2.3  Tepung ikan
Ilyas  2003 menyatakan,  tepung  ikan adalah  produk padat  yang  dihasilkan dengan jalan mengeluarkan sebagian besar air dan sebagian atau seluruh lemak
dalam ikan atau sisa ikan.  Tepung ikan merupakan salah satu hasil pengawetan ikan  dalam  bentuk  kering  untuk  kemudian  digiling  menjadi  tepung.  Cara
pengolahan  yang  paling  mudah  dan  praktis  adalah  dengan  mencincang  ikan kemudian  mengeringkannya  dengan  sinar  matahari  atau  dengan  pengeringan
mekanis. Pembuatan  tepung  ikan  didasarkan  pada  pengurangan  kadar  air  pada
daging ikan. Kadar air pada daging ikan merupakan faktor penentu daya simpan ikan,  pengurangan  kadar  air  pada  ikan  akan  membantu  menghambat  proses
pembusukan.  Dengan  proses  pengeringan  secara  terus  menerus,  maka  proses pembusukannya  akan  berhenti  sehingga  tepung  akan  lebih  tahan  terhadap
bakteri,  jamur,  maupun  enzim.  Proses    pengeringan  ikan  menjadi  tepung  ikan selain  menggunakan  metode  pengeringan  dapat  didahului  dengan  pemanasan
suhu tinggi Moeljanto 1982. Tepung  ikan  merupakan  sumber  kalsium  Ca  dan  phosphor  P  dengan
kandungan  vitamin  B  dan  mineral  yang  tinggi.  Disamping  memiliki  kandungan serat yang rendah, pada tepung ikan lele juga terdapat kandungan trace element
seperti seng Zn, yodium I, besi Fe, mangan Mn dan kobalt Co Moeljanto 1982.
Menurut Ilyas 1993, urutan pengolahan tepung ikan adalah pencincangan, pemasakan,  pengepresan,  pengeringan,  dan  penggilingan.    Tepung  ikan  yang
baru  saja  diolah  biasanya  berwarna  abu-abu  kehijauan.    Setelah  disimpan, terutama  dalam  suhu  tinggi,  warnanya  berubah  menjadi  cokelat  kekuningan.
Akan tetapi perubahan ini tidak mempengaruhi nilai gizinya. Komposisi  kimia  yang  ada  dalam  tepung  ikan  tidak  jauh  berbeda  dengan
komposisi  kimia  pada  ikan  segar,  yaitu  air,  protein,  lemak,  mineral,  dan  vitamin serta  senyawa-senyawa  nitrogen  lainnya.  Setelah  mengalami  pengolahan,
komposisi  kimia  tepung  ikan  menjadi  berubah,  terutama  akibat  terjadinya pengurangan kadar minyak, kadar air dan kerusakan perubahan senyawa kimia
tertentu terutama dalam pemanasan thermolprocessing Sunarya 1990. Komposisi  kimia  tepung  ikan  ditentukan  oleh  jenis  ikan,  mutu  bahan  baku
yang  digunakan  dan cara pengolahannya.  Sebagai  pedoman,  tepung  ikan  yang bermutu harus mempunyai komposisi seperti tercantum pada Tabel 6.
Tabel 6 Syarat mutu tepung ikan sebagai bahan pangan Zat gizi
Kandungan Air
10 - 12 Lemak
8 – 12
Protein 45-65