54 Berdasarkan analisis peta dasar terumbu karang LIPI diperoleh total luasan karang
yaitu 156.34 ha, yang terdiri dari : 23.54 ha di sekitar Pulau Putih, 5.52 ha di Pulau Janggi dan 127.28 ha di bagian timur Pulau Mansalar.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, sebaran tutupan karang secara umum hampir merata di seluruh kawasan penelitian, namun di beberapa daerah,
ditemukan substrat dasar berupa pasir yakni di sekitar sebelah selatan stasiun M02 atau bagian utara stasiun M01, sebelah selatan stasiun M04 dan di antara stasiun
M05 dengan stasiun M04. Substrat pasir dan patahan karang mati juga ditemukan di bagian utara Pulau Putih yakni antara stasiun P01 dengan P03 dan di sebelah
selatan Pulau Putih menghadap Pulau Janggi. Berdasarkan Gambar 4 diketahui bahwa karang di lokasi penelitian tersebar
disepanjang pantai Pulau Mansalar bagian timur dan juga sekeliling Pulau Putih dan Pulau Janggi. Lebar hamparan karang berkisar antara 60 hingga 165 meter
yang dirinci berdasarkan titik sampling pengamatan Tabel 21.
Tabel 21. Lebar hamparan karang di lokasi penelitian
Lokasi Stasiun Pengamatan
Lebar m
P. Putih P01
90 P02
105 P03
60 P04
110 P. Mansalar Bagian timur
M01 155
M02 100
M03 165
M04 105
M05 115
P. Janggi J01
60 J02
85 Sumber : Data primer 2009
b. Tutupan lifeform komunitas karang
Hasil pendataan tutupan biota dan substrat untuk masing- masing kategori yaitu karang keras hard coral, karang mati dead coral, algae, biota lain other
biota, dan abiotik diperoleh hasil tutupan yang fluktuatif seperti yang ditunjukan pada Tabel 22.
45
Gambar 4. Sebaran karang di lokasi penelitian
56 Tabel 22. Persentase tutupan biota dan substrat di stasiun penelitian
Stasiun Penelitian Tutupan Biota dan substrat
Hard coral Dead coral
Algae Biota Lain Abiotik
P01 59.73
15.37 0.00
14.83 10.07
P02 39.73
6.00 0.00
43.63 10.63
P03 41.70
5.53 16.93 10.13
25.70 P04
29.57 5.50 22.80
15.03 27.10
M01 46.13
0.00 4.67
11.80 37.40
M02 42.37
5.33 3.33
11.80 37.17
M03 35.03
3.90 2.03
12.97 46.07
M04 30.23
3.60 0.97
26.10 39.10
M05 46.23
15.90 2.57
12.17 23.13
J01 29.90
1.83 15.57 17.53
35.17 J02
58.17 2.10
9.07 24.13
6.53 Rerata
41.71 5.92
7.08 18.19
27.10 Sumber : Data primer 2009
Dari tabel tersebut di atas, diketahui bahwa hard coral me miliki tutupan rata-rata tertinggi yaitu sebesar 41.71, kemudian abiotik sebesar 27.10, dan
disusul dengan biota lain sebesar 18.19, algae sebesar 7.08, dan dead coral DC dengan tutupan rata-rata terendah yaitu sebesar 5.92.
Hasil analisis diperoleh persentase tutupan karang hidup bervariasi disetiap stasiun, dimana tutupan karang hidup tertinggi terdapat pada perairan sebelah
selatan Pulau Putih yaitu di stasiun P01 sebesar 59.73 dan Pada stasiun J02 diantara Pulau Janggi dengan Pulau Putih memiliki persen tutupan karang sedikit
lebih rendah diband ing dengan stasiun P01 yaitu 58.17, kedua stasiun ini memiliki kondisi terumbu karang yang masih bagus dibandingkan dengan yang
lainnya. Sedangkan pada stasiun J01 belakang Pulau Janggi sebelah timur memiliki persen tutupan karang yang paling rendah yaitu sebesar 29.90. dimana
pada lokasi ini tutupan abiotik lebih mendominasi dan tidak jauh berbeda kondisinya pada stasiun P04 yaitu sebelah timur Pulau Putih. Pada lokasi tersebut
didominasi abiotik dan hanya 29.57, tutupan karang hidup. Pada stasiun P02 bagian depan Pulau Putih sebelah barat menghadap
Pulau Mansalar memiliki tutupan karang hidup sebesar 39.73 dan sebelah utara Pulau ini yakni pada stasiun P03 memiliki tutupan karang hidup sedikit lebih
57 tinggi dibanding P02 yaitu 41.70. Di lokasi ini, kehadiran biota lain dan tutupan
abiotik cukup tinggi menutupi dasar perairan. Di sepanjang perairan sisi timur Pulau Mansalar, terlihat tutupan karang
hidup relatif tidak berbeda jauh dengan yang lainnya. Sebelah selatan ujung pulau yaitu pada stasiun M01 memiliki tutupan karang hidup sebesar 46.13. di
lokasi ini, terumbu karang mula i ditemukan pada kedalaman 1 meter. Demikian halnya pada stasiun M02, dimana terumbu karang terlihat jelas pada perairan yang
dangkal yaitu pada kedalaman 1 meter. tutupan karang hidup pada stasiun M03 lebih rendah dibanding kedua stasiun sebelumnya yaitu sebesar 35.03, posisi
stasiun ini berhadapan dengan Pulau Janggi. Terumbu karang di stasiun M04 memiliki tutupan sebesar 35.03. Di lokasi ini, terumbu karang mulai ditemukan
sekitar 50 meter dari pantai dan dasar perairannya berupa pasir putih. Berdasarkan pengamatan pada stasiun M05 di sebelah utara memiliki kondisi periran yang
sama dengan stasiun M04, dimana hamparan terumbu karang mulai ditemukan agak jauh dari pantai. Tutupan karang hidup pada stasiun ini sebesar 46.23.
Secara grafik, tutupan karang hidup di masing- masing stasiun ditunjukan pada Gambar 5.
Mengacu pada kategori tutupan karang hidup berdasarkan Gomez dan Yap 1988 bahwa hasil analisis terhadap tutupan karang hidup di daerah penelitian
memiliki dua stasiun yang termasuk dalam kategori “baik” yaitu stasiun P01 dan J02 dengan tutupan masing- masing sebesar 59.73 dan 58.17. Sedangkan
stasiun lainnya termasuk dalam kategori “cukup”. Rerata tutupan karang hidup di seluruh stasiun penelitian sebesar 41.71. Artinya bahwa kondisi terumbu karang
di kawasan tersebut termasuk dalam kategori “cukup” atau sedang.
1. Karang keras hard coral
Persentase tutupan karang keras hard coral cukup bervariasi dan ditemukan di seluruh lokasi penelitian. Tutupan hard coral Acropora dan Non
Acropora berkisar antara 29.90 - 59.73. Tutupan tertinggi terdapat di perairan
Pulau Putih yakni stasiun P01 dan yang terendah di perairan Pulau Janggi stasiun J01.