Proyek investasi merupakan gabungan suatu aktivitas yang memerlukan penggunaan sumberdana dan modal yang cukup besar dan mempunyai jangka
waktu umur ekonomis yang panjang. Oleh karena itu, studi kelayakan proyek bertujuan agar modal yang sudah ditanamkan dapat dimanfaatkan dan
menghindari penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Studi kelayakan proyek memerlukan biaya, tetapi biaya
yang dibutuhkan relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah yang besar.
Menurut Gittinger 1986, rangkaian dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek adalah siklus proyek. Siklus proyek terdiri dari tahap-tahap
identifikasi, persiapan dan analisis, penilaian, pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi adalah alat yang paling penting dalam suatu proyek yang sedang berjalan dan
dapat dilakukan beberapa kali selama pelaksanaan proyek tersebut. Evaluasi dapat menilai apakah suatu proyek dapat dijalankan atau tidak.
Metode arus tunai terpotong atau discount cash flow, merupakan suatu teknik yang dapat “menurunkan” manfaat yang diperoleh di masa yang akan
datang dan arus biaya menjadi “nilai biaya pada masa sekarang” Gittinger, 1986. Ada beberapa kriteria yang dibutuhkan dalam penilaian kelayakan suatu proyek,
yaitu :
1. NPV Net Present Value
NPV atau Net Present Value manfaat bersih atau nilai bersih sekarang yang menunjukan keuntungan yang diperoleh selama umur investasi dan
merupakan jmlah nilai penerimaan arus tunai dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu, atau nilai sekarang yang diperoleh dari
selisih antara penerimaan total dengan biaya total dari suatu proyek atau usaha pada jangka waktu tertentu Gray et al., 1978.
Suatu proyek atau usaha dinilai layak untuk diusahakan dan dapat menghasilkan keuntungan jika NPV 0. Jika nilai NPV 0 berarti suatu proyek
atau usaha dapat menimbulkan kerugian, dan dinilai tidak layak untuk dilaksanakan. NPV = 0 berarti suatu proyek tidak menghasilkan keuntungan serta
tidak menimbulkan kerugian bagi suatu proyek atau usaha, apabila suatu
perusahaan memperoleh NPV = 0 maka proyek tersebut dapat dilaksanakan yang berarti dapat mengurangi efisiensi serta efektifitas perusahaan karena tidak adanya
keuntungan yang diperoleh, apabila perusahaan tidak menjalankan proyek ini maka perusahaan tidak akan memperoleh kerugian.
2. IRR Internal Rate of Return
IRR atau Internal Rate of Return adalah tingkat pengembalian internal dari investasi selama umur proyek yang bertujuan untuk mengetahui persentase
keuntungan dari suatu proyek tiap tahun dan menunjukan kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Dengan kata lain IRR adalah tingkat rata-
rata keuangan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen Gittinger, 1986. IRR adalah nilai Discount rate
suku bunga yang membuat NPV dari suatu proyek sama dengan nol. Suatu proyek dinyatakan layak apabila nilai IRR-nya lebih besar dari
tingkat discount rate yang ditentukan, sebalikya jika IRR lebih kecil dari tingkat discount rate
maka proyek yang dijalankan tidak layak untuk diusahakan.
3. Net BC Net benefit Cost-Ratio