terperinci tentang kelayakan usaha, sehingga diperlukan perhitungan yang tepat dalam penggunaan sumberdaya yang ada. Analisis kelayakan ini berkaitan dengan
keputusan investasi agar mendapatkan keuntungan yang maksimal dan menghindari adanya pemborosan sumberdaya secara periode jangka panjang.
Kriteria yang digunakan dalam perhitungan meliputi NPV, Net BC, IRR, Payback period
serta analisis sensitivitas. Tingkat diskonto yang digunakan adalah sebesar tujuh persen yang
merupakan tingkat suku bunga deposito Bank Umum periode Januari 2009. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan adalah aspek finansial kelayakan
usaha. Analisis kelayakan usaha dalam penelitian ini berarti memulai usaha dari mulai tahun ke nol dan belum memiliki asset sama sekali.
7.2.1. Arus Tunai
Arus tunai pada DBC Spageti Restaurant ini terdiri dari arus manfaat dan arus biaya, manfaat dan biaya dalam analisis ini dibatasi pada manfaat dan
biaya yang dapat diperhitungakan tangible. Arus tunai yang diperhitungkan dalam analisis ini dimulai pada tahun ke nol hingga tahun kesepuluh, sesuai
dengan umur proyek peralatan yang digunakan yaitu selama sepuluh tahun. Pada tahun ke nol merupakan tahun awal dimulai investasi dan persiapan yang
dilakukan selama satu tahun, pada tahun pertama perusahaan sudah dapat menjual produknya.
7.2.1.1 Arus Penerimaan
Arus penerimaan dari usaha DBC Spageti Restaurant berupa nilai produksi total penjualan. Nilai produksi total usaha pada tahun pertama selama
satu tahun, pada tahun ke nol perusahaan baru melakukan kegiatan investasi berupa surat-surat perizinan tempat, promosi dan pemesanan peralatan, sehingga
pada tahun pertama perusahaan baru dapat memproduksi. Sedangkan penjualan untuk tahun kedua selama satu tahun dan diasumsikan konstan, karena untuk
memudahkan nantinya dalam perhitungan analisis sensitivitas.
1 Nilai Produksi Total
Nilai produksi total DBC Spageti Restaurant berasal dari penjualan keseluruhan produk restoran, nilai produksi total diasumsikan bahwa kapasitas
produksi konstan untuk setiap tahunnya, sehingga penjualan tetap setiap tahun. produksi pada tahun pertama 2007 berlangsung selama satu tahun. Pada tahun ke
nol perusahaan melakukan kegiatan investasi, sehingga pada tahun pertama perusahaan baru dapat memproduksi. Total produksi tahun pertama 2007 selama
setahun Jan-Des adalah sebanyak 17.088 unit diasumsikan tujuh hari kerja yaitu 28 hari sehingga dalam setahun adalah 336 hari kerja.
Produksi pada tahun kedua 2008 berlangsung selama setahun. Total produksi tahun kedua 2008 selama setahun Jan-Des adalah sebanyak 23.184 unit
diasumsikan tujuh hari kerja yaitu 28 hari sehingga dalam setahun adalah 336 hari kerja. Produksi DBC Spageti Restaurant dalam unit total dalam empat bulan
dan satu tahun dapat dilihat pada Tabel 8. .
Tabel 8. Nilai Proyeksi Produksi Kelayakan Usaha DBC Spageti Restaurant
No Uraian
Tahun 2007 Tahun 2008
Produksi 1 Bulan
Produksi Jan-Des
Produksi 1 Bulan
Produksi Jan-Des
1 DBC Loyang
480 5.760
680 8.160 2
Spagheti loyang 340
4.080 480 5.760
3 Fritatta Loyang
400 4.800
492 5.904
4 Appetizer piring
32 384
40 480
5 Soup mangkuk
32 384
40 480
6 Rice piring
20 240
40 480 7
Hot Drink gelas 60
720 80 960
8 Cold Drink gelas
60 720
80 960
Total Produksi 1.424
17.088 1.932
23.184
Sumber : Data DBC Spageti
Restaurant
2007-2008.
