Kondisi Biofisik Sumberdaya 1. Terumbu karang Distribusi karang

53

4.2.4. Kecepatan arus

Sirkulasi air sangat penting dalam suatu perairan bagi organisme didalamnya termasuk organisme bentik. Untuk biota karang, arus sangat berperan didalam penyediaan nutrien, oksigen dan pembersihan permukaan dari sedimen serta mempengaruhi penyebaran larva. Rata-rata kecepatan arus dari 11 stasiun pengamatan adalah 4.34 cmdetik, dimana arus tertinggi ditemukan pada stasiun P03 dan terlemah adalah 1.53 cmdetik yaitu pada stasiun M05. Dilihat dari kecepatan arus yang diperoleh, arus disekitar perairan daerah penelitian termasuk relatif tenang, hal ini berhubungan dengan posisi stasiun pengamatan yang tertutup atau semi terbuka dimana arus dari samudera hindia terlindungi oleh Pulau Mansalar disebelah barat. Keadaan ini sangat sesuai untuk aktivitas wisata bahari karena tidak terdapat arus yang membahayakan. 4.3. Kondisi Biofisik Sumberdaya 4.3.1. Terumbu karang Pengamatan terumbu karang dilakukan pada kedalaman 3-10 meter, namun di kedalaman hingga 15 meter, karang masih dapat tumbuh. Kondisi perairan pada saat pengambilan sampel umumnya relatif tenang, jernih dan cuaca bagus. Hasil pengamatan terhadap terumbu karang, secara umum dapat digambarkan bahwa kawasan Pulau Putih memiliki kondisi tutupan karang yang ’’sedang”. Di 11 stasiun pengamatan terlihat rataan terumbu landai dengan pertumbuhan yang jarang dan mengelompok. Jenis karang yang paling umum dijumpai terdiri dari porites, pocillopora, serta berbagai jenis soft coral, mushroom coral dan spong berukuran besar. Biota lain seperti teripang Holothuria sp. moluska serta gorgonian sangat sedikit dijumpai. Di beberapa stasiun, bulu babi Diadema setosum ditemukan hidup secara mengelompok di antara karang.

a. Distribusi karang

Secara umum penyebaran terumbu karang di kawasan penelitian di bagi tiga yaitu di Pulau Putih, Pulau Janggi dan Pulau Mansalar bagian timur. Tipe terumbu pada kawasan ini merupakan tipe terumbu tepi fringing reef seperti terlihat pada Gambar 4. Dari arah pantai menuju tubir membentuk paparan reef flat. 54 Berdasarkan analisis peta dasar terumbu karang LIPI diperoleh total luasan karang yaitu 156.34 ha, yang terdiri dari : 23.54 ha di sekitar Pulau Putih, 5.52 ha di Pulau Janggi dan 127.28 ha di bagian timur Pulau Mansalar. Berdasarkan pengamatan di lapangan, sebaran tutupan karang secara umum hampir merata di seluruh kawasan penelitian, namun di beberapa daerah, ditemukan substrat dasar berupa pasir yakni di sekitar sebelah selatan stasiun M02 atau bagian utara stasiun M01, sebelah selatan stasiun M04 dan di antara stasiun M05 dengan stasiun M04. Substrat pasir dan patahan karang mati juga ditemukan di bagian utara Pulau Putih yakni antara stasiun P01 dengan P03 dan di sebelah selatan Pulau Putih menghadap Pulau Janggi. Berdasarkan Gambar 4 diketahui bahwa karang di lokasi penelitian tersebar disepanjang pantai Pulau Mansalar bagian timur dan juga sekeliling Pulau Putih dan Pulau Janggi. Lebar hamparan karang berkisar antara 60 hingga 165 meter yang dirinci berdasarkan titik sampling pengamatan Tabel 21. Tabel 21. Lebar hamparan karang di lokasi penelitian Lokasi Stasiun Pengamatan Lebar m P. Putih P01 90 P02 105 P03 60 P04 110 P. Mansalar Bagian timur M01 155 M02 100 M03 165 M04 105 M05 115 P. Janggi J01 60 J02 85 Sumber : Data primer 2009

b. Tutupan lifeform komunitas karang