4.2.1 Tahap pengolahan formula biskuit
Tahap pengolahan formula biskuit pada dasarnya dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu formula biskuit dengan bahan utama tepung kepala dan
formula biskuit dengan bahan utama tepung badan. Kemudian dari kedua bagian ini dikembangkan masing-masing dengan penambahan fortifikan dan tanpa
penambahan fortifikan. Proses pembuatan formula biskuit dimulai dengan mencampurkan bahan
baku yang berbentuk serbuk tepung. Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan agar semua bahan tercampur secara rata, karena beberapa jenis
bahan baku bervolume sangat kecil. Pada pembuatan formula biskuit dengan bahan dasar tepung badan ikan
lele diawali dengan mencampurkan tepung badan ikan lele sebanyak 242 gram, tepung terigu sebanyak 161 gram, tepung gulagula bubuk sebanyak 202 gram,
susu skim sebanyak 60 gram serta baking powder pengembang sebanyak 10 gram. Semua jenis bahan yang berupa serbuk ini diaduk menggunakan blender
sampai seluruh bahan tercampur rata dan homogen. Bahan-bahan yang telah tercampur kemudian dibagi menjadi dua bagian sebanyak 337,5 gram. Proses
pengolahan ini disajikan dalam bentuk diagram seperti pada Gambar 14.
Tepung kepala 242 g
Tepung terigu 161 g
Tepung gula 202 g
Susu skim 60 g
Baking powder 10 g
Bahan serbuk 675 g
Formula 1 F1 Tepung Kepala
Dengan Fortifikan Formula 2 F2
Tepung Kepala Tanpa Fortifikan
+ 2
Fort- Asam Folat 11 mg
Fort- Vit A 112 mg
Fort- Zat Besi 433 mg
+
Bahan serbuk 337,5 g
Margarin 265 g
Kuning telur 60 g
Bahan serbuk 337,5 g
Bahan serbuk 338,056 g Margarin
265 g Kuning telur
60 g
Gambar 14 Diagram alir proses pengolahan pakan formula F1 dan F2.
Bahan baku tepung dengan berat 337,5 gram tersebut kemudian dicampur kembali dengan bahan fortifikan vitamin A, zat besi dan asam folat ketiga jenis
fortifikan ini dalam bentuk serbuk menggunakan blender hingga tercampur rata. Tahapan selanjutnya adalah menggabungkan campuran tepung ini dengan
margarin sebanyak 265 gram dan kuning telur sebanyak 60 gram hingga menjadi adonan yang kalis dengan menggunakan mixer, adonan kemudian dicetak
menggunakan grinder sehingga terbentuklah formula biskuit jenis tepung kepala ikan dengan fortifikan F1.
Bagian lain dari bahan serbuk seberat 337,5 gram langsung dicampurkan dengan margarin sebanyak 265 gram dan kuning telur sebanyak 60 gram lalu
bahan diaduk dengan menggunakan mixer hingga adonan menjadi kalis, sehingga terbentuklah formula formula biskuit F2 tepung kepala tanpa fortifikan.
Produk formula F1 dan F2 dapat dilihat pada Gambar 15.
Proses pengolahan formula biskuit tepung badan dengan fortifikan F3 dan formulasi tepung badan tanpa fortifikan F4 sama saja dengan proses
pengolahan formula biskuit F1 dan F2 seperti Gambar 18 diatas. Perbedaan terletak pada bahan baku utamanya, dimana tepung kepala untuk formulasi F1
dan F2 sedangkan untuk formulasi formula biskuit F3 dan F4 menggunakan bahan baku tepung badan ikan lele.
4.2.2 Rendemen formula biskuit