Pada Tabel 8 dapat dijelaskan untuk produk DBC tahun pertama 2007 jumlah produk yang diproduksi selama satu bulan sebanyak 480 unit dan
diasumsikan konstan untuk setiap bulannya, sehingga untuk produksi selama satu
tahun Jan-Des adalah jumlah produksi satu bulan dikalikan selama empat bulan berproduksi yaitu sebanyak 5.760 unit. Produk DBC tahun kedua 2008 jumlah
produk yang diproduksi selama satu bulan sebanyak 680 unit dan diasumsikan konstan untuk setiap bulannya, sehingga untuk produksi selama setahun Jan-Des
adalah jumlah produksi satu bulan dikalikan selama setahun produksi yaitu sebanyak 8.160 unit. Perhitungan untuk produksi dapat dilihat pada lampiran 1.
2 Nilai Penjualan Total
Penjualan dapat dinyatakan dalam nilai nominal adalah penjualan tahun 2007 dan tahun 2008, asumsi bahwa harga jual dan kapasitas produksi konstan
untuk setiap tahunnya. DBC Spageti Restaurant. Penjualan tahun pertama 2007 total keseluruhan penjualan sebesar Rp 360.720.000,00. Sedangkan pada tahun
kedua 2008 total keseluruhan penjualan selama satu tahun sebesar Rp 515.376.000,00. Perhitungan penjualan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Nilai Proyeksi Penjualan Kelayakan Usaha DBC Spageti Restaurant
No Uraian
Tahun 2007 Tahun 2008
Jumlah Penjualan
1 Bulan unit
Harga Rata-rata
Rp Penjualan
Setahun Rp
Jumlah Penjualan
1 Bulan unit
Harga Rata-rata
Rp Penjualan
Setahun Rp
1 DBC
Loyang 340
33.000 134.640.000
540 35.000
226.800.000 2
Spagheti Loyang
280 31.000
104.160.000 340
33.000 134.640.000
3 Fritatta
Loyang 340
23.000 93.840.000
408 24.000
117.504.000 4
Appetizer piring
20 15.000
3.600.000 20
16.800 4.032.000
5 Soup
mangkuk 20
14.000 3.360.000
20 15.000
3.600.000 6
Rice piring
20 22.000
5.280.000 20
24.000 5.760.000
7 Hot Drink
gelas 60
13.000 9.360.000
80 14.000
13.440.000 8
Cold Drink gelas
60 9.000
6.480.000 80
10.000 9.600.000
Total penjualan Rp
1.140 360.720.000
1.508 515.376.000
Sumber : Data DBC Spageti Restaurant 2007-2008.
Pada Tabel 9 dapat dijelaskan untuk produk DBC tahun pertama 2007 produksi selama satu bulan sebanyak 340 unit dan diasumsikan konstan untuk
setiap bulannya, maka untuk penjualan selama satu tahun Jan-Des adalah jumlah produksi selama satu bulan dikalikan harga rata-rata produk, sehingga penjualan
yaitu Rp. 134.640.000,00. Produk DBC tahun kedua 2008 produksi selama satu bulan sebanyak 540 unit dan diasumsikan konstan untuk setiap bulannya, untuk
penjualan selama setahun Jan-Des adalah jumlah produksi selama satu bulan dikalikan dengan harga rata-rata produk, sehingga untuk penjualan selama setahun
yaitu Rp 226.800.000,00. Perhitungan untuk penjualan dan perhitungan harga rata-rata produk dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3.
3 Nilai Sisa
Nilai sisa adalah nilai barang atau peralatan yang tidak habis selama umur proyek dan dinilai masih memiliki umur proyek. Nilai sisa dihitung diakhir
proyek, dan dimasukan kedalam komponen inflow. Pada usaha DBC Spageti Restaurant
untuk umur proyek dua dan lima tahun memiliki nilai sisa karena semua peralatan yang digunakan oleh perusahaan tidak akan habis pada akhir
umur proyek yaitu sepuluh tahun. Sedangkan untuk peralatan yang umur ekonomis satu tahun tidak memiliki nilai sisa. Harga-harga pada nilai investasi
bersumber dari wawancara langsung data primer dengan pemilik dan supervisor DBC Spageti Restaurant.
Perhitungan nilai penyusutan asset pertahun sesuai dengan perkiraan umur ekonomis. Dalam penelitian ini metode penyusutan yang digunakan adalah
metode garis lurus, sehingga penyusutan semua asset perusahaan diasumsikan sama untuk setiap tahunnya. Perhitungan penilaian penyusutan pertahun adalah
harga pembelian peralatan dan perlengkapan investasi awal dibagi umur ekonomis.
7.2.1.2 Arus Pengeluaran