Pengertian Terumbu Karang TINJAUAN PUSTAKA

6

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Terumbu Karang

Terumbu karang adalah struktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat di laut yang dihasilkan terutama oleh hewan karang. Karang adalah hewan tak bertulang belakang termasuk dalam filum Coelenterata hewan berrongga atau Cnidaria, yang sangat sederhana berbentuk tabung, memiliki mulut yang di kelilingi oleh tentakel. Karang coral mencakup karang dari Ordo scleractinia dan Sub kelas Octocorallia kelas Anthozoa maupun kelas Hydrozoa Veron 2000. Konstruksi terumbu karang yang dibentuk satu individu karang atau disebut polip karang memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Namun yang pada umumnya polip karang berukuran kecil. Polip dengan ukuran besar dijumpai pada karang yang soliter. Berdasarkan pertumbuhannya lifeform, Wood 1977 dan English et al. 1994 mengelompokan karang batu menjadi beberapa bentuktipe, antara lain : 1. Bercabang branching yaitu bentuk atau type karang yang memiliki cabang dengan ukuran cabang lebih panjang dibandingkan dengan ketebalan atau diameter yang dimilikinya Wood 1997 dan English et al. 1994. Karang bercabang banyak terdapat disepanjang tepi terumbu dan bagian atas lereng, terutama pada bagian yang terlindung atau setengah terbuka, bentuk karang yang demikian biasanya dijadikan tempat berlindung bagi ikan- ikan karang. 2. Padat massive yaitu bentuktype yang berbentuk seperti bola, ukurannya bervariasi mulai dari sebesar telur sampai sebesar ukuran rumah English et al. 1994. Karang ini biasanya ditemukan disepanjang karang tepi terumbu dan bagian atas lereng terumbu yang dewasa serta belum terganggu atau rusak, karang ini dapat berperan sebagai perlindungan serta sebagai daerah pencarian makanan bagi ikan- ikan karang dan hewan lainnya Wood 1977. 3. Kerak encrusting yaitu bentuk atau tipe karang yang tumbuh menutupi permukaan dasar permukaan terumbu atau sering ditemukan merambat diatas permukaan biota karang massive yang sudah mati English et al. 1994. Pertumbuhan karang ini menyerupai kerak dengan permukaannya yang kasar 7 dan keras serta berlubang- lubang kecil, karang ini banyak terdapat pada daerah yang terbuka atau berbatu terutama disepanjang tepi lereng terumbu, karang ini juga bersifat melindungi hewan-hewan kecil dan ikan karang Wood 1977. 4. Meja tabulate yaitu bentuk atau tipe karang yang menyerupai meja dan dengan permukaan yang lebar dan datar. Karang meja ini ditopang oleh sebuah batang yang terpusat dan bertumpu pada satu sisi membentuk sudut. 5. Daun foliose yaitu bentuk atau tipe karang yang tumbuh dalam bentuk lembaran-lembaran yang menonjol pada dasar terumbu. Dapat berukuran besar dan kecil serta membentuk lipatan yang melingkar English et al. 1997. Karang ini biasa ditemukan pada daerah lereng terumbu dan pada daerah yang terlindung. Sehingga dapat menjadi tempat berlindung bagi ikan karang dan biota lainnya. 6. Jamur mushroom yaitu bentuk atau tipe karang yang berbentuk oval, pipih dan liat dengan sekat-sekat yang beralur serentak dari sisinya dan bertemu pada bagian tengahnya sehingga menyerupai jamur Wood 1977. Karang lunak soft coral, lebih dikenal dengan Alcyonaria merupakan salah satu jenis Coelenterata yang mempunyai peranan penting dalam pembentukan fisik terumbu karang, dengan tubuh yang lunak dan kokoh, tubuh Alcyonaria lentur dan tidak mudah putus. Tubuh Alcyonaria lembek tetapi disokong oleh sejumlah besar duri-duri yang kokoh, berukuran kecil dan tersusun sedemikian rupa sehingga tubuh Alcyonaria lentur dan tidak mudah putus. Duri-duri ini mengandung kalsium karbonat yang disebut spikula Manuputy 1986. Karang lunak ini dikenal dengan tekstur tubuhnya yang lunak dan tertanam dalam masa gelatin, biasanya hidup didaerah pasang surut terendah yang aman terhadap kekeringan dan selalu berada pada perairan yang jernih dan mengandung sedikit sekali endapan. Koloni bercabang biasanya melekat pada substrat yang keras. Kerangka tubuh karang lunak bersifat endoskeleton dan tidak menghasilkan kerangka kapur yang radial tetapi dalam bentuk spikula yang terpisah pisah dan berkapur. Sedangkan karang batu menghasilkan kerangka kapur yang radial dalam bentuk kristal aroganit dan bersifat eksoskleton Manuputy 1986. 