Kadar lemak Kadar protein

tinggal yang tidak mudah menguap dalam pembakaran dan pemijaran senyawa organik. Data analisis yang diperoleh menunjukkan nilai kadar abu pada formula biskuit dengan bahan dasar tepung kepala ikan adalah sebesar 10,55, sedangkan nilai kadar abu pada formula biskuit dengan bahan dasar tepung badan ikan adalah sebesar 3,85 . Perbedaan yang cukup signifikan ini tidak terlepas dari kadar abu bahan dasar yang digunakan, dimana kadar abu tepung kepala sebesar 26,99 sedangkan kadar abu tepung badan hanya sebesar 6,58 . Diagram hasil analisis kadar abu pada pakan dapat dilihat pada Gambar 17. Kadar abu pada formula biskuit ternak yang disyaratkan SNI 2006 adalah maksimal 15, dengan demikian produk formula biskuit yang dihasilkan dalam penelitian ini masuk dalam kategori bermutu baik menurut standar SNI 2006. Tetapi jika dibandingkan dengan standar SNI 1992 untuk biskuit yang bernilai 1,6 produk yang dihasilkan masuk dalam kategori kurang baik, hal ini tentunya dipengaruhi oleh bahan baku tepung yang digunakan, dimana pada pembuatan biskuit dominan menggunakan tepung terigu, sedangkan proses pembuatan formula biskuit ini menggunakan bahan yang didominasi oleh tepung ikan yang pada dasarnya memiliki kadar abu tinggi terutama pada tepung kepala.

3. Kadar lemak

Lemak merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembuatan formula biskuit, fungsi utama lemak dalam pengolahan ini adalah sebagai pengemulsi, selain itu lemak juga berfungsi sebagai pembentuk rasa serta pembentuk tekstur. Lemak dalam formula biskuit dominan dihasilkan dari 10,55 3,85 2 4 6 8 10 12 p e rsen Gambar 17 Diagram analisis kadar abu pada pakan Kepala Badan. bahan dasar tepung ikan dan margarin. Hasil analisis kadar lemak pada formula biskuit dicantumkan dalam Gambar 18. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kedua jenis formula biskuit memiliki kadar lemak diatas standar minimum yang ditetapkan dalam SNI 2006 yaitu sebesar minimum 5. Sementara hasil yang diperoleh pada formula biskuit berbahan dasar tepung kepala ikan sebesar 20,49 dan formula biskuit dengan bahan dasar tepung badan ikan sebesar 21,43. Menurut LIPI 1999 kadar lemak suatu produk pangan yang ideal berkisar antara maksimal 8-12 . Hasil uji terhadap tepung ikan lele menunjukkan nilai diatas standar SNI 2006 maupun LIPI 1999 Kondisi ini menunjukkan bahwa formula biskuit hasil olahan baik yang berbahan dasar tepung kepala maupun tepung badan memiliki kualitas yang kurang baik terutama terhadap daya simpan.

4. Kadar protein

Protein merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh, dimana zat ini selain berfungsi sebagai penghasil energi, juga berfungsi sebagai zat pengatur dan pembangun. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringan baru dalam tubuh. Hasil analisis menunjukkan kadar protein yang diperoleh adalah sebesar 18,05 pada formula biskuit dengan bahan dasar tepung kepala ikan, dan 15,15 untuk formula biskuit dengan bahan tepung badan ikan, sedangkan stadar minimum yang ditetapkan oleh SNI 2006 sebagai syarat minimum produk pakan berkualitas baik memiliki kadar protein minimal 25. Standar nasional untuk produk biskuit mensyaratkan minimal 9 produk biskuit dikategorikan berkualitas baik. Hasil analisis kadar protein dapat dilihat pada Gambar 19. 20,49 21,34 20 20,2 20,4 20,6 20,8 21 21,2 21,4 21,6 p e rsen Gambar 18 Diagram analisis Kadar lemak pada pakan Kepala Badan.

5. Kadar karbohidrat