Tutupan karang hidup Jumlah jenis lifeform karang

68 Keppres No. 51 Tahun 2004 menetapkan ambang batas nilai kecerahan diatas 6 meter. Dibawah nilai tersebut tidak direkomendasikan untuk kegiatan pariwisata karena perairan dengan kecerahan yang rendah menandakan kualitas airnya kurang baik dengan tingkat bahan organik terlarut atau tingkat sedimentasi yang sangat tinggi, sehingga tidak layak untuk melakukan wisata bawah air. Hasil pengamatan di lapangan diperoleh nilai kecerahan 100 untuk 11 stasiun pengamatan pada daerah lereng terumbu karang hingga kedalaman 10 meter. Nilai ini sesuai dengan kriteria yang diinginkan dalam kegiatan wisata bahari terutama snorkelling dan selam. Artinya bahwa kawasan penelitian memiliki kualitas air yang baik dan sangat sesuai bagi pertumbuhan karang serta aktivitas wisata bahari karena di perairan yang jernih tentunya akan memudahkan wisatawan untuk menikmati keindahan panorama yang ada di bawah air.

b. Tutupan karang hidup

Tutupan karang hidup merupakan faktor yang sangat penting dalam wisata bahari, karena wisata selam maupun snorkelling bersentuhan langsung dengan terumbu karang sebagai objek. Tutupan karang hidup yang tinggi menandakan kesehatan karang yang baik. Biota yang berasosiasi dengan terumbu karang seperti ikan, gastropoda, krustasea dan lainnya hadir dalam kelimpahan yang tinggi pula sebagai suatu interaksi mereka dalam ekosistem tersebut. Keanekaragaman hayati ini memberikan suatu panorama yang menarik bagi wisatawan yang melakukan kegiatan wisata bawah air. Persentase live hard coral cover adalah persentase dari jumlah karang keras hidup di suatu lokasi, hal ini telah diketahui dapat mempengaruhi minat berekreasi ke suatu lokasi penyelaman Pendleton 1994; Williams dan Polunin 2000. Persentase karang keras mencakup juga informasi yang paling sering digunakan oleh para ilmuwan dan pengelola kawasan wisata untuk menilai kesehatan karang Hill dan Wilkinson 2004. Analisis terhadap tutupan karang pada semua titik sampling pengamatan, diperoleh hasil bahwa kondisi terumbu karang di kawasan penelitian termasuk dalam kategori ’’sedang”, dimana terdapat dua stasiun yang memiliki tutupan karang hidup yang termasuk dalam kategori ’’baik ”, sedangkan yang lainnya masuk dalam kategori ’’cukup ”. 69

c. Jumlah jenis lifeform karang

Kekayaan jenis karang pada satu daerah ditentukan oleh variasi habitat, sejarah geologi dan letak geografi. Seperti halnya perairan di pantai barat sumatera, terumbu karang di kawasan Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan terumbu karang dengan tipe karang lautan Hindia yang dicirikan dengan keanekaragaman yang relatif rendah dibanding dengan perairan Indonesia bagian timur seperti Sulawesi, Maluku, Bali, NTB, NTT, Pulau-pulau Raja Ampat yang merupakan daerah yang subur bagi pertumbuhan karang dengan tingkat keragamannya yang tinggi, bahkan di sekitar Sulawesi diyakini sebagai pusat keanekaragaman karang di dunia dan merupakan salah satu lokasi asal usul karang di dunia yang ada saat ini Suharsono 2008. Jenis lifeform karang dalam wisata bahari dibutuhkan sebagai variasi yang dapat dinikmati di bawah laut. Hal ini penting diketahui untuk mengidentifikasi karakteristik masing- masing kawasan penyelaman karena setiap jenis lifeform karang memiliki daya tarik yang berbeda. Selain itu lifeform karang memiliki tingkat kerentanan yang berbeda terhadap kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas snorkelling dan selam. Penelitian terdahulu mengemukakan bahwa karang bercabang paling sensitif terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan akibat trampling dibanding bentuk pertumbuhan karang massive, digitata, sub massive ataupun karang lunak Planthong et al. 2000; Scleyer Tomalin 2000; Zakai Chadwick Furman 2002; Hasler Ott 2008. Jenis lifeform karang di kawasan Pulau Putih relatif merata di seluruh titik pengamatan yakni berkisar antara 8-13 jenis. Karang jenis Non-Acropora merupakan yang tertinggi, sedangkan jenis Acropora sangat sedikit dijumpai, artinya bahwa karang yang menjadi objek wisata di daerah tersebut memiliki tingkat kerentanan yang tinggi.

d. Jumlah jenis ikan karang