8 Perairan ekosistem terumbu karang kaya akan keragaman species penghuninya. Salah satu penyebab tingginya keragaman species adalah karena variasi habitat yang terdapat di terumbu, dan ikan merupakan organisme yang jumlahnya terbanyak yang dapat ditemui Dahuri et al. 1996. Lebih lanjut di katakan, selain mempunyai fungsi ekologis yakni sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat bermain dan asuhan bagi berbagai biota. Terumbu karang juga menghasilkan beberapa produk yang mempunyai nilai ekonomi yang penting seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang, dan kerang mutiara. Ekosistem terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor lingkungan laut seperti cahaya, gelombang, arus, salinitas suhu, sedimentai, ketersediaan makanan nutrien, pasang surut, dan tipe substrat. Tingkat kejernihan air dipengaruhi oleh partikel tersuspensi antara lain akibat dari pelumpuran dan ini akan berpengaruh terhadap jumlah cahaya yang masuk ke dalam laut, sementara cahaya sangat diperlukan oleh zooxanthella untuk melakukan fotosintetik, dimana hidup di dalam jaringan tubuh binatang pembentuk terumbu karang Veron 1995. Parameter lingkungan sangat menentukan kehidupan terumbu karang Nybakken 1992, antara lain : a Suhu Terumbu karang tumbuh secara optimal pada suhu 23 - 25 C, dan dapat mentolerir suhu sampai kira – kira 36 - 40 C, tetapi tidak dapat bertahan pada suhu minimum tahunan dibawah 18 C b Kedalaman Kebanyakan terumbu karang hidup pada kedalaman hingga 2 5 meter atau kurang, dan tidak dapat berkembang pada perairan yang lebih dalam dari 50 – 70 meter. Kedalaman berhubungan erat dengan cahaya matahari yang dapat masuk ke perairan. c Cahaya Parameter ini menjadi faktor pembatas kehidupan terumbu karang karena dibutuhkan oleh zooxanthella untuk berfotosintesis. Zooxanthella adalah sejenis tumbuhan yang berasosiasi dalam tubuh hewan karang. Selain itu 9 zooxanthella memberikan warna yang indah pada terumbu karang, hal ini menjadi daya tarik sebagi objek wisata selam dan snorkelling. d Salinitas Karang hanya dapat hidup pada salinitas normal air laut, yaitu pada kisaran 32 – 35 . Diluar kisaran tersebut, pertumbuhan karang dapat terganggu dan bisa mengakibatkan kematian hewan karang. e Pengendapan Adanya pengedapan akan menutupi dan menyumbat struktur pemberian makan karang, dan menghalangi masuknya cahaya matahari ke perairan. f Gelombang Tidak adanya gelombang dan arus memungkinkan terjadinya pengendapan di terumbu karang, selain itu juga suplai makanan plankton dan air segar yang kaya oksigen jadi berkurang. Degradasi terumbu karang disebabkan oleh dua penyebab utama yaitu faktor alam dan akibat kegiatan manusia. Faktor alam umumnya disebabkan oleh gangguan alam seperti predator dan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, pemanasan global, banjir, serta bencana alam lainnya seperti El-Nino sedangkan degradasi terumbu karang yang disebabkan akibat Kegiatan manusia antara lain: 1 penambangan dan pengambilan karang, 2 penangkapan ikan dengan menggunakan alat dan metode yang merusak, 3 penangkapan yang berlebih, 4 pencemaran perairan, 5 kegiatan pembangunan di wilayah pesisir, dan 6 kegiatan pembangunan di wilayah hulu Westmacott et al. 2000. Ekosistem terumbu karang tersebar luas diseluruh perairan Indonesia termasuk di pantai barat sumatera. Berdasarkan hasil monitoring CRITC- COREMAP II-LIPI 2007, Perairan Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki tutupan karang hidup berkisar 9-71,73 dan terdapat 109 jenis karang batu yang termasuk dalam 16 suku, 245 jenis ikan karang dengan 33 suku pada seluruh perairan wilayah Coremap II Kabupaten Tapanuli Tengah.

2.2. Ekowisata