3.  METODE 3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian  ini  dilaksanakan  pada  bulan  Juni  sampai  dengan  September 2010.  Pembuatan  tepung  ikan  dan  pengolahan  formula  biskuit  bertempat  di
Laboratorium Pengolahan Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Analisis kimia dan fisik tepung ikan dilakukan
bertempat  di  Laboratorium  Pusat  Penelitian  Sumberdaya  Hayati  dan Bioteknologi, LPPM IPB. Pemeliharaan mencit menggunakan kandang metabolik
dilakukan  di  Laboratorium  Terpadu  Departemen  Gizi  Masyarakat,  Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
3.2  Alat  dan bahan
Alat-alat  yang  digunakan  dalam  pembuatan  tepung  ikan  lele  dumbo  dan formula  biskuit  diantaranya  adalah  ember  dan  baskom  plastik  sebagai
penampung,  timbangan  untuk  menakar  kebutuhan  bahan,  panci  presto  presto pan  bertenaga listrik dengan kapasitas 20 liter  yang dipakai untuk pemasakan
awal  daging  ikan  segar  agar  menjadi  lebih  lumat,  kain  kasa  dan  hidrolik  pres dengan  kapasitas  maksimum  6  kg  yang  digerakan  dengan  tenaga  listrik  yang
digunakan untuk mengurangi kandungan air pada ikan lele sebelum  dikeringkan, grinder  listrik  merk  Nasional  dengan  diameter  filter  sebesar  3  mm  yang
digunakan  untuk  menghaluskan  ikan  sebelum  dikeringkan,  grinder  juga digunakan  untuk  mencetak  formula  biskuit  menjadi  produk  akhir  dalam  bentuk
pelet,  gambar  produk  pelet  dan  formula  biskuit  tepung  dapat  dilihat  pada Lampiran  7.  Blender  listrik  3  speed  merk  Philips  dengan  kapasitas  2  liter  yang
digunakan untuk menghaluskan  serpihan  ikan  kering  agar menjadi  tepung  ikan. Oven  dan  loyang  aluminium  sebagai  wadah  pengeringan  untuk  pengeringan
akhir,  oven  yang  digunakan  dalam  penelitian  adalah  oven  dengan  merk Mammert  dengan  spesifikasi  suhu  antara  30-105
C,  dengan  kapasitas pengeringan  maksimal  3  lapisan,  untuk  setiap  lapisan  mampu  menampung
loyang  ukuran    25x25  cm,  gambar  alat-alat  yang  digunakan  dalam  penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
Pada  hewan  percobaan,  peralatan  yang  digunakan  adalah  kandang metabolik yang telah memenuhi syarat kesehatan dan keamanan dengan ukuran
kandang  20x20x20  cm  yang  terbuat  dari  stainless  stell  dan  dilengkapi  dengan tempat  penampungan  feces  dan  urine,  tempat  makanransum  dan  tempat
minum.  Peralatan  lain  yang  digunakan  adalah  cawan,  sendokpengaduk  dan timbangan  analitik  yang  digunakan  untuk  menimbang  berat  badan  mencit,
kebutuhan  ransum  serta  menimbang  sisa  urine  dan  feces.  Gambar  kandang metabolik yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.
Bahan  yang  digunakan  dalam pembuatan  tepung  ikan  lele    adalah  ikan  lele dumbo  segar  varietas  sangkuriang  yang  diperoleh  langsung  dari  peternak  di
Desa  Cilubang,  Darmaga  Bogor.  Bahan-bahan  yang  digunakan  dalam pembuatan formula biskuit antara lain tepung ikan lele, tepung terigu, gula halus,
kuning  telur,  susu  skim,  baking  powder,  margarin  serta  fortifikan.    Bahan  yang digunakan untuk perlakuan pada hewan percobaan adalah formula biskuit pelet
yang  diberikan  secara  terus  menerus  ad  libitum,  begitu  juga  pemberian  air minum  pada  hewan  percobaan  dilakukan  secara  ad  libitum.  Malole  dan
Pramono 1989. Bahan  yang  digunakan  untuk  fortifikasi  produk  adalah  Iron  II  Sulphate
F
e
SO
4
7H
2
O produk Univar, Vitamin A Palmitate 1.7 m.IUg produk Roche, dan asam  folat  Folavit  400mg  produk  Sanbe,  ketiga  produk  fortifikan  ini  berbentuk
serbuk. Bahan
yang digunakan
untuk analisis
serum diantaranya
metylumbelliferyl  fosfat,  glass  fiber  matrix,  speciment  diluents,  reaction  cell, enzyme  labeled  antibody,  matrix,  fluorescent,  MEIA  optical  assembly,  potasium
hidroksida, alkalin fosfatase,  albumin, asam askorbat,  polyanionprotein, buffer borat, buffer asetat denaturant, dithiothreitol dalam, capture reagent,
Hewan  percobaan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  mencit  Mus mucuslus dengan jenis Wistar yang berjumlah 75 ekor. Mencit yang digunakan
adalah  mencit  dalam  usia  produktif  antara  50-70  hari  dengan  rata-rata  bobot mencit 29 gramekor
dengan spesifikasi mencit dalam keadaan bunting pertama. Mencit yang digunakan sebagai hewan percobaan dalam penelitian ini diperoleh
dari  hasil  budidaya  pada  Laboratorium  Satwa  Harapan,  Fakultas  Peternakan Institut Pertanian Bogor. Gambar mencit yang digunakan dalam penelitian dapat
dilihat  pada  Lampiran  3  dan  anak  mencit  yang  dilahirkan  dapat  dilihat  pada Lampiran 4.
3.3 Metode penelitian