
No Kecamatan
Lahan Potensial Ha
Yang Sudah Diusahakan Ha
Peluang Ha 1. Sawangan
40 15
25 2. Pancoran
Mas 10
2 8
3. Sukmajaya 20
4 16
4. Cimanggis 20
1 19
5. Limo 10
2 7
6. Beji 5
1 4
Sumber: Dinas Pertanian Kota Depok 2009 PT Godong Ijo Nursery GIN yang berlokasi di Sawangan, Kota Depok
sebagai perusahaan tanaman hias dan leader tanaman hias adenium di Indonesia berupaya mengembangkan, memperkenalkan dan mempromosikan produk
tanaman hiasnya agar menjadi komoditas yang diminati di pasaran dan mampu bersaing dengan usaha tanaman hias lainnya. Pembangunan usaha tanaman hias
diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pembudidaya tanaman hias dan membuka peluang tumbuhnya industri sarana produksi, produk sekunder dan jasa
transportasi. Dengan demikian penelitian mengenai analisis strategi pemasaran tanaman hias menjadi bahan kajian yang penting untuk ditelaah.
1.2 Perumusan Masalah
Godong Ijo Nursery GIN merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha tanaman hias dan termasuk ke dalam 66 asosiasi dan usaha tanaman
hias di Indonesia yang terdaftar secara resmi di Dinas Perindustrian . Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2000 merupakan perusahaan yang pada awalnya fokus
dalam mengembangkan usaha tanaman hias adenium, sehingga menjadikan GIN dikenal sebagai perusahaan pencetus dalam mengembangkan tanaman hias
adenium di Indonesia. GIN merupakan perusahaan yang cukup banyak memiliki
pengalaman di sektor tanaman hias dibandingkan dengan perusahaan sejenis di
5
lokasi yang sama, dikarenakan perusahaan tanaman hias lainnya belum lama berdiri
. GIN selalu berupaya meningkatkan penjualanya agar dapat mencapai target
yang diharapkan Gambar 1. Melalui kegiatan pemasaran GIN tidak hanya menawarkan produk tanaman adenium namun juga tanaman non adenium
Aglaonema, Dracaena, Sikas, Sansevieria, Bromeliad, Plumeria, Philodendron, Puring, Anthurium
dan tanaman lainnya yang meliputi tanaman daun, batang dan bunga.
Sumber: Godong Ijo Nursery, 2010 diolah
Gambar 1. Target dan Realisasi Penjualan Tanaman Hias pada PT Godong Ijo Nursery Juni 2008 – Juni 2010
Tingkat penjualan tanaman hias GIN lebih sering mengalami penurunan dan belum mampu mencapai target yang ditentukan. Penjualan tanaman hias periode
juni 2009-2010 mengalami penurunan penjualan sebesar 57,68 persen jika dibandingkan dengan penjualan periode juni 2008-2009.
Jumlah konsumen yang membeli tanaman hias juga berpengaruh terhadap penjualan dan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan. Target dan realisasi
jumlah pembeli dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Target dan Realisasi Jumlah Pembeli Tanaman Hias Godong Ijo Nursery
GIN Periode Juni 2008-Juni 2010
Jumlah Pembeli Jumlah Pembeli
Rata-rata per Hari Reguler Rata-rata per Hari Weekend
Seni-Jumat Orang Sabtu-Minggu orang
Target 25 40
Realisasi
15 29 Sumber: Godong Ijo Nursery diolah
200.000.000 400.000.000
600.000.000 800.000.000
1.000.000.000 1.200.000.000
Target Penjualan
6
Berdasarkan Tabel 2 realisasi konsumen yang membeli tanaman hias tidak memenuhi target yang diharapkan. Jumlah rata-rata pembeli per hari senin-jumat
hanya 60 persen yang terealisasi atau hanya 15 orang pembeli, sedangkan rata-rata per hari sabtu-minggu hanya sekitar 72,5 persen yang terlealisasi 29 orang
pembeli. Pengaruh trend menjadi salah satu penyebab penurunan penjualan Gambar
1 dan penurunan daya beli konsumen terhadap tanaman hias di GIN. Tanaman hias yang pengaruh trendnya meningkat harga jualnya bisa mencapai 100 kali
lipat dan sangat menguntungkan bagi penjual, seperti yang terjadi di tahun 2008- 2009 diidentifikasi trend adenium,
anthurium, agloenema dan sansevieria
mengalami peningkatan, sedangkan di tahun 2010 trend tanaman hias mulai memudar yang berakibat menurunnya penjualan. Trend merupakan arah atau
tujuan kejadian yang mempunyai momentum dan durabilitas serta lebih mudah diperkirakan dan berlangsung lama Kotler dan Keller, 2009. Jika trend
memudar, daya minat konsumen untuk membeli akan menurun, harga jual produk akan rendah dan produk pada umumnya banyak tersedia dipasar
5
.
Persepsi konsumen juga menjadi bahan pertimbangan untuk mencapai target yang diharapkan. Tanaman hias yang dijual oleh GIN tergolong jenis tanaman
hias yang unik, varietasnya jarang dan tidak umum, serta harga yang ditawarkan cenderung lebih mahal dibandingkan jenis tanaman hias pada umumnya. Melalui
identifikasi persepsi konsumen GIN dapat mengkaji dan mengetahui tanaman hias apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen.
Persaingan dengan usaha tanaman hias lainnya juga menjadi kendala bagi GIN. Setiap usaha tanaman hias ada yang menghasilkan produk yang sama
adapula yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan di GIN. Strategi pemasaran merupakan proses mempertahankan,
serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul Kotler dan Keller, 2009.
Penerapan strategi pemasaran dilakukan melalui identifikasi Segmentation, targetting, positioning
dan bauran pemasaran product, price, place, promotion,
5
Hasil Wawancara Kepala Sub Tanaman Hias, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok. [22 Juni 2010]
7
hal lain yang dapat dilakukan yaitu melalui penilaian terhadap persepsi konsumen. Melalui persepsi konsumen perusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan
dan dibutuhkan konsumen, sehingga sangat membantu dalam memasarkan produknya.
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merumuskan strategi pemasaran perusahaan GIN agar dapat
meningkatkan penjualan? 2.
Bagaimana persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran yang telah dijalankan perusahaan GIN, sehingga diharapkan mampu membantu
meningkatkan pejualan?
1.3 Tujuan Penelitian