4.2.3.2 Kandungan energi formula biskuit
Proses  penghitungan  kandungan  energi  pada  formula  biskuit  dengan bahan  baku  tepung  ikan  lele  ini  dilakukan  dengan  metode  mengkonversi
kandungan  protein,  lemak  dan  karbohidrat  kedalam  satuan  energi.  Lemak merupakan sumber enegi paling besar, dimana 1 gram lemak dikonversi menjadi
9  kkal,  sedangkan  protein  dan  karbohidrat  memiliki  porsi  yang  sama,  yaitu  1 gram karbohidratprotein dikonversi menjadi 4 kkal fennema 1996.
Standar  nasional  produk  biskuit  SNI  01-2973-1992,  mensyaratkan kandungan  energi  minimum  dalam  100  gram  biskuit  adalah  sebesar  400  kkal.
Sedangkan hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan energi yang dihasilkan dari  formula  biskuit  dengan  bahan  baku  tepung  kepala  ikan  adalah  sebesar
439,73  kkal,  dan  formula  biskuit  dengan  bahan  baku  utama  tepung  badan  ikan memiliki  kandungan  kalori  sebesar  470,74.  Jika  ditinjau  dari  standar  minimal
yang  ditetapkan,  produk  formula  biskuit  ini  dapat  dikatakan  bermutu baik  dalam pemenuhan kebutuhan energi.
4.3  Pengujian terhadap mencit
Formula biskuit yang telah dihasilkan yang terdiri dari: Formula 1 F1  yaitu formula biskuit dari tepung kepala dengan fortifikan; Formula 2 F2 yaitu formula
biskuit  dari  tepung  kepala  tanpa  fortifikan;  Formula  3  F3  yaitu  formula  biskuit dari  tepung  badan  dengan  fortifikan;  Formula  4  F4  yaitu  formula  biskuit  dari
tepung  badan  tampa  fortifikan  dan;  Formula  5  F5  yang  merupakan  pakan komersil ayam ras pedaging, kemudian diaplikasikan terhadap hewan percobaan
mencit. Tahapan  analisi  yang  dilakukan  pada  penelitian  ini  terbagi  kedalam  empat
tahapan besar yaitu: 1 Perubahan berat badan pada induk; 2 Perubahan berat badan  pada  anak  mencit  yang  dilahirkan  oleh  induk;  3  Analisis  daya  cerna
protein dan 4 Analisis status metabolisme total serum.
4.3.1 Perubahan induk mencit
Setelah  memberi  perlakuan pada mencit  dengan  pemberian  ransum  yang berbeda  selama  15  hari  maka  didapatkan  data  perubahan  berat  badan  pada
induk mencit  seperti yang terlihat pada Tabel 24.
Tabel 24 Perubahan berat badan induk
Formula Hari ke-
Perubahan Berat Badan
gram 1
3 5
7 9
11 13
F1 30,73
32,52 34,39
36,24 38,17
39,90 42,06
11,33 F2
31,06 32,98
35,00 36,95
38,92 40,87
42,64 11,58
F3 31,53
33,39 35,13
36,82 38,65
40,24 41,80
10,27 F4
31,24 32,96
34,75 36,40
38,22 39,93
41,59 10,35
F5 30,62
32,10 33,52
34,96 36,31
37,75 39,09
8,47
Tabel  24  menunjukkan  perubahan  berat  badan  induk  mencit  selama periode waktu perlakuan pemberian formula biskuit. Berat badan pada hari ke-15
merupakan  berat  badan  setelah  induk  mencit  melahirkan,  sehingga  terlihat penurunan  yang  signifikan  dari  berat  pada  hari  sebelumnya.  Perubahan  berat
badan induk dengan perlakuan formula biskuit F1 sebesar 11,33 dan F2 sebesar 11,58. Kedua jenis formula ini adalah formula biskuit dengan bahan dasar tepung
kepala  ikan.  Sedangkan  F3  dan  F4  yang  merupakan  formula  biskuit  dengan bahan  dasar  tepung kepala  ikan  secara berturut-turut  memiliki  perubahan  berat
badan  sebesar  10,27  dan  10,35.  Dari  data  tersebut  dapat  dilihat  bahwa perubahan  berat  badan  pada  mencit  yang  diberikan  perlakuan  formula  biskuit
dengan  bahan  dasar  tepung  kepala  ikan  lele  memiliki  perubahan  peningkatan berat  badan  yang  lebih  besar  dibandingkan  dengan  mencit  dengan  perlakuan
formula  biskuit  berbahan  dasar  tepung  badan.  Secara  grafis,  perubahan  berat badan mencit selama perlakuan formula biskuit dapat dilihat pada Gambar 21.
Tabel 25 Selisih pertumbuhan berat badan induk
Formula Hari ke-
Rata-rata pertumbuhan berat
badanhari 3
5 7
9 11
13 F1
1,79 1,87
1,85 1,93
1,74 2,16
0,944
F2
1,92 2,02
1,95 1,97
1,95 1,77
0,965
F3
1,86 1,75
1,68 1,83
1,59 1,56
0,856
F4
1,72 1,79
1,65 1,82
1,71 1,66
0,862
F5
1,48 1,42
1,45 1,34
1,45 1,34
0,706
Tabel  25  menggambarkan  selisih  pertumbuhan berat badan  induk mencit selama  perlakuan.  Rata-rata  pertumbuhan  formula  F1  adalah  sebesar  0,944
gramhaari,  formula  F2  sebesar  0,965  gramhari,  formula  F3  sebesar  0,856 gramhari  dan  pada  formula  F4  pertumbuhan  rata-rata  perhari  sebesar  0,862
gramhari, sedangkan formula F5 sebagai kontrol menunjukkan perubahan rata-
rata  berat  badan  sebesar  0,706  gramhari.  Pertumbuhan  berat  badan  harian pada induk mencit menunjukkan bahwa formula F1-F4 yang merupakan formula
pakan  dengan  bahan  dasar  tepung  ikan  lele  rata-rata  sebesar  0,907  gramhari, danformula  F5  dengan  pertumbuhan  rata-rata  harian  sebesar  0,706  gramhari.
Selisih pertumbuhan berat badan induk mencit selama perlakuan formula pakan menunjukkan bahwa formula F1-F4 memeiliki perubahan pertumbuhan rata-rata
harian  lebih  besar  22,13  persen  dibandingkan  dengan  formula  F5.  Kurva pertumbuhan berat badan mencit selama perlakuan formula biskuit dapat dilihat
pada  Gambar  21,  sedangkan  kurva  pertumbuhan  berat  badan  harian  anak mencit dapat dilihat pada Gambar 22.
Perbedaan  ratio  peningkatan  perubahan  berat  badan  ini  dipengaruhi  oleh kandungan protein yang terdapat pada tepung kepala ikan yaitu sebesar 18,05
24,50 26,00
27,50 29,00
30,50 32,00
33,50 35,00
36,50 38,00
39,50 41,00
42,50
1 3
5 7
9 11
13
1,00 1,25
1,50 1,75
2,00 2,25
2,50
3 5
7 9
11 13
B er
at b
ad an
g ram
Hari ke-
Hari ke-
Gambar 21 Pertumbuhan berat badan induk mencit selama perlakuan
Gambar 22 Perubahan berat badan harian induk mencit
sedangkan  pada  tepung  badan  sebesar  15,15.  Kandungan  protein  dalam tubuh selain sebagai penghasil energi, juga berfungsi sebagai zat pengatur dan
pembangun yang membentuk jaringan baru dalam tubuh. Kriteria  lain  untuk  perkembangan  dan  pertumbuhan  mencit  adalah
kecukupan  nutrisi  dalam  ransum  sehingga  berpengaruh  positif  pada pertambahan berat badan tikus. Selain tingginya kandungan protein dari bahan,
faktor lain yang mempengaruhi adalah jumlah ransum yang dikonsumsi. Adanya perbedaan peningkatan berat badan mencit dipengaruhi juga oleh
kesukaan  terhadap  ransum  yang  diberikan  dan  nafsu  makan  mencit.  Dengan sedikitnya  konsumsi  ransum,  akan  mengakibatkan  cadangan  energi  serta
pembentukan sel-sel tubuh tikus cenderung lebih sedikit sehingga pertambahan berat  badan  tikus menjadi  lebih  rendah. Dalam hal  ini  dapat  dilihat  bahwa daya
konsumsi  tikus  terhadap  formula  biskuit  yang  berbahan  dasar  tepung  kepala selama  perlakuan  15  hari  adalah  sebanyak  104.36  gram,  jumlah  konsumsi  ini
lebih  banyak  dari  jumlah  konsumsi  pada  formula  biskuit  dengan  bahan  baku tepung badan yang sebesar 98 gram.
4.3.2 Perubahan anak mencit