Ditentukan dengan cara 100 - kadar air + abu + lemak + protein + serat kasar.
4  Penghitungan jumlah energi Fennema 1996
Penghitungan jumlah energi dapat dilakukan dengan mengkonversikan kandungan kimia kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar protein pada
formula  biskuit  hasil  pengolahan.  Dalam  metode  ini,  karbohidrat  memiliki faktor  konversi  yang  sama  dengan  kadar  protein,  yaitu  sebesar  4  kkalg,
sedangkan  faktor  konversi  pada  kadar  lemak  sebesar  9  kkalg.  Secara matematis,  penghitungan  jumlah  energi  pada  formula  biskuit  dapat
disajikan kedalam rumus sebagai berikut :
Dimana :  A  = Karbohidrat B  = Protein
C  = Lemak
3.3.3.2  Analisis pada hewan percobaan
Analisis  yang  akan  dilakukan  pada  hewan  percobaan  mencit meliputi  pengamatan  perubahan  berat  badan  selama  penelitian.
Pengamatan  terhadap  perubahan  berat  badan  akan  dilakukan  baik  pada mencit dewasa maupun anak mencit yang dilahirkan.
1.  Pertumbuhan berat badan
Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran misalnya bobot badan yang  dinyatakan  dengan  angka.  Bobot  badan  dapat  digunakan  sebagai
salah satu tolak ukur untuk menentukan tingkat kesehatan mahluk hidup. Pertumbuhan  berat  badan  pada  induk  mencit  diukur  dengan  metode
penimbangan  berat  badan  hewan  percobaan  yang  dilakukan  dua  hari sekali  selama  masa  bunting  hingga  melahirkan.  Sedangkan  pengukuran
berat  badan  pada  anak  mencit  dengan  metode  penimbangan  hewan percobaan yang dilakukan setiap hari sejak hari pertama kelahiran hingga
anak mencit siap lepas sapih dari induk mencit.
2.  Evaluasi  nilai  mutu  protein  secara  biologis  daya  cerna  protein Anwar 1994
Untuk  mengetahui  kualitas  protein  dalam  suatu  bahan  pangan  dapat dilakukan  dengan  menggunakan  indikator  Protein  Efficiency  Ratio  PER.
Jumlah Energi100 gram  =  4A + 4B + 9C Jumlah Energi100 gram  =  4A + 4B + 9C
PER  adalah  perbandingan  anatara  kenaikan  berat  badan  dengan  jumlah protein  yang  dimakan.  Penentuan  ini  biasanya  dilakukan  pada  tikus  yang
masih  tumbuh.  Prinsip  dari  penentuan  PER  adalah  menganggap  bahwa semua protein yang dimakan digunakan untuk pertumbuhan.
Determinasi  dari  PER  yaitu  mengukur  pertumbuhan  pada  binatang
yang diinformasikan dengan berat badan dengan protein yang dikonsumsi. Keuntungan dengan menggunakan metode ini adalah  relatif mudah hanya
dengan  menggunakan  alatkandang,  tempat  makanransum,  botol  air minum,  keseimbangan  lingkungan,  sehingga  cara  ini  sangat  sederhana,
mudah, murah dan  efektif  dan  efisien.  Kelemahan metode  ini  yaitu  hanya secara  langsung  menghitung  secara  total  dan  tidak  bisa  membedakan
berat  badan  yang  dicapai  sebagai  lemak  atau  tanpa  lemak  lean  body mass Sibrani, 1986.
Evaluasi  nilai  gizi  protein  secara  biologis  in-vivo  dilakukan  dengan menggunakan  tikus  percobaan.  Keuntungan  menggunakan  tikus  putih
adalah  tikus  mempunyai  kemiripan  dengan  manusia  dalam  sistem metabolisme,  siklus  hidupnya  relatif  pendek,  tidak  memuntahkan  kembali
isi  perutnya  dan  tidak  pernah  berhenti  tumbuh,  namun  kecepatan pertumbuhannya  akan  menurun  setelah  berumur  seratus  hari  Muhtadi,
1993.
3.3.3.3  Analisis status metabolisme total serum induk mencit
Status metabolisme total serum dalam penelitian ini menggunakan serum darah sebagai objek analisis, dimana serum awal diambil satu hari
H-1  sebelum  hewan  percobaan  diberikan  perlakuan  formula  biskuit, sedangkan serum akhir diambil pada hari ke-15 perlakuan formula biskuit.
Adapun analisis total serum yang diujikan meliputi kadar asam folat serum, retinol serum dan feritin serum. Pengujian analisis metabolisme asam folat
dan feritin serum menggunakan metode Spektrofotometer ELISA  Enzym- Linked  Immuno  Assays,  sedangkan  kadar  retinol  serum  menggunakan
metode HPLC High Perpformence Liquid Cromatografi. Fungsi  fortifikan  asam  folat  adalah  sebagai  pembentukan  sel
darah  merah  dan  sel  darah  putih  dalam  sumsum  tulang  dan  untuk pendewasaannya.  Fungsi  fortifikan  vitamin  A  memegang  peranan  aktif
Kenaikan berat tikus g Jumlah protein yang dikonsumsi
PER =
dalam kegiatan inti sel, dengan demikian dalam pengaturan faktor penentu keturunangen yang berpengaruh terhadap sintesis protein, serta berperan
dalam  sel  darah    merah.  Sedangkan  fungsi  fortifikan  zat  besi  Fe  dalam metabolisme  energi  berperan  dalam  langkah-langkah  akhir  metabolisme
energi. Almatsier 2001.
1  Status metabolisme asam folat serum Spektrofotometer ELISA
Penghitungan analisis kadar folat pada serum dilakukan menggunakan metode spektrofotometer ELISA Enzym-Linked Immuno Assays. Dengan
standar  pengelompokan  kadar  folat  berdasarkan  pada  ketentuan  WHO 1994 yaitu 3ngml didefinisikan sebagai defisiensi folat, anatar 3-6ngml
di kategorikan marjianl, sedangkan kadar folat 6ngml adalah cukup. Asam  folat  folic  Acid  adalah  sejenis  vitamin  B,  yang  penting  dalam
pembentukan sel-sel baru dan perawatan sel, khususnya dalam kehamilan karena  pada  masa  itu  terjadi  pertumbuhan  sel-sel  baru  dengan  sangat
pesat.  Secara  tabulasi  dapat  dilihat  pada  Tabel  15  dan  prosedur penetapan  folat  serum  dengan  metode  spektrofotometer  elissa  dapat
dilihat pada Lampiran 5. Tabel 15 Pengelompokan standar folat serum
Status Jumlah ngml
Defisiensi 3
Marjinal 3-6
Cukup 6
Sumber : WHO 1994
Asam  folat  dapat  ditemukan  pada  sayuran  berwarna  hijau  dan  buah- buahan berwarna jingga dan merah seperti semangka, jeruk, pisang, kiwi,
nanas,  alpukat,  asparagus  dan  brokoli.    Kebutuhan  akan  folat  bisa dipenuhi  dengan  banyak  mengkonsumsi  sayur-  sayuran  hijau  dan  buah-
buahan  segar.  Sangat  dianjurkan  bagi  wanita  hamil  untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, kaya asam folat, dan jika perlu minum pil
suplemen  asam  folat  secara  teratur,  bahkan  semenjak  sebelum  hamil dalam masa persiapan kehamilannya.
2  Status metabolisme retinol serum HPLC
Analisis  vitamin  A  retinol  serum  pada  penelitian  dilakuan  pada tahapan  sebelum  dan  sesudah  perlakuan  formula  biskuit.  Metode
pengujian  kadar  retinol  serum  menggunakan  metode  HPLC  High
Perpformence  Liquid  Cromatografi.  Standarisasi  pengelompokan  retinol serum  disajikan  pada  Tabel  16  dan  prosedur  penetapan  retinol  serum
dengan metode HPLC Waters 501 dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 16 Pengelompokan standar retinol serum
Status : Jumlah µgdl
Defisiensi 10
Marjinal 10-20
Cukup 20-30
Baik 30
Sumber : WHO 1994
Vitamin  A  merupakan  zat  gizi  mikro  mikro  larut  lemak  yang  berperan pada penglihatan, reproduksi, pertumbuhan dan pengaturan proliferasi sel.
vitamin  A  esensial  saat  kehamilan  akan  sangat  berpengaruh  pada  fetus serta bayi  yang  dilahirkan.  Bayi  yang  dilahirkan  dalam  kondisi  konsentrasi
vitamin  A  rendah  akan  lebih  beresiko  sakit  karena  status  imunnya  lemah Humphrey et al, 1992.
3  Status metabolisme feritin serum Spektrofotometer ELISA
Pengujian  kadar  feritin  serum  dalam  penelitian  ini  menggunakan metode  spektrofotometer  ELISA  Enzym-Linked  Immuno  Assays.
Pengelompokan  feritin  berdasarkan  pada  ketentuan  WHO  1994  yaitu ≤12µgl didefinisikan sebagai defisiensi Fe, sedangkan kadar feritin 12µgl
di adalah normal. Secara tabulasi dapat dilihat pada Tabel 17 dan prosedur
penetapan  feritin  serum  dengan  metode  spektrofotometer  elissa  dapat dilihat pada Lampiran 7.
Tabel 17 Pengelompokan stadar feritin serum Status
Jumlah µgliter Defisiasi
12 Normal
≥12 Kelebihan
200
Sumber : WHO 1994
Zat besi dalam tubuh disimpan sebagai feratin atau hemosiderin dalam beberapa  jaringan  organ  tubuh,  terutama  pada  hati,  limpa  dan  sumsum
tulang  belakang.  Pada  laki-laki  dewasa,  simpanan  besi  berkisar  antara 500-1000mg,  sedangkan  pada  wanita  lebih  rendah  dan  jarang  mencapai
500mg.
4.  HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1  Proses pembuatan tepung ikan