Kadar air Kadar abu Kadar lemak Kadar protein

pangan dan bukan berarti jumlah total air yang terkandung dalam bahan makanan sebab adanya adsorpsi pada konstituen tak larut dan absorpsi oleh konstituen larut gula, garam. Air murni mempunyai a w =1,0 dan bahan makanan yang sepenuhnya terdehidrasi memiliki a w = 0. Bakteri Gram negatif lebih sensitif terhadap penurunan a w dibandingkan bakteri lain. Batas a w minimum untuk multiplikasi sebagian besar bakteri adalah 0,90. Escherichia coli membutuhkan a w minimum sebesar 0,96, sedangkan penicillium 0,81 dan a w minimum staphylococcus aureus adalah 0,85. 2 Rendemen Rendemen dapat diartikan sebagai prosentase hasil bagi antara berat produk yang dihasilkan dibandingkan dengan berat produk awal. Penghitungan rendemen dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar produk akhir yang dihasilkan dari sejumlah bahan mentah yang digunakan. 3 Analisis sifat kimia Uji proksimat AOAC 1995 Analisis sifat kimia dilakukan pada kedua jenis formula biskuit yang dihasilkan yaitu pada tepung dan jenis formula biskuit. Adapun analisis kimia proksimat yang dilakukan meliputi 1 Kadar Air, 2 Kadar Lemak, 3 Kadar Abu, 4 Kadar protein dan 5 Kadar Karbohidrat.

a. Kadar air

Sebanyak 1 gram sampel ditimbang dalam cawan, kemudian sampel dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 150 C selama 8 jam lalu ditimbang. Kadar air di hitung dengan rumus :

b. Kadar abu

Sebanyak 1 gram sampel ditempatkan dalam cawan porselen lalu dibakar sampai tidak berasap, kemudian diabukan dalam tanur suhu 60 C selama 2 jam, lalu sampel timbang. Kadar abu di hitung dengan rumus : Bobot Tepung Ikan Bobot Ikan Segar x 100 Rendemen Nyata = Bobot abu Bobot sampel x 100 Kadar abu = Bobot sampel segar-kering Bobot sampel segar x 100 Kadar air =

c. Kadar lemak

Sebanyak 2 gram sampel disebar di atas kapas yang beralas kertas saring dan digulung membentuk thimble, lalu dimasukkan kedalam labu soxhlet. Kemudian sampel diekstraksi selama 6 jam dengan pelarut lemak berupa heksana sebanyak 150 ml. Lemak yang terekstrak dikeringkan dalam oven pada suhu 100 C selama 1 jam. Kadar lemak di hitung dengan rumus :

d. Kadar protein

Sebanyak 0,25 gram sampel dimasukkan dalam labu kjeldahl 100 ml dan ditambahkan selenium 0,25 gram dan 3 ml H 2 SO 4 pekat. Kemudian lakukan destruksi pemanasan dalam keadaan mendidih selama 1 jam sampai larutan jernih, setelah dingin sampel ditambahkan dengan 50 ml akuades dan 20 ml NaOH 40, lalu didestilasi. Destilat ditampung dalam labu erlenmeyer yang berisi campuran 10 ml H 3 BO 3 2 dan 2 tetes indikator Brom Cresol Green-Methyl Red berwarna merah muda. Setelah volume hasil tampungan destilat menjadi 10 ml dan berwarna hijau kebiruan kemudian proses destilasi dihentikan dan destilat dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai berwarna merah muda. Perlakuan yang sama dilakukan juga terhadap blanko. Kadar protein diperoleh dengan mengalikan kadar nitrogen dengan faktor perkalian untuk berbagai bahan pangan sebesar 6,25. Dengan metode ini diperoleh kadar nitrogen total yang dihitung dengan rumus: Keterangan : S : volume titran sampel ml B : volume titran blanko ml W : bobot sampel kering mg

e. Kadar karbohidrat by